DILI, 06 Maret 2025 (TATOLI)—Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Rencana Investasi Strategis (MPIE –tetun) bersama Bank Sentral (BCTL –portugis) dan IFC (International Finance Corporation) hari ini untuk pertama kalinya menggelar Forum Pengembangan Perumahan Pasar Timor – Leste 2025.
Wakil Perdana Menteri, Francisco Kalbuadi Lay yang mewakili Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão berbicara pada forum tersebut mengungkapkan komitmen Pemerintah adalah menempatkan rakyat sebagai pusat pembangunan. Karena itu, Pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk menjamin agar warga negaranya hidup bermartabat yang artinya tinggal di rumah bermartabat, di mana terdapat ruang yang tenang, nyaman, bersih yang memungkinkan privasi keluarga.
“Program Pemerintah Konstitusi secara jelas berkomitmen untuk membangun fondasi bagi sektor perumahan model yang mencakup perencanaan kota dan tata ruang yang terpadu dan seimbang. Infrastruktur dasar dan kualitas sistem modern untuk administrasi pertanahan dan sektor keuangan yang efisien,” ungkap Wakil Perdana Menteri, Kalbuadi dalam forum yang diadakan di Ruang Auditorium Kay Rala Xanana Gusmão Kementerian Keuangan, kamis ini.
Pemerintah mempunyai kewajiban mengurusi rakyatnya dan membangun rumah bagi warga masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan Pemerintah atau bisa dikatakan warga masyarakat kurang mampu dan menciptakan kondisi untuk memberdayakan rakyat kita dan mendorong pembangunan sektor perumahan, namun bukan kewajiban Pemerintah untuk membangun rumah bagi masing-masing keluarga.
Sementara, Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis, Gastão Francisco de Sousa, menjelaskan, forum pengembangan pasar perumahan yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif sangat penting untuk memastikan seluruh warga negara dapat mengakses perumahan yang aman, terjangkau, bermartabat, dan berkualitas.
“Oleh karena itu, kita harus secara proaktif mengatasi tantangan dan melengkapi peluang yang dihadirkan oleh tren pembangunan. Forum ini diadakan untuk mempertemukan semua pihak baik sektor publik maupun swasta untuk membahas dan bertukar ide yang relevan dengan tantangan dalam pembangunan modal perumahan,” kata Menteri Gastão de Sousa.
Ia mengatakan saat ini Timor-Leste menghadapi banyak tantangan seperti urbanisasi yang cepat. Seperti di kota Dili, pertumbuhan penduduk sangat tinggi dan struktur keluarga bersifat inklusif.
Dalam forum tersebut IFC juga meluncurkan sebuah laporan dengan judul “Membangun Masa Depan: Memajukan Pembiayaan Perumahan di Timor-Leste”.
Perwakilan IFC di Timor-Leste, David Freedman menegaskan bahwa akses terhadap perumahan berkualitas baik merupakan hak asasi manusia dan pendorong utama kemajuan sosial dan ekonomi, yang mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, inklusi keuangan, kesehatan, pendidikan, dan kesetaraan gender.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada MPIE dan BCTL karena telah mengundang kami untuk menjadi mitra dalam forum ini. Laporan yang kami luncurkan IFC ini juga meluncurkan laporan tentang pembangunan perumahan di Timor-Leste. Kami melakukan penelitian tentang pembangunan perumahan di Timor-Leste sederhananya, ini menyangkut martabat manusia, perumahan yang baik dan aman merupakan landasan bagi individu dan keluarga untuk hidup bermartabat guna mengembangkan kehidupannya. Jika kita ingin meningkatkan pendidikan, kesehatan harus terlebih dahulu memperhatikan kondisi kehidupan masyarakat,” ungkapnya.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa Timor-Leste menghadapi tantangan dalam pembangunan perumahan karena tidak adanya kebijakan dan undang-undang utama. Meskipun tunawisma yang meluas bukanlah masalah utama, kurangnya kerangka peraturan yang jelas telah menyebabkan pertumbuhan perumahan yang tidak efisien dan tidak terstruktur.
Dikatakan, dengan kebijakan yang tepat, pemerintah dapat mengkatalisasi pasar perumahan baru di negara tersebut, membuka potensi pembiayaan perumahan sekitar $544 juta pada tahun 2030. Mewujudkan potensi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan sosial.
Forum Pengembangan Perumahan Timor-Leste tersebut juga dihadiri oleh berbagai pembicara dengan topik berbeda seperti Visi dan Rencana Pemerintah Konstitusional ke-IX untuk Pengembangan Perumahan Masyarakat yang Inklusif dan Tangguh, oleh Wakil Perdana Menteri, Mariano Assanami Sabino.
Sementara, Menteri Kehakiman, Sérgio de Jesus Fernandes da Costa Hornai berbicara dengan topik Menciptakan Kerangka Hukum yang Mendukung Penerbitan Hipotek – Pembaruan tentang Sertifikat Tanah dan Reformasi Terkait. Sementara, Menteri Pekerjaan Umum, Samuel Marçal dengan topik Mendirikan Infrastruktur dan Regulasi untuk Mendukung Pengembangan Pasar Perumahan.
Wakil Menteri Keuangan, Félicia Cavalho dengan topik Meningkatkan Keterjangkauan Perumahan: Kebijakan Pemerintah dan Instrumen Keuangan untuk Mendukung Akses Hipotek dan Menteri Administrasi Negara. Selain itu, Tomás Cabral dengan topik Kebijakan Desentralisasi: Memberdayakan Masyarakat Lokal untuk Pengembangan Pasar Perumahan Berkelanjutan serta Pejabat Operasional Senior IFC, Miguel A. Soriano membawakan topik tentang Penyajian temuan utama dari penelitian IFC tentang Permintaan, Keterjangkauan, dan Peluang Perumahan.
Forum kali ini dihadiri secara lengkap oleh berbagai instansi keuangan di Timor-leste nasional, internasional, lokal bahkan dari sektor swasta dan negeri untuk mendiskusikan peluang dari pengembangan pasar perumahan di Timor-Leste.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz