DILI, 19 agustus 2021 (TATOLI)—Pemerintah bersedia memfasilitasi penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sesuai dengan rezim.
Untuk merealisasikan program tersebut, kamis ini, kementerian terkait yakni, Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (MESSK), Kementerian Solidaritas Sosial dan Inklusif (MSSI), Kementerian Administrasi Negara (MAE), dan Kementerian Urusan Pejuang Pembebasan Nasional (MACLN) menandatanggani nota kesepahaman tentang penerimaan mahasiswa baru tahun 2022.
“Untuk merealisasikan program ini, kami sudah menandatangani memoramdum dengan entitas berkaitan seperti MSSI, MAE dan MACLN,” Menteri MESSK, Longuinhos dos Santos kepada wartawan di kantor MSSI Kaikoli, Dili, kamis ini.
Ia menjelaskan, dalam nota kesepahaman itu terdapa dua rezim yang akan difasilitasi pemerintah yakitu, rezim umum dan rezim special. Rezim umum dilihat dari siswa lulusan SMA dan lulusan teknik vokasional. sedangkan regim special akan diberikan pada para pelajar yang sudah tamat empat tahun lalu, anak dari veteran, mahasiswa yang datang dari keluarga miskin dipilih melalui program ‘Hakbi’it”. Rezim special ini ada 16 bagian.
Selain itu, pemerintah juga memfasilitasi para penyandang disabilitas, anggota Polisi Naisional Timor-Leste (PNTL), anggota F-FDTL, dan lainnya.
“Setiap tahun kami kesulitan dalam mengidentikasi siswa yang mempunyai nilai baik, karena itu dilakukan perubahan pada rezim umum dibagi dua bagian, yaitu lulusan SMA umum dan teknik vokasional,” katanya.
Dalam perubahan tersebut MESSK berkerja sama dengan Universitas Naisional Timor-Lorosa’e (UNTL) dan Institutu Politeknik Kay Rala Xanana Gusmão Betano (IPB) untuk melakukan pengawasan bersama dalam menerima mahasiswa baru yang terpilih sesuai dengan dua rezim tersebut.
Untuk memperkuat rezim ‘Hakbi’it’ pihaknya menandatangani memorandum dengan MAE. Penandatanganan itu dilakukan untuk memberikan kewenangan kepada otoritas desa di semua kotamadya untuk mengambil keputusan.
Menurutnya, rezim umum harus mendapatkan nilai akhir ujian terbaik dari Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (MEJD) agar terpilih melanjutkan ke PTN.
Sementara itu, Menteri MSSI, Armanda Berta mengatakan kerja sama ini bertujuan mengindentifikasi dan mengumpulkan data bagi mereka yang berhak untuk melanjutkan ke PTN.
“Tahun lalu MSSI hanya mengumpulkan dan mengindentifikasi data dari keluarga kurang mampu, namun penerimaan mahasiswa baru tahun 2022 ditambah lagi para penyandang disabilitas,” ujar Armanda.
Sesuai dengan kalender yang sudah diubah, pendaftaran akan dibuka dari januari hingga februari tahun 2022.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz