DILI, 2 juli 2021 (TATOLI)—Musibah banjir yang melanda Timor Leste (TL) pada 4-5 April lalu, menyebabkan 43 sekolah di tingkat nasional rusak parah.
Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya Masyarakat (FONGTIL), Daniel Santos do Carmo mengutarakan hal itu kepada wartawan di Aula CNE Colmera, Dili, jumat.
Menurut dia, berdasarkan data dari hasil penelitian Badan Nasional Sosial Aksi Sekolah (DNASE) ada 43 sekolah di tingkat nasional mengalami rusak parah. Karena itu, FONGTIL merekomendasikan kepada pemerintah untuk memulihkan kembali kerusakan sekolah-sekolah tersebut.
“Kami berharap agar pemerintah pulihkan kembali sekolah yang rusak akibat banjir. Ada beberapa sekolah sudah dibersihkan, namun butuh perbaikan konstruksi agar semua siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar di sekolah seperti semula,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan, Antonio Guterres mengakui bencana alam pada April lalu menyebabkan 43 sekolah rusak dan pihaknya sudah menerima data dari DNASE.
“Kementerian Pendidikan sudah pulihkan beberapa sekolah yeng terkena dampak banjir. Untuk kontruksi kembali sekolah yang rusak makan waktu karena sekarang situasi lockdown. Jika keadan kembali normal maka pemerintah akan mulai mendistribusikan bantuan pemulihan di beberapa sekolah,” kata Antonio Gutures.
Dia menyebutkan, ada tiga kategori dalam kerusakan diantaranya, 26 sekolah paling parah dan sisanya dikategorikan kerusakan ringan.
Ia mengakui adanya bantuan dari mitra internasional, seperti UNICEF (Bahasa Inggris: United Nations Children’s Fund), dan Plan Internasional. “Pemerintah Timor Leste menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para mitra internasional, seperti UNICEF dan Plan Internasional atas bantuan mereka memperbaiki sekolah yang rusak akibat banjir,” tuturnya.
UNICEF adalah sebuah organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan jangka panjang kepada anak-anak dan ibunya di negara-negara berkembang. Lembaga ini adalah salah satu anggota dari United Nations Development Group, dan bermarkas besar di Kota New York.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz
