DILI, 25 januari 2025 (TATOLI)—Presiden Republik, José Ramos Horta, menyampaikan Partisipasi Timor Leste melalui Kepala Negara dan delegasi di Forum Ekonomi Dunia, yang diadakan pada tanggal 20-25 januari 2025, di Swiss.
Kepala Negara mengatakan, dalam forum yang bertemakan ‘Collaboration for the Intelligent Age’ lebih banyak dibahas masalah Ukraina dan masalah lainnya.
“Tahun ini yang lebih dibahas dalam forum dunia mengenai Politik Amerika yang lebih dominan. Sekretariat Jenderal PBB, berbicara sangat baik dan topik yang lebih dominan yaitu Ukraina. Cina tidak terlalu ikut campur dalam Forum Ekonomi Dunia,“ kata Presiden Republik, pada wartawan di Bandara Internasional Nicolau Lobato, Comoro, usai pulang dari tugas kenegaraan di Swiss, sabtu ini.
Berita terkait : Tiba di Swiss, Presiden Horta dijadwalkan akan bertemu Sekjen ASEAN
Kepala Negara juga berpartisipasi dalam event Washington Post, yang di hadiri oleh banyak pejabat.
“Timor Leste negara kecil, akan tetapi dapat berpartisipasi dalam makan siang Washington Post, disana tidak ada pidato, siapa yang ingin berbicara, dapat bicara. Dan disana saya berbicara dengan banyak pejabat disana,”ujarnya.
Selain itu, delegasi anggota Pemerintah yang ikut berkunjung juga bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, Menteri Luar Negeri Portugal, Ketua Parlamen Filipina, Menteri Luar Negeri Thailand dan pejabat lainnya.
“Saya berbicara dengan banyak pejabat dan mereka ingin melakukan kunjungan ke Timor-Leste,” nelasnya.
Presiden Ramos Horta, Menteri Luar Negeri Indonesia, dan Ketua Kongres di Filipina dan Ketua Country Foreign Relation dari New York, juga dilakukan wawancara oleh CNN dan WorldClaim mengenai masalah utama di Asia.
“Saya juga lalukan pertemuan dengan Bapak Tony Blair, Beliau sebagai Mantan Perdana Menteri Britania Raya, yang mana memberikan banyak dukungan di Kepresidenan dan sudah lama melakukan kerjamasama dengan Pemerintah untuk mendukung Menteri Luar Negeri, meskipun hingga saat ini di laksanakan Perdana Menteri juga pernah menyetujui tentang dukungan dari mereka, disana kami membahas prosesnya dan merevisi kerja sama kita, termasuk mempersiapkan diri untuk aksesi pada ASEAN,” pungkasnya.
Ditambahkan, selama ini dukungan dari Tony Blair institut sudah setahun secara gratis dan tidak dibayar.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Julia Chatarina