DILI, 13 juni 2021 (TATOLI)-Beberapa pedagang kain tenun (Tais) di pasar Kolmera lebih memilih pulang kampung selama pandemi Covid-19 dikarenakan pendapatan mereka menurun.
Koordinator Tais Market Kolmera, Domingos dos Santos mengatakan para sebagian pedagang memilih pulang kampung karena setiap hari selalu sepi dari pengunjung yang berimbas pada pendapatan.
“Sebelum Covid-19, tempat ini selalu dikunjungi pembeli dan kami selalu memproduksi untuk produsen lokal, dan sekarang tidak karena banyak barang yang sudah di pajang lama, tidak dibeli”, ujar Domingos kepada TATOLI di Kolmera, minggu ini.
Berita terkait : Penghasilan WNI di Golgota menurun selama masa pandemi
Domingos mengungkapkan sebelum pandemi para pedagang bisa berpenghasilan $50 hingga $100 perhari, selama Covid-19 pendapatan tidak seperti sebelumnya.
Pedagang lain, Natalia Soares merasakan hal yang sama. “Selama Covid-19, pendapatan kami sangat memprihatinkan sehingga beberapa pedagang memilih untuk pulang kampung”, ungkapnya.
Dengan kondisi tersebut, para pedagang berharap pemerintah segera membuka penerbangan komersial. Karena pendapatan mereka sepenuhnya dari orang-orang asing yang berkunjung ke Timor-Leste.
“Keputusan tergantung pemerintah, kami berharap jalur penerbangan internasional dapat di buka kembali sehingga para turis bisa datang, apalagi sekarang semua orang mulai menerima vaksin Covid-19”, kata Domingos .
Tais Market merupakan pasar tradisional dengan 46 pedagang yang menjual kerajinan tangan tenun tradisional, dan ada beberapa tais yang di aplikasi kedalam bentuk sovenir seperti dompet, gelang, anting-anting dan tas.
Tais Market sendiri resmi di buka pada 9 juli 2008 setelah mendapatkan bantuan renovasi dari United States Agency for International Development (USAID).
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz