DILI, 24 Februari 2025 (TATOLI)—Parlemen Nasional (PN) melalui sidang pleno, Senin ini, menyetujui usulan nomor 3/2025, dalam memberikan pujian dan rasa terima kasih atas dedikasi Monsinyur Marco Sprizzi di Timor-Leste, dengan 50 suara mendukung, 0 menolak dan 0 abstain.
Anggota Parlamen dari fraksi Pemerintah dan Oposisi yang menyampaikan usulan adalah Patrocínio dos Reis Fernandes (CNRT), Alexandrino Afonso Nunes (PD), Maria Angélica Rangel da Cruz (FRETILIN), Maria Angelina Sarmento Lopes (PLP) dan António Verdial de Sousa (KHUNTO).
“Pujian dan terima kasih disampaikan dengan suara bulat,” kata Ketua Parlamen Nasional, Maria Fernanda Lay, di ruang Paripurna PN.
Sekretaris PN, Virgina Anabelo, mengungkapkan melalui bacaan teks dalam sidang pleno, bahwa sejak kedatangannya di Timor-Leste pada tahun 2019, Monsinyur Marco Sprizzi telah mendedikasikan dan memperdalam ikatan sejarah antara Takhta Suci dan Timor-Leste, yang dimulai sejak abad ke-XVI.
Tindakannya memperkuat hubungan yang digambarkan sebagai keluarga paling erat dalam lima abad yang berbagi nilai-nilai seperti keadilan sosial, solidaritas, dan persaudaraan.
Monsinyur Marco Sprizzi menyoroti dukungan Gereja setempat, yang mempromosikan dialog antaragama dan tindakan nyata di bidang pendidikan dan pekerjaan sosial selalu sejalan dengan prinsip moral Gereja Katolik.
Selama misinya, Monsinyur berhasil mengkonkretkan proyek-proyek penataan masa depan negara Timor-Leste seperti pendirian Nunsiatur Apostolik di Dili, pendirian Universitas Katolik Timor-Leste São João Paulo II, dan pembentukan Pengadilan Gerejawi.
Berita terkait : Marco Sprizzi: Iman dan budaya memberikan identitas kemerdekaan bagi Timor-Leste
Monsinyur Marco Sprizzi juga menyoroti dukungan kaum muda, insentif program pendidikan integral dan perjuangan melawan kekerasan di kalangan generasi baru, dengan berbagai inisiatifnya yang menghargai martabat manusia dan kohesi sosial, selalu sejalan dengan visi Paus Fransiskus.
Selain itu, pentingnya menyadari penegasan Monsinyur selama bertugas sebagai sebuah pengalaman cinta kasih bagi warga Timor-Leste yang menunjukkan hubungan mendalamnya dengan masyarakat.
Pujian juga diberikan atas partisipasinya dalam persiapan kunjungan Bapa Suci Paus Francisco pada bulan September 2024 sebagai sebuah momen yang merupakan tonggak bersejarah bagi Timor-Leste.
Monsinyur Marco Sprizzi, yang berpartisipasi dalam upaya logistik dan diplomatik, bekerja sama dengan Pemerintah Timor-Leste memberikan kontribusi dengan kerja kerasnya yang luar biasa bagi keberhasilan kunjungan Paus.
“Peristiwa bersejarah ini meningkatkan kebanggaan kita dan sekaligus mengangkat nama Timor-Leste di kancah internasional dengan visibilitas, menegaskan kembali peran iman Katolik, sekaligus membangun pilar identitas kita,” ungkapan Parlamen.
Di antara berbagai prestasi luar biasa, anggota Parlemen memberikan pujian dan rasa terima kasih kepada Monsinyur Marco Sprizzi atas kerja kerasnya yang tak kenal lelah untuk memperkuat bangsa dan menghormati nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan persaudaraan.
Teladannya dalam menjalani hidup sebagai pelayan sejati untuk Timor-Leste, dengan ucapannya ‘memasuki hatinya yang tak pernah keluar’, terus membimbing rakyat Timor-Leste di jalur pembangunan integral dan keharmonisan sosial.
Untuk itu, PN bertemu dalam sesi pleno, menyampaikan pujian dan rasa terima kasih yang mendalam atas tindakan yang dikembangkan oleh Monsinyur Marco Sprizzi di Timor-Leste.
Anggota Parlamen dari fraksi Pemerintah, Romerio Moises (CNRT), menyampaikan apresiasinya atas partisipasi Monsinyur Marco Sprizzi dalam pengabdian kepada negara ini, khususnya Gereja Katolik untuk memperkuat iman masyarakat Timo- Leste yang sebagian besar beragama Katolik.
Anggota Parlamen dari fraksi Oposisi, Lídia Norberta (FRETILIN), mengapresiasi ucapan kebanggaan yang sangat penting bagi Monsinyur Marco Sprizzi karena perannya dalam menghubungkan Gereja Katolik dengan Timor-Leste.
Monsinyur berupaya untuk menyatukan kerja sama dengan Negara Timor-Leste dan berperan penting dalam menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Timor-Leste hingga Vatikan menerima suara yang sama dengan Kardinal pertama Timor-Leste.
Sementara itu, di hari yang sama, Ketua Parlemen Nasional, Maria Fernanda Lay, didampingi oleh para pemimpin fraksi parlemen mengadakan pertemuan dengan Monsinyur Marco Sprizzi di PN untuk mengucapkan selamat tinggal.
Nunsius Apostolik Vatikan di Timor-Leste, Monsinyur Marco Sprizzi, telah menjalankan misi selama tujuh tahun, sebagai perwakilan Takhta Suci.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Julia Chatarina