DILI, 29 April 2025 (TATOLI)— Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres, secara resmi menunjuk Ian Martin dari Inggris sebagai Kepala Penilaian Strategis untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB bagi Pengungsi Palestina (UNRWA – United Nations Relief and Works Agency), dalam kerangka inisiatif UN80 yang bertujuan memperkuat sistem PBB menjelang peringatan 80 tahun berdirinya organisasi itu.
Dikutip dari laman resmi PBB, penunjukan ini dilakukan di tengah meningkatnya tekanan politik, keuangan, dan keamanan terhadap UNRWA. Dalam perannya, Ian Martin diberi mandat untuk melakukan penilaian strategis menyeluruh atas dampak dan pelaksanaan mandat UNRWA.
Ia juga diminta meninjau risiko dan konsekuensi bagi pengungsi Palestina serta merumuskan opsi-opsi kebijakan yang dapat diambil oleh Negara-negara Anggota dan lembaga-lembaga PBB, berdasarkan mandat dari Majelis Umum dan Dewan Keamanan.
Ian Martin dikenal sebagai sosok dengan rekam jejak panjang dalam layanan perdamaian dan penilaian strategis di bawah naungan PBB. Ia sebelumnya memimpin Tinjauan Strategis Independen terhadap Misi PBB di Somalia dan menjadi anggota Panel Independen Tingkat Tinggi untuk Operasi Perdamaian. Ia juga pernah menjabat sebagai Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal dan Kepala Misi Dukungan PBB di Libya (UNSMIL).
Selain Libya dan Somalia, pengalaman Ian Martin meluas ke berbagai operasi lapangan di seluruh dunia, termasuk Nepal, Eritrea, Rwanda, Haiti, dan secara khusus Timor-Leste, negara yang memiliki hubungan historis dengan PBB dalam perjuangan menuju kemerdekaannya.
Di Timor-Leste, Ian Martin memegang peran penting dalam masa transisi pascakonflik. Sebagai Kepala Misi PBB di Timor-Leste (UNAMET), ia membantu mengawasi proses referendum kemerdekaan tahun 1999 yang bersejarah, yang akhirnya membawa negara tersebut menuju restorasi kemerdekaan pada tahun 2002.
Pengalamannya di Timor-Leste sering dipandang sebagai salah satu kontribusi paling signifikan dalam sejarah misi perdamaian PBB, dan menjadi referensi dalam praktik tata kelola pascakonflik hingga hari ini.
Ian Martin merupakan lulusan Universitas Cambridge dalam bidang sejarah dan ekonomi, dan pernah mempelajari ekonomi pembangunan di Universitas Harvard.
Latar belakang akademis serta pengalaman multidimensinya dinilai akan menjadi bekal penting dalam menangani kompleksitas situasi yang dihadapi UNRWA saat ini.
Penunjukan ini menandai langkah strategis PBB dalam memperkuat legitimasi dan efektivitas operasinya di wilayah-wilayah konflik, sambil terus mempertahankan komitmen terhadap perlindungan pengungsi dan nilai-nilai kemanusiaan global.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz