iklan

EKONOMI, HEADLINE

Targetkan 2028 : TL resmikan pembangunan dan perluasan Bandara Nicolau Lobato  

Targetkan 2028 : TL resmikan pembangunan dan perluasan Bandara Nicolau Lobato   

Pemerintah Timor-Leste secara resmi memulai pembangunan dan perluasan Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato (AIPNL), ditandai dengan upacara peletakan batu pertama yang digelar pada 20 Mei 2025. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 20 Mei 2025 (TATOLI) — Pemerintah Timor-Leste secara resmi memulai pembangunan dan perluasan Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato (AIPNL), ditandai dengan acara peletakan batu pertama yang digelar pada 20 Mei 2025, bertepatan dengan peringatan HUT Restorasi Kemerdekaan ke-23.

Acara peletakkan batu pertama di Pimpin langsung oleh Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão dengan dihadiri oleh sejumlah anggota pemerintah, diplomat dari negara-negara sahabat serta Parlamen Nasional dan perwakilan dari berbagai instansi pemerintah.

Perdana Menteri Xanana menekankan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan prioritas utama Pemerintah Konstitusional Kesembilan, sesuai dengan visi besar dalam Rencana Pembangunan Strategis 2011–2030.

“Jika kita menginginkan pembangunan ekonomi dan sosial bagi rakyat Timor-Leste, kita harus membangun dan memelihara berbagai infrastruktur dasar. Tanpa sistem infrastruktur yang efisien dan terintegrasi, tidak mungkin menjamin pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” tegas PM Xanana di AIPNL Comoro, selasa ini.

PM Xanana menekankan pentingnya pembangunan bandara sebagai penghubung fisik yang membuka akses pada layanan, pasar, dan peluang, serta memperkuat posisi Timor-Leste di kawasan ASEAN dan Asia-Pasifik.

Sejak memulai masa jabatan pada 1 Juli 2023, pemerintah telah melakukan peninjauan ulang terhadap proyek-proyek strategis nasional, termasuk proyek pengembangan bandara, untuk memastikan kelayakan, keberlanjutan, dan efektivitasnya.

“Kami ingin memastikan bahwa bandara yang kita bangun benar-benar mampu menjawab kebutuhan dan kapasitas Timor-Leste,” ujarnya.

Pemerintah juga menyampaikan apresiasi kepada para mitra pembangunan internasional yang telah mendukung peninjauan dan penyusunan ulang proyek ini, terutama JICA, ADB, serta pemerintah Jepang dan Australia.

Dalam kesempatan tersebut, Perdana Menteri menegaskan komitmen kuat pemerintah untuk menjamin transparansi, efisiensi, dan efektivitas dalam seluruh proses pengelolaan investasi publik, khususnya di sektor infrastruktur.

Menteri Perhubungan dan Komunikasi, Miguel Marques Gonçalves Manetelu, mengatakan acara Pembukaan Pembangunan dan Perluasan Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato dapat dilakukan karena kerjasama yang kuat dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan dan Investasi Strategis serta Kementerian Pekerjaan Umum.

“Acara hari ini menandai langkah penting dalam fase implementasi, yang akan membutuhkan disiplin, koordinasi antar-sektoral yang kuat, dan komitmen kolektif terhadap kualitas, transparansi, dan penyampaian tepat waktu,” kata Menteri Miguel

Ia juga mengakui kontribusi berharga dari mitra pembangunan negara termasuk Pemerintah Jepang dan Australia, serta JICA, ADB, IFC, dan lainnya yang keterlibatannya telah berperan penting sejak awal proses ini hingga saat ini.

“Kesabaran dan komitmen teguh Anda sangat dihargai dan diakui saat kita menandai tonggak penting ini bagi Timor-Leste,” ucapnya.

Menteri Miguel menegaskan proyek pembangunan tersebut harus diresmikan sebelum pemerintahan kesembilan mengakhiri tugasnya pada 2028.

“Saya sudah meminta pada mereka semua (para mitra) agar proyek ini berakhir sebelum pemerintahan kesembilan berakhir. Terkait dana kita mengacu pada yang sebelumnya sudah ditetapkan tapi harus dilakukan revisi lagi,” ujarnya.

Ia informasikan selama proses pembangunan pada aktivitas di bandara, terkecuali untuk perluasan landasan pacu yang akan dibangun oleh Waskita Karya hanya akan dilakukan pada pukul 18:00 sore sampai 06:00 pagi, sehingga tidak menggangu penerbangan di bandara.

Pembangunan AIPNL merupakan proyek strategis nasional yang melibatkan tiga mitra internasional utama sebelumnya telah sepakat untuk memberikan pinjaman dan dukungan dana.

Japan International Cooperation Agency (JICA) menyumbang hibah sebesar 4,9 miliar yen (sekitar $37,5 juta) untuk pembangunan gedung terminal penumpang yang modern dan ramah pengguna.

Waskita Karya (Indonesia), melalui kemitraan dengan PT Amtyhas, akan menangani perluasan landasan pacu dan infrastruktur terkait dengan anggaran $72,5 juta, serta pengelolaan proyek senilai $6,28 juta yang dibiayai oleh Pemerintah Timor-Leste melalui pinjaman dari ADB.

Pemerintah Australia, melalui Australian Infrastructure Financing Facility for the Pacific (AIFFP), memberikan pinjaman sebesar $45 juta dan hibah senilai $28,36 juta. Dana ini akan digunakan untuk membangun fasilitas pendukung seperti akses jalan, parkir, pemeliharaan, terminal kargo, fasilitas kesehatan, pemadam kebakaran, depo BBM, pagar perimeter, dan jembatan Beto Tasi.

Selain itu, Timor-Leste juga telah menerima pinjaman sebesar $135 juta dari ADB untuk mendanai pekerjaan infrastruktur inti seperti pelebaran landasan pacu, taxiway, apron, sistem penerangan, menara kontrol, dan gedung administrasi.

Dengan total investasi lintas mitra yang mencapai ratusan juta dolar, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional bandara utama negara tersebut, serta memperkuat posisi Timor-Leste sebagai pusat konektivitas regional.

Sebelum peluncuran resmi proyek ini, pada 14 Mei 2025, Dewan Menteri telah menyetujui pencabutan Keputusan Pemerintah No. 25/2021, yang sekaligus membubarkan Unit Misi untuk Manajemen Terpadu Proyek Pengembangan Bandara Internasional Nicolau Lobato (UMGIP).

Unit ini dibentuk dalam konteks kerja sama dengan Bank Pembangunan Asia (ADB), namun tidak pernah diaktifkan dan tidak menjalankan fungsi apapun. Pembubaran ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar yang mendukung konsep baru proyek pengembangan AIPNL, yang telah disetujui Dewan Menteri pada 7 Mei 2025 lalu.

Pembangunan Bandara Internasional Nicolau Lobato merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk memodernisasi sektor transportasi udara Timor-Leste dan meningkatkan konektivitas nasional maupun internasional, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dan integrasi ekonomi kawasan.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor  : Armandina Moniz 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!