DILI, 07 februari 2025 (TATOLI)— Badan-badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan Program Pangan Dunia (WFP), jumat ini mengadakan pertemuan konsultasi dengan kementerian terkait untuk membahas dan menetapkan Rencana Strategis Negara 2026 – 2030 yang disesuaikan dengan Rencana Strategis Pembangunan Nasional (PEDN) Timor-Leste dan prioritas Pemerintahan Konstitusional IX.
Tujuan dari pertemuan konsultasi pertama ini adalah untuk menentukan jalur kerja sama strategis di masa depan sejalan dengan Rencana Strategis Pembangunan Nasional (PEDN) Timor-Leste dan prioritas Pemerintahan Konstitusional IX.
Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Bendito dos Santos Freitas mengatakan, pertemuan konsultasi dengan badan khusus PBB UNDP dan WFP ini bertujuan untuk mengevaluasi kembali rencana strategis 2026-2030, sehingga selaras dengan Rencana Strategis Pembangunan Nasional (PEDN) Timor-Leste.
“Ini penting bagi kita, karena para mitra ini telah mendukung pembangunan nasional dan peningkatan kapasitas negara kita sejak tahun 1999. Oleh karena itu, mekanisme konsultasi ini sangat penting untuk diperbaiki, agar melihat bagian-bagian yang perlu diperkuat lebih baik lagi,” kata Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Bendito Freitas dalam acara konsultasi program yang digelar di aula Kementerian MNEC, Pantai Kelapa Dili, jumat ini.
Selain itu, dijelaskan mekanisme konsultasi ini untuk dapat melihat tantangan-tantangan yang dihadapi Timor-Leste terutama lebih memperkuat koordinasi kerja sama di semua bidang yang selaras dengan kebijakan pemerintah.
Sementara itu, Perwakilan WFP di Timor – Leste, Jacqueline de Groot menginformasikan bahwa, rencana strategis WFP lebih di fokuskan pada ketahanan pangan dan gizi.
“Fokus WFP adalah pada ketahanan pangan dan gizi, agar bagaimana memfasilitasi dukungan pemerintah untuk mengurangi kekurangan gizi di negara ini,” jelasnya.
Dikatakan, konsultasi antara WFP dan UNDP tentang kemitraan strategis ini untuk melihat rencana lima tahun ke depan dan bagaimana memfasilitasi dengan lebih baik berdasarkan rencana strategis yang telah dimiliki pemerintah, untuk mendukung rencana-rencana tersebut.
Selain itu, Perwakilan UNDP di Timor-Leste, Katyna Argueta menginformasikan bahwa konsultasi kali ini untuk mengidentifikasi program strategis Pemerintah Timor-Leste yang sejalan dengan UNDP.
“Kami memiliki dokumen rencana strategis untuk mendukung negara ini dan kami mulai melakukan konsultasi dengan Pemerintah dan kementerian terkait yang bekerjasama dengan kami untuk mengidentifikasi apa saja garis-garis Strategis di balik program Strategis Timor-Leste,” katanya.
Dikatakan, program Strategis ini memiliki empat pilar, dan sebagai lembaga, UNDP mencoba melihat bagaimana dan dapat mendukung masing-masing pilar yang ada.
Dalam program konsultasi strategi tahun 2026 – 2030, empat pilar yang akan didukung UNDP dan WFP yaitu bidang sosial, pembangunan infrastruktur, pembangunan ekonomi dan kerangka kelembagaan.
Rencana strategis UNDP dan WFP akan selesai pada tahun 2025, sehingga melalui konsultasi tersebut memperkuat komitmen bersama untuk mengatasi tantangan dan peluang pembangunan negara untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan inklusif di Timor-Leste selama lima (5) tahun ke depan.
Konsultasi yang dilakukan juga untuk memastikan bahwa UNDP dan WFP dapat berkontribusi lebih baik terhadap pembangunan berkelanjutan negara melalui tindakan transformatif struktural, mendorong inklusivitas dan lain-lain.
Sementara itu, peserta pertemuan konsultasi terdiri dari kementerian terkait, perwakilan badan khusus PBB di Timor-Leste dan entitas lainnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz