iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Staff USAID seluruh dunia diberlakukan cuti administratif, sebagian pulang ke Amerika

Staff USAID seluruh dunia diberlakukan cuti administratif, sebagian pulang ke Amerika

Foto google

DILI, 06 februari 2025 (TATOLI)— Pemerintah Amerika Serikat melalui Kementerian Luar Negeri telah memberlakukan cuti administratif bagi seluruh staff dari Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID – United States Agency for International Development) di seluruh dunia dan memulangkan sebagian staff kembali ke negaranya.

Hal ini diinformasikan langsung dalam portal resmi USAID setelah Presiden Amerika, Donald Trump mempertimbangkan penutupan lembaga tersebut pada awal februari ini.

“Pada hari jumat, 07 februari 2025, pukul 23.59 (EST – Zona Waktu Timur), semua personel yang direkrut langsung oleh USAID akan ditempatkan pada cuti administratif di seluruh dunia, kecuali personel yang ditunjuk yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi penting misi, kepemimpinan inti, dan program-program yang ditunjuk secara khusus,” tulis laman resmi USAID yang diakses Tatoli, kamis ini.

Dalam laman resmi, juga Personel atau Staff penting yang diharapkan untuk tetap bekerja akan diinformasikan oleh pimpinan Badan paling lambat hari kamis, 6 februari, pukul 15.00 waktu setempat.

Berita terkait : Presiden Horta : Keputusan Presiden Trump tidak berdampak bagi Timor-Leste

Selain itu untuk personel USAID yang saat ini ditempatkan di luar Amerika Serikat, Badan berkoordinasi dengan misi dan Departemen Luar Negeri, saat ini sedang mempersiapkan rencana, sesuai dengan semua persyaratan dan hukum yang berlaku.

“Dengannya Badan (USAID) akan mengatur dan membayar perjalanan pulang ke Amerika Serikat dalam waktu 30 hari dan mengatur pemutusan kontrak PSC (Personal Services Contractor) dan ISC (Institutional Support Contract) yang tidak dianggap penting,” ungkap laman tersebut.

USAID juga akan mempertimbangkan pengecualian kasus per kasus dan perpanjangan perjalanan pulang berdasarkan kesulitan pribadi atau keluarga, masalah mobilitas atau keselamatan, atau alasan lainnya. Misalnya, USAID akan mempertimbangkan pengecualian berdasarkan waktu masa sekolah tanggungan, kebutuhan medis pribadi atau keluarga, kehamilan, dan alasan lainnya.

Sementara USAID dan Departemen Luar Negeri sedang mempersiapkan rencana yang memungkinkan personel USAID yang ditugaskan di luar negeri untuk ditawarkan perjalanan pulang pergi ke Amerika Serikat dalam waktu 30 hari dengan biaya opsional dan penggantian penuh, personel tidak diharuskan untuk menerima perjalanan yang disponsori Badan atau kembali ke Amerika Serikat dalam tenggat waktu tertentu.

Berita terkait : Menteri Bendito: Keputusan Presiden AS tidak berdampak pada hubungan bilateral Timor-Leste

Personel USAID di luar negeri tetap memiliki pilihan untuk tetap bertugas, bahkan saat diberi cuti administratif dan tidak bekerja. Namun, setelah 30 hari, perjalanan pulang yang didanai serta diatur USAID.

USAID di Timor-Leste

Sementara itu, sejak tahun 2001, USAID telah memberikan lebih dari $350 juta bantuan pembangunan kepada Timor-Leste dalam upayanya membangun negara yang lebih sejahtera, mendorong pembangunan ynag inklusif dan damai untuk negara yang sehat dan mandiri.

Berikut sebagian proyek yang diimplementasikan oleh USAID selama di Timor-Leste seperti Avansa Agrikultura Project, Increasing Community Resilience, USAID Tourism For All, Advancing Timor-Leste’s Autonomous Telecommunications Landscape (ATLATL), Plastics Upcycling Alliance, Consortium for Elections and Political Process Strengthening (CEPPS), Customs Reform Project dan lainnya. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

 

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!