DILI, 14 Maret 2025 (TATOLI)—Direktur Pusat Layanan Kesehatan di Atauro, Dokter Dano Pires de Sousa mengatakan selama tahun 2018 hingga 2024, sebagian pasien dari Pulau Liran, Kabupaten Maluku Barat, Provinsi Maluku, Indonesia berobat di Pusat Kesehatan Atauro secara gratis.
“Tahun ini kami belum melayani pasien dari Liran, namun tahun-tahun sebelumnya kami melayani pasien dari Liran, terkadang beberapa pasien diantaranya datang membawa surat rujukan dan sebagian tidak membawanya. Jika, pasien yang akan bersalin tidak dapat di tanggani di sini, kami lakukan rujukan ke Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV),” kata Direktur Dokter Dano Pires de Sousa kepada wartawan di Atauro, Dili, jumat ini.
Dijelaskan, kebanyakan pasien dari Liran yang berobat di pusat kesehatan ini menderita penyakit TBC, hepatitis dan penyakit lainnya.
“Selama ini pasien dari Liran berobat di Atauro secara gratis sesuai dengan sistem kesehatan kita,” tuturnya.
Dia menginformasikan bahwa, selama tahun 2018 hingga 2024, jumlah pasien Liran yang akan bersalin berjumlah sembilan orang, tiga diantaranya dirujuk ke HNGV dan sisanya mendapatkan perawatan di Atauro.
Sedangkan, pasien yang berobat di bagian penyakit umum sekitar 15 orang dan ada beberapa yang di rawat dan ada juga yang dirujuk ke Dili. Pasien-pasien ini menderita penyakit jantung, TBC, hepatitis, diabetes dan lainnya.
“Kita menerima pasien-pasien tersebut karena, para pasien telah datang ke sini dan tidak mungkin kita tolak, sehingga secara kemanusiaan kita juga memberikan fasilitas pelayanan yang sama,” tuturnya.
Kebanyakan pasien dari Liran yang datang berobat merasa lebih dekat dengan Atauro dan berobat gratis. Dan Atauro tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien-pasien tersebut.
Selain itu, Direktur Pusat Layanan Ambulans dan Medis Darurat Nasional (SNAEM, IP), Simplicio Amaral de Deus menginformasikan bahwa memang benar selama ini ambulans helikopter juga melakukan rujukan pasien Maluku yang berobat ke Atauro.
“Masyarakat yang ada di Wetar perbatasan dengan Atauro kebanyakan keluarga, kadang mereka berobat ke Atauro dengan menggunakan perahu, sehingga para medis yang ada di pusat kesehatan Atauro melihat jika pasien tersebut dengan kondisi kritis dan perlu untuk di rujuk ke HNGV, maka mereka juga membutuhkan helikopter ambulans kita,” ucapnya.
Menurut data dari HNGV selama tahun 2024 pasien rujukan dari Atauro berjumlah 127 orang.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz