iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Hari Kebebasan Pers Sedunia : Sekjen PBB soroti ancaman terhadap jurnalis dan tantangan era AI

Hari Kebebasan Pers Sedunia : Sekjen PBB soroti ancaman terhadap jurnalis dan tantangan era AI

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres. Foto Reuters

DILI, 02 Mei 2025 (TATOLI)– Dalam rangka peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres mengangkat isu yang semakin relevan seperti pengaruh kecerdasan buatan AI (AI – Artificial Intelligence) terhadap kebebasan informasi.

Menurutnya, AI bisa menjadi alat yang memperkuat kebebasan berekspresi, tetapi juga bisa menjadi senjata yang mengekangnya jika digunakan secara tidak bertanggung jawab.

“Algoritme yang bias, kebohongan, dan ujaran kebencian adalah ranjau darat di jalan raya informasi. Informasi yang akurat, dapat diverifikasi, dan berbasis fakta adalah alat terbaik untuk menjinakkannya,” tegas Sekjen PBB melalui siaran pers resmi yang diakses TATOLI.

Sebagai bagian dari solusi, Ia menyoroti pentingnya implementasi Global Digital Compact yang diadopsi pada tahun sebelumnya. Compact ini berisi langkah-langkah konkret untuk memperkuat kerja sama internasional dalam mempromosikan integritas informasi, toleransi, dan penghormatan di ruang digital.

António Guterres juga menggarisbawahi peran Prinsip Global untuk Integritas Informasi yang diluncurkannya sebagai panduan etis dalam membentuk pemanfaatan teknologi secara bertanggung jawab, termasuk AI.

“AI harus dibentuk sedemikian rupa sehingga konsisten dengan hak asasi manusia dan mengutamakan fakta,” tambahnya.

Selain tantangan digital, Ia juga menyerukan kepada dunia untuk mendorong terwujudnya ekosistem informasi yang lebih manusiawi, adil, dan bertanggung jawab.

Ia menekankan bahwa kebebasan pers merupakan fondasi utama bagi demokrasi, keadilan sosial, dan perlindungan hak asasi manusia.

“Di dunia yang dilanda konflik dan perpecahan, Hari Kebebasan Pers Sedunia menyoroti kebenaran mendasar: kebebasan bagi masyarakat bergantung pada kebebasan pers,” ujar António Guterres dalam pernyataannya.

Ia menegaskan bahwa jurnalisme yang bebas dan independen adalah barang publik yang penting dan menjadi pilar bagi akuntabilitas serta keadilan. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa kebebasan pers tengah menghadapi tekanan berat.

Menurutnya, jurnalis di seluruh dunia menghadapi ancaman yang semakin parah setiap tahunnya. “Jurnalis menghadapi serangan, penahanan, penyensoran, intimidasi, kekerasan, dan bahkan kematian — hanya karena melakukan pekerjaan mereka,” katanya.

Ia secara khusus menyoroti lonjakan jumlah jurnalis yang terbunuh di wilayah konflik, termasuk di Gaza, sebagai tren yang sangat mengkhawatirkan.

Sekjen PBB menyerukan komitmen bersama dari seluruh dunia untuk melindungi kebebasan pers dan mendukung para jurnalis.

“Pada Hari Kebebasan Pers Sedunia ini, mari kita berkomitmen untuk mewujudkan ekosistem informasi yang lebih manusiawi, dan menjaga kebebasan pers di mana pun,” pungkasnya.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!