DILI, 10 Maret 2025 (TATOLI)— Duta Besar Malaysia di Timor – Leste, Amarjit Singh Sarjit Singh bertemu Presiden Republik, Jose Ramos Horta. Dalam pertemuan Dubes Singh mengupdate kepada Presiden Republik mengenai kemajuan kerjasama yang telah dilakukan diantaranya progres finalisasi perjanjian untuk konektivitas rute penerbangan langsung pesawat antara Kuala Lumpur – Dili, Timor-Leste.
“Dalam konektivas, saya sampaikan kepada Presiden soal penerbangan langsung rute dari Kuala Lumpur ke Dili. Saya memberitahu Bapak Presiden bahwa, perjanjian antara Pemerintah Malaysia dan Timor-Leste semuanya sudah beres. Sekarang ini tinggal menungu pengumuman yang diharapkan bulan ini atau awal bulan depan, Perusahaan dari Batik Air akan memberikan beberapa informasi tentang tanggal dimulainya penerbangan pertama,” kata Dubes Malaysia pada wartawan usai pertemuan di Istana Kepresidenan Dili, senin ini.
Dalam pertemuan tersebut, selain konektivitas yang dibahas, Dubes Malaysia juga menyampaikan beberapa perkembangan kerjasama antara Timor – Leste dan Malaysia.
Berita terkait : Rute penerbangan Dili – Kuala Lumpur, MTK minta Batik Air lakukan Risk Assessment
Selain itu, Dubes Malaysia juga menyampaikan perkembangan bebas visa bagi warga negara Malaysia yang masuk ke Timor-Leste dimana tinggal prosedur internal yang harus dilengkapi antara Malaysia dan Timor-Leste.
“Perjanjian tersebut telah di sepakati di bulan Desember lalu, saat kunjungan resmi bapak Perdana Menteri Xanana Gusmão ke Kuala Lumpur, sekarang tinggal prosedurnya saja yang harus dilengkapi antara Malaysia dan Timor-Leste. Setelah itu dalam waktu satu hingga dua bulan lagi dapat diakses dalam menjalankan perjalanan visa free,” ujarnya.
Dubes Malaysia juga menginformasikan tentang Pameran Malaysia yang akan dilakukan di CCD (Pusat Konvensi Dili) selama dua hari pada 09 – 10 Mei tahun ini.
“Dalam pameran tersebut akan mendatangkan 40 hingga 50 perusahaan dan industri dari Malaysia dari berbagai bidang seperti pendidikan tinggi, kedokteran, pertanian, konstruksi, bangunan dan sebagainya yang akan datang ke Timor-Leste untuk meninjau peluang kerjasama dan investasi antara Malaysia dan Timor-Leste,” tegasnya.
Selain itu, Dubes Malaysia juga menyampaikan tentang rencana tahun depan akan dilaksanakan pembangunan gedung Kedutaan Besar Malaysia yang baru di Pantai Kelapa, Dili.
Sebelumnya, pada 07 desember 2024, Menteri Transportasi dan Komunikasi, Miguel Marques Manetelu kepada Tatoli secara eksklusif usai menghadiri acara peluncuran buku The Sky is Ours di kantor Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama, Pantai Kelapa, mengungkapkan Maskapai Penerbangan Batik Air Malaysia harus melakukan Risk Assesment di Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato Comoro sebelum membuka rute penerbangan internasional Kuala Lumpur- Malaysia dan Dili, Timor-Leste pada 2025.
Berita terkait : PM Xanana bertolak ke Malaysia, perkuat konektivitas dan diplomasi negara
“Proses diskusi sudah berjalan di AACTL (Otoritas Penerbangan Sipil Timor-Leste) dan sesuai aturan ICAO (International Civil Aviation Organization) kita meminta agar mereka melakukan risk assessment pada Bandara kita sehingga mereka bisa melihat kondisi bandara dan nantinya mereka mengambil keputusan ingin membuka rute penerbangan atau tidak,” ucap Menteri Miguel.
Dikatakan, risk assessment penting untuk memastikan bahwa semua operasi penerbangan memenuhi regulasi internasional yang ditetapkan oleh organisasi seperti ICAO dan World Health Organization (WHO) mulai dari identifikasi risiko potensial, analisis pasar dan permintaan, penilaian regulasi dan kebijakan, evaluasi infrastruktur bandara, analisis keuangan, manajemen krisis dan rencana kontinjensi.
Sebelumnya juga, Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim secara resmi mengumumkan bahwa dua maskapai penerbangan Malaysia, “Air Asia” dan “Batik Air”, akan meluncurkan penerbangan ke Timor-Leste pada awal tahun 2025.
Perdana Menteri Malaysia mengatakan bahwa pemerintahnya menyambut baik dukungan untuk menyetujui penerbangan langsung Air Asia dan Batik Air ke Dili, Timor-Leste.
“Batik Air akan segera terbang awal tahun depan ke Dili, Timor-Leste, dan Air Asia akan segera menyusul,” kata Perdana Menteri Malaysia selama konferensi bersama, di Kuala Lumpur, pada 02 Desember 2024.
Batik Air Malaysia adalah maskapai penerbangan layanan penuh yang bermarkas di Malaysia dan merupakan anak perusahaan Lion Air Group Indonesia. Sebelumnya, maskapai ini dikenal dengan nama Malindo Air.
Batik Air Malaysia mengoperasikan penerbangan domestik dan internasional di Asia-Pasifik, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Maskapai ini beroperasi dari Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) dan Bandara Sultan Abdul Aziz Shah (Subang SkyPark) di Subang, Selangor, Malaysia.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz