DILI, 07 April 2025 (TATOLI)—Menteri Pekerjaan Umum, Samuel Marçal menargetkan kesepakatan PPA (Power Purchase Agreement) atau Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik untuk Proyek Photovoltaics (PV) yang akan dilakukan EDTL (Listrik Timor-Leste) dan perusahaan pemenang konsorsium internasional EDF Renouvelables International dan ITOCHU Corporation (Joint Venture) pada pertengahan tahun 2025 ini karena dalam proses persiapan.
Menteri Samuel mengatakan energy terbarukan melalui PV sangat penting karena beberapa alasan utama yang mencakup peningkatan akses energi bersih, pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi serta keberlanjutan lingkungan.
“Energi terbarukan sangat penting bagi kita, prosesnya masih berjalan, ada proses administrasi yang harus dilengkapi dan kita harap segera diselesaikkan dalam waktu dua atau tiga bulan, dimulainya proyek di Laleia, dan jika ini selesai bisa mendukung kita dalam mengurangi bahan untuk minyak,” jelas Menteri Samuel usai membuka pelatihan tentang energi terbarukan di Timor Plaza, senin ini.
Ditempat yang sama, Yuki Sakai, Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar Jepang di Timor-Leste mengakui pengenalan energi terbarukan secara nasional telah dimulai di Manatuto dan diharapkan bsia mengurangi beban keuangan Pemerintah Timor-Leste.
“Kami senang mendengar bahwa persiapan untuk proyek pembangkit listrik tenaga surya di Manatuto, yang didorong oleh investasi sektor swasta, sedang berlangsung. Kami berharap bahwa setelah selesai, proyek ini akan meningkatkan produksi energi dan mengurangi beban keuangan pada pemerintah Timor-Leste,” jelasnya.
Berita terkait : Proyek Photovoltaics, EDTL dan perusahaan internasional akan sepakati PPA
Ia mengakui sangat penting untuk mengembangkan strategi bersama dengan meninjau pencapaian dan tantangan serta mempertimbangkan langkah-langkah yang diperlukan ke depan di sektor energi. Pengembangan kapasitas dan penguatan kelembagaan harus didiskusikan untuk mendukung sektor energi secara keseluruhan.
Selain itu, Pemeliharaan yang tepat dari fasilitas yang baru diperkenalkan, termasuk panel surya, harus dipertimbangkan secara serius, karena banyak panel surya yang tidak dapat digunakan lagi sebab malfungsi yang tidak dapat diperbaiki karena kurangnya personel yang terampil.
Sebelumnya, pada Februari 2025, Ketua Dewan Direksi EDTL, Paulo da Silva mengatakan, kemajuan pelaksanaan proyek Photovoltaics (PV) di kotamadya Manatuto sedang dalam tahap finalisasi dokumen perjanjian.
Ia menjelaskan setelah ditandatangani PPA dengan perusahaan pemenang akan mengirimkan ke Cámara de Conta (Kamar Auditor) untuk melihat kembali kontrak tersebut.
PPA sebagai investasi swasta dimana perusahaan sendiri mengeluarkan uang, membangun, mengoperasikan dan melakukan pemeliharaan, semuanya hanya menjual energinya kepada EDTL.
Dikatakan, pembangunan dan pemasangan solar-PV di Manatuto sendiri dengan kapasitas minimal 72 MW hingga 85 MW, serta memiliki penyimpanan baterai berkapasitas 36 MWh.
Proyek Proyek solar photovoltaic (PV) di Manatuto, Timor-Leste, merupakan inisiatif yang diluncurkan oleh Perusahaan Listrik Negara (EDTL, E.P) pada tanggal 27 Februari 2023. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan akses energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Sebanyak 70 perusahaan internasional dan lokal telah berpartisipasi dalam proses tender untuk proyek ini. Pada tanggal 23 Maret 2023, EDTL mengadakan pertemuan pra-tender dengan perusahaan-perusahaan yang telah membeli dokumen tender. Pertemuan ini bertujuan untuk menjelaskan proses persaingan dan persyaratan teknis serta keuangan yang diperlukan.
Sekitar 40 perusahaan telah melakukan observasi langsung ke lokasi proyek untuk memahami kondisi konstruksi dan instalasi solar PV. Observasi ini penting agar perusahaan dapat mempersiapkan dokumen yang diperlukan selama periode tender yang berlangsung selama 40 hari.
Berita terkait : 70 perusahaan bersaing menangkan proyek Solar PV di Manatuto
Proyek EDTL tidak akan memberikan kontribusi dana untuk proyek tersebut, sebaliknya, proyek ini menggunakan model Independent Power Producer (IPP), di mana sektor swasta akan berinvestasi sendiri dalam konstruksi dan kemudian menjual kembali energi yang dihasilkan kepada EDTL.
Pemerintah Timor-Leste berharap bahwa investasi dalam solar PV dapat membantu menghemat biaya pembelian solar yang saat ini mencapai sekitar $126 juta per tahun untuk pengisian generator di Hera dan Betano. Dengan adanya proyek ini, diharapkan akan ada peningkatan akses terhadap energi bersih bagi masyarakat setempat.
Sementara itu, Proyek Photovoltaics lebih dikenal sebagai panel surya – menghasilkan daya dengan menggunakan perangkat yang menyerap energi dari sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik melalui bahan semikonduktor.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz