DILI, 24 April 2025 (TATOLI)—Pertemuan antara anggota komisi ekonomi, lingkungan hidup dan kerjasama Majelis Parlemen Komunitas Bangsa Bangsa Berbahasa Portugis (AP-CPLP) membahas dua isu penting seperti hubungan dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di bidang perdagangan dan industri.
“Kita berharap Timor-Leste mempunyai plataform ASEAN, karena kita juga bagian dari CPLP, bisa menjadi jembatan antara CPLP dan ASEAN dimasa depan. Saya sampaikan kepada mereka bahwa kita sudah menjadi anggota dari Organisasi Perdangangan Dunia (OPD) dan mereka juga mempunyai pasar besar termasuk Brazil. Menurut saya, kesempatan ini membawa keuntungan yang sangat besar bagi negara kecil agar dapat bergabung di plataform tersebut,” kata Ketua Parlamen Nasional, Maria Fernanda Lay.
Ketua Komisi 2 AP-CPLP sekaligus Wakil Ketua Kelompok Nasional Timor-Leste, Nurima Ribeiro Alkatiri, menjelaskan, ini merupakan sesi rotasi bagi setiap negara CPLP.
“Pertemuan ini sebagai pertemuan Komisi 2 Majelis Parlemen CPLP, yang merupakan pertemuan rutin yang harus diadakan antara Parlemen negara-negara CPLP. Saat ini kami sebagai Ketua Komisi 2 yang menangani masalah ekonomi, lingkungan hidup, dan kerja sama, sehingga pertemuan tersebut diadakan di Timor-Leste dan hari ini kami membahas dua isu penting,” ungkap Nurima Ribeiro Alkatiri kepada wartawan, usai pertemuan di aula Hotel Palm Spring Fatuhada Dili, Kamis ini.
Berita terkait : Keanggotaan Penuh Timor-Leste jadi sorotan dalam persiapan KTT ASEAN ke-46
Timor-Leste dalam waktu dekat akan menjadi anggota tetap ASEAN dan dalam pertemuan ini disinggung alasan menjadi anggota ASEAN.
“Timor-Leste adalah satu-satunya negara yang terlibat dalam dua komunitas, yaitu CPLP sebagai anggota penuh dan ASEAN sebagai anggota pengamat tang statusnya masih menunggu untuk menjadi anggota tetap. Jadi, poin utamanya adalah Timor-Leste dapat menjadi jembatan bagi kedua komunitas ini untuk memastikan bahwa kita akan memiliki peluang untuk memberikan dampak ekonomi,”ujar Nurima.
Sementara itu, CPLP adalah ruang bahasa dan budaya, dengan potensi ekonomi yang berkembang. Dengan kata lain, komunitas ini berfokus pada penekanan bahasa portugis dan kerjasama di bidang-bidang seperti budaya, pendidikan, dan pembangunan ekonomi yang tidak hanya untuk mempresentasikan identitas yang kuat dan unik, tetapi juga memfasilitasi dukungan di bidang-bidang yang penting bagi pembangunan, melalui berbagi pengalaman dan sumber daya yang berkelanjutan di antara negara-negara anggota.
Saat ini, Timor-Leste adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang belum menjadi anggota penuh ASEAN. Meskipun sudah menjadi anggota Forum Regional ASEAN pada tahun 2005, menandatangani perjanjian persahabatan dan kerjasama pada tahun 2007, dan secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan pada tahun 2011, Timor-Leste sejak itu terus mengembangkan kondisi dan kapasitas yang diperlukan untuk menjadi anggota penuh organisasi tersebut.
Permohonan aksesi ini dipandang sebagai taruhan strategis no krusial oleh Timor-Leste, berdasarkan kebutuhan untuk mengatasi ketergantungan terhadap minyak dan gas.
ASEAN merupakan mesin pembangunan ekonomi dan integrasi regional, yang mewakili blok ekonomi yang dinamis dan berpengaruh secara politik di Tenggara.
Prioritasnya pada integrasi ekonomi, keamanan regional dan pembangunan berkelanjutan memberikan peluang bagi diversifikasi ekonomi, akses ke pasar baru dan partisipasi lebih besar dalam geopolitik regional yang dapat menguntungkan tidak hanya Timor-Leste, tetapi juga melaluinya dan negara-negara anggota CPLP lainnya.
Dengan ASEAN, ada potensi ekonomi yang sangat besar, dalam pasar yang bernilai $3,8 triliun, di samping diversifikasi geostrategis, dalam konteks global yang semakin tidak stabil.
Seperti halnya Forum Makau, yang menekankan pada kerjasama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok, CPLP, dan Timor-Leste, dengan agen-agen ekonominya yang ramah dengan pasar ASEAN, dapat menjadi batu loncatan bagi CPLP yang memproyeksikan bagiannya di kawasan itu.
Oleh karena itu Timor-Leste akan menjadi penghubung potensial antara CPLP dan ASEAN, memanfaatkan kedudukan unik Timor-Leste sebagai anggota CPLP dan kandidat keanggotaan penuh ASEAN, untuk menciptakan peluang unik guna membangun jembatan antara kedua organisasi.
Pengalaman integrasi Timor-Leste ke dalam blok bahasa dan budaya regional CPLP dapat menginformasikan strategi aksesi ASEAN dan menjadi model bagi negara-negara lain yang ingin berintegrasi ke dalam berbagai blok regional.
Dengan mengingat hal tersebut, dapat dikatakan bahwa hubungan antara CPLP dan ASEAN, yang difasilitasi oleh Timor-Leste, dapat mencakup:
- Pertukaran pengalaman dalam pembangunan ekonomi, di mana CPLP dapat berbagi pengalamannya di berbagai bidang seperti diversifikasi ekonomi dan pengurangan kemiskinan dengan ASEAN, sementara ASEAN dapat memberikan kontribusi terhadap pengalamannya dalam integrasi ekonomi regional;
- Kerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan kejuruan, yaitu promosi pengajaran bahasa Portugis di negara-negara ASEAN, dengan dukungan pusat budaya dan universitas, pertukaran program dan praktik terbaik dalam pendidikan dan pelatihan kejuruan serta kerjasama dalampertukaran akademis dan ilmiah antara CPLP dan ASEAN untuk kepentingan kedua komunitas;
- Promosi investasi dan perdagangan, yang mengharuskan CPLP dan ASEAN bekerja sama untuk mempromosikan investasi dan perdagangan di antara para anggotanya, memanfaatkan keunggulan komparatif setiap blok, termasuk penciptaan forum bisnis yang berfokus pada investasi bilateral dan usaha patungan.
Dengan demikian, keberhasilan integrasi Timor-Leste ke dalam ASEAN dapat menjadi contoh yang menginspirasi bagi negara lain untuk menciptakan dan/atau memperkuat kerjasama antara CPLP dan ASEAN.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Julia Chatarina