DILI, 04 Oktober 2025 (TATOLI)—Pusat Relawan Nippon Foundation bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Liga Sepak Bola Profesional Jepang (J.League) mengadakan lokakarya sepak bola bagi siswa Sekolah Dasar di Dili dan Metinaro dengan menghadirkan Mantan Pemain profesional Jepang, Masao Kiba, sebagai pelatih tamu.
Kegiatan bertajuk “Hubungkan Impian Kita – Proyek Sepak Bola 2025 di Timor-Leste” ini berlangsung Sabtu ini, di Lapangan Manleuana, dengan diikuti sekitar 60 anak dari Sekolah Dasar dan Menengah, termasuk anggota Young Men’s Christian Association (YMCA) Dili. Acara juga melibatkan 12 mahasiswa relawan Jepang dan relawan JICA Timor-Leste.
Koordinator Pusat Relawan Nippon Foundation, Hiroki Sugiyama mengatakan, acara ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 2024, setelah Presiden Nippon Foundation, Yamawaki, bertemu dengan Presiden Republik, José Ramos-Horta, yang meminta dukungan terhadap pengembangan olahraga sepak bola di Timor-Leste.
“Ini berawal sebagai bagian dari upaya kami untuk mendukung pendidikan anak-anak di Timor-Leste. Tahun lalu, Presiden Ramos-Horta meminta kami untuk membantu pengembangan sepak bola, dan sejak itu kami terus melanjutkan kerja sama ini setiap tahun,” ungkap Hiroki Sugiyama di Manleuana.
Berita terkait : JICA minta relawan JOCV tunjukan karakter orang Jepang di Timor-Leste
Hiroki menjelaskan, tahun ini program diperluas ke wilayah Metinaro dan melibatkan lebih banyak perlengkapan.
“Klub J.League menyumbangkan 700 perlengkapan sepak bola, lebih banyak dari tahun lalu, yang dibagikan ke anak-anak dan digunakan dalam kelas latihan,” ujarnya.
Dalam sesi pelatihan, pelatih tamu Masao Kiba yang pernah bermain sebagai kapten di J.League dari 1993 hingga 2004 dan kini menjadi duta J.League di Asia, turut berbagi dasar-dasar teknik bermain sepak bola kepada anak-anak.
“Saya ingin mengajarkan dasar-dasar seperti trapping dan passing. Dari situ mereka bisa mengembangkan kemampuan lainnya. Mereka sangat bersemangat dan punya motivasi tinggi. Saya berharap mereka terus berlatih setiap hari,” kata Masao Kiba.
Sementara itu, salah satu relawan asal Universitas Shizuoka, Yukina Irii (22 tahun), mengaku senang bisa berinteraksi dengan anak-anak Timor-Leste.
“Mereka sangat energik, aktif, dan cepat akrab. Awalnya pemalu, tapi setelah berbicara, mereka jadi sangat ramah. Saya senang melihat antusiasme mereka yang begitu segar terhadap sepak bola,” tuturnya.
Lokakarya ini tidak hanya bertujuan mengajarkan keterampilan olahraga, tetapi juga mempererat hubungan persahabatan antara Jepang dan Timor-Leste melalui kegiatan edukatif dan sosial.
Pusat Relawan Nippon Foundation sendiri telah aktif sejak tahun 2010, dan hingga kini telah mengirim lebih dari 12.000 mahasiswa relawan ke berbagai proyek sosial dan kemanusiaan, termasuk bantuan pascagempa, Olimpiade Tokyo 2020, hingga kegiatan olahraga internasional seperti World Baseball Classic 2023. Platform relawan mereka, “Bokatsu!”, kini memiliki sekitar 48.000 anggota terdaftar.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Julia Chatarina