DILI, 17 Februari 2025 (TATOLI)—Badan Promosi Investasi dan Ekspor (TradeInvest, IP) bekerja sama dengan International Trade Center (CCI) dan Uni Eropa (UE) menyelenggarakan lokakarya tentang “Self-Assessment Workshop on Investment Facilitation”, atau Lokakarya Asesmen Mandiri tentang Fasilitasi Investasi Penanaman Modal selama tiga hari di JL Villa Hall, Aimutin-Dili.
Worshop yang di gelar selama tiga hari tentang Asesmen Mandiri tentang Fasilitasi Investasi Penanaman Modal di Timor-Leste itu diadakan di JL Villa, Aimutin, Dili.
Pada sesi pembukaan, Wakil Direktur Eksekutif TradeInvest Timor-Leste, Duilio Marino Gusmão Araújo da Silva, menyampaikan apresiasinya kepada Uni Eropa yang telah memberikan dukungan teknis dan finansial melalui ITC yang bekerja sama dengan TradeInvest Timor-Leste untuk lebih meningkatkan kapasitas TradeInvest di seluruh kementerian dan lembaga terkait dalam pengetahuan tentang ketentuan dan perjanjian di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO – World Trade Organization) dan ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara).
“Tujuan dari workshop ini untuk mengembangkan dan menganalisis secara rinci kesenjangan pada persiapan Timor-Leste di bidang investasi,” kata Duílio Marino Gusmáo Araújo da Silva pada wartawan di JL Villa Aimutin, senin ini.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Kerjasama Uni Eropa di Timor-Leste Lotam Lerer, menginformasikan penilaian mandiri merupakan proses penting dalam perjalanan Timor-Leste menuju integrasi yang lebih dalam di WTO dan ASEAN, khususnya saat Timor-Leste bersiap untuk bergabung dengan Kerangka Fasilitasi Investasi ASEAN dan mengeksplorasi kemungkinan Perjanjian Pengembangan Fasilitasi WTO.
“Saya yakin bahwa workshop hari ini bukan sekadar pertemuan, tetapi bagian penting dari upaya kolaboratif untuk menganalisis dan mengintegrasikan Timor-Leste ke dalam perjanjian dan yang lebih penting lagi, untuk menarik dan memfasilitasi Investasi Asing di negara ini,” kata Lotam Lerer.
Dikatakan, Timor-Leste memiliki posisi strategis yang baik di kawasan ASEAN, dan potensi untuk memanfaatkan pasar dengan lebih dari 600 juta penduduk dan Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan sekitar $3,8 miliar yang sangat besar. “ Jadi, saat negara ini bersiap untuk memanfaatkan peluang ini, penting bagi Timor-Leste untuk mengevaluasi instrumen fasilitasi investasi dan memperkenalkan langkah-langkah untuk memperkuat iklim investasi bagi negara ini,” katanya.
“Sejak Timor-Leste merestorasikan kemerdekaannya, Uni Eropa telah menunjukkan dukungan yang kuat kepada negara ini untuk membantu mendorong kemajuan pembangunan negara,” papanya.
Ia pun mengatakan, khususnya di bidang proyek-proyek pertumbuhan sosial-ekonomi, dukungan Integrasi dan Perdagangan Regional yang dibiayai dan dilaksanakan oleh ITC dan program indikatif multi-tahunan untuk 2021-2027, sebagai demonstrasi yang jelas dari komitmen terhadap ambisi Timor-Leste, keselarasan UE dengan Rencana Pembangunan Strategis Timor-Leste 2030 dan Program Pemerintahan IX.
Lotam Lerer menekankan, penilaian mandiri yang ambisius ini akan memungkinkan untuk menilai dan memetakan setiap kesenjangan dan tindakan yang perlu diambil untuk menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
UE siap untuk terus memberikan dukungannya guna melaksanakan kegiatan apa pun yang diperlukan, salah satunya adalah proyek baru yang sedang dipersiapkan untuk mendukung terciptanya perusahaan dengan ekonomi berkelanjutan, yang memungkinkan wirausahawan menyusun rencana bisnis dan keuangan mereka, sehingga memudahkan akses mereka terhadap keuangan.
“Workshop ini merupakan wadah yang berharga untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda terkait dengan Fasilitasi Investasi. Saya yakin wawasan yang Anda peroleh di sini akan membantu Anda untuk terus memajukan bangsa dan pembangunannya,” katanya.
Workshop itu dihadiri oleh perwakilan dari kementerian-kementerian dan badan-badan nasional maupun internasional terkait dengan tujuan untuk mengembangkan dan menganalisis kesenjangan rinci mengenai kesediaan Timor-Leste untuk bergabung dengan Kerangka Fasilitasi Investasi ASEAN (AIFF – ASEAN Investment Facilitation Framework) dan Perjanjian Fasilitasi Investasi WTO (IFDA – Investment Facilitation for Development Agreement).
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz
