iklan

EKONOMI, HEADLINE

Jepang kucurkan $400 ribu bagi PARCIC selesaikan proyek nutrisi dan florikultur

Jepang kucurkan $400 ribu bagi PARCIC selesaikan proyek nutrisi dan florikultur

Duta Besar Jepang di Timor-Leste, Tetsuya Kimura dan Direktur PARCIC di Timor-Leste, Junko Ito menandatangani kesepakatan penyaluran anggaran proyek nutrisi dan florikultur kepada kaum perempuan di daerah pedesaan . Foto Tatoli/Antonio Daciparu

DILI, 24 januari 2025 (TATOLI)— Kedutaan Besar Jepang di Timor-Leste kembali mengucurkan anggaran lebih dari $400 ribu untuk PARCIC (PARC Interpeople’s Cooperation) untuk menyelesaikan proyek “Improving Nutrition of Children through Increasing Mothers’ Income,” yang telah dimulai sejak maret 2023 dan akan selesai pada februari 2026.

Pemberian dana tersebut dilakukan melalui penandatanganan antara Duta Besar Jepang di Timor-Leste, Tetsuya Kimura dan Direktur PARCIC di Timor-Leste, Junko Ito di kantor Kedubes Jepang, jumat ini. Acara penandatanganan dihadiri juga oleh Direktur Jenderal untuk Kesetaraan, Armando da Costa.

Junko Ito menjelaskan PARCIC melalui proyek tersebut bertujuan untuk mendukung florikultura kepada kaum perempuan di daerah pedesaan guna memberi mereka sarana memperoleh penghasilan sehingga dapat memperoleh akses ke makanan bergizi untuk anak-anak.

“Tahun ini dananya lebih dari $400 ribu untuk tahun ketiga dari Pemerintah Jepang, dimana target kami untuk menambah anggota bagi kelompok nutrisi dan florikultura, dan kita akan mencoba menaikkan pendapatan perempuan dan diharapkan pendapatan itu digunakan untuk memperbaiki nutrisi dalam keluarga,” ungkap Junko Ito.

Sejak diimplementasikan pada maret 2023, proyek tersebut telah membentuk 12 kelompok dengan 103 anggota yang terdiri dari Aileu (2 kelompok, 18 anggota), Maubisse (9 kelompok, 64 anggota) dan Ermera (1 kelompok, 21 anggota).

PARCIC aktif memberikan pelatihan tentang gizi dan nutrisi pada setiap kelompok dan cara penyajian makanan yang tepat serta memantau lebih dekat perubahan anak-anak dan keluarga setelah mengikuti metode dari PARCIC.

Selain itu guna menjamin pendapatan keluarga dalam menyediakan hidangan bergizi dan kaya nutrisi, PARCIC juga mengajak 78 perempuan dari 12 kelompok untuk belajar tentang florikultura dengan membangun 55 greenhouse dengan total lahan seluas satu hektar, memberikan benih bunga, membuat kompos cacing sendiri sampai membawa lima perempuan ikuti studi banding di Indonesia.

“Bunga yang diproduksi saat ini langsung dijual di Serena Flowership di Lecidere, sebagian digunakan tahun lalu dalam kunjungan Paus Fransiskus dan pada pertemuan penting di pemerintahan, tetapi saat ini pendapatan mereka rata-rata baru mencapai $41.18/bulan. Ini mungkin tak banyak tapi untuk pekerjaan sampingan sudah lumayan di tingkat pedesaan,” jelasnya.

Dengan dukungan anggaran tahun ini, PARCIC berupaya untuk menambah 40 anggota untuk kelompok nutrisi yang ada serta memililih 30 anggota untuk mempelajari florikultura serta menyediakan fasilitas yang lebih untuk menjamin kualitas bunga.

Sementara itu, Dubes Tetsuya Kimura percaya bahwa proyek ini akan sangat menjanjikan karena orang Timor-Leste menyukai bunga dan menggunakan banyak bunga dalam berbagai upacara dan acara di pemerintahan serta di gereja.

“Bunga yang ditanam di dalam negeri seharusnya dapat mengurangi impor dari luar negeri. Presiden Republik, Jose Ramos Horta juga merupakan pendukung kuat proyek ini, mengunjungi perkebunan bunga bersama saya februari lalu dan mendorong kelompok-kelompok tersebut untuk menyediakan bunga mereka untuk kunjungan Paus Fransiskus pada september lalu,” katanya.

Tetsuya Kimura menyampaikan rasa terima kasih kepada PARCIC karena telah memobilisasi perempuan di desa-desa untuk proyek tersebut melalui jaringannya yang luas yang telah terjalin selama dua dekade di Timor-Leste.

Dilain pihak, Direktur Jenderal untuk Kesetaraan di Sekretariat negara urusan Kesetaraan (SEI), Armando da Costa mengapresiasi pemerintah Jepang serta PARCIC atas dedikasi dan dukungan para perempuan di pedesaan untuk memberdayakan perempuan, memperbaiki gizi masyarakat dan menaikkan pendapatan dalam keluarga.

“Program ini datang di waktu yang tepat karena di Timor-Leste kita hadapi masalah stunting dimana dari data yang ada kita miliki 47% anak-anak berusia kurang dari lima tahun mengalami masalah stunting dan sepertiga ibu memiliki anemia dan Pemerintah sangat berkomitmen untuk mengatasi masalah ini,” ujarnya.

Ia berharap pendapatan para keluarga bisa digunakan untuk kebutuhan nutrisi dalam keluarga dan diharapkan program ini bisa diteruskan agar nantinya bisa memberikan dampak yang lebih luas dan memiliki keberlanjutan.

PARCIC (PARC Interpeople’s Cooperation) adalah organisasi internasional asal Jepang yang membantu meningkatkan kualitas kopi di Timor-Leste. PARCIC merupakan bagian dari Pacifik Asia Resource Center (PARC), sebuah lembaga non-pemerintah.

Diketahui proyek tersebut telah dimulai dari maret 2023 dengan dana dukungan dari Pemerintah Jepang sebesar $301.106 untuk tahun pertama, pada tahun kedua maret 2024 diberikan $384,742 dan ditutup dengan dukungan tahun ketiga yang akan selesai pada februari 2026 dengan anggaran lebih dari $400.000.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!