iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

13 perusahaan promosikan produk TL di Business and Investment Forum Singapura

13 perusahaan promosikan produk TL di Business and Investment Forum Singapura

Pemilik Kafé Atsabe, Mariano da Costa Alves “Ameta”, bersama timnya, mempresentasikan produk kopi kepada para peserta dalam Business and Investment Forum di Singapura, senin (02/12). Foto Tatoli/Osória Marques

SINGAPURA, 02 desember 2024 (TATOLI)— Sebanyak 13 perusahaan yang terdiri dari 11 perusahaan swasta dan dua instansi pemerintah mempresentasikan dan mempromosikan produk Timor-Leste (TL) pada Business and Investment Forum atau Forum Perdagangan dan Investasi ke-empat selama satu hari, di Singapura.

Diketahui dua instansi pemerintah yang hadir dalam forum tersebut adalah  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Intansi Pemerintah Murak Rai Timor (E.P) dan Otoritas Nasional Mineral (ANM, I.P).

Pemilik Kafé Atsabe yang turut serta dalam forum tersebut, Mariano da Costa Alves ‘Ameta’ mengatakan, kopi merupakan produk lokal yang potensial untuk diimpor sehingga perlu dipromosikan.

“Seringkali menjual kopi di Timor-Leste sebagai kopi komersil itu sangat berat, jadi kami lebih mengarah ke kopi speciality, yaitu untuk melihat lebih ke kualitas kopi, sehingga bisa mendapatkan harga yang bagus di pasar,” kata Mariano da Costa Alves pada Tatoli di Pan Pacific Hotel, Singapura.

Berita terkait : Pemerintah Timor-Leste gelar Business and Investment Forum di Singapura

Ia menilai, kopi Timor-Leste menjadi produk komersial yang seringkali masyarakat hanya melihat harganya sesuai pasar global, oleh karena itu Kafé Atsabe berdiri untuk mengembangkan kualitas produksi kopinya.

“Jadi, dalam acara forum internasional ini Kementerian Perdagangan dan Perindustrian mengajak kita untuk mempromosikan proses Kopi Atsabe. Kami berharap dapat menjalin kemitraan yang baik untuk membeli kopi dan menjadi mitra yang baik untuk kopi di Timor-Leste. Ini adalah investasi pemasaran. Harapan kami adalah produksi kopi yang baik dan berkualitas. Di acara ini bagaimana kita bisa mengetahui pasar kopi Singapura. Saya datang bukan untuk mencari pasar tetapi terlebih dahulu untuk mengetahui pasar Singapura dan mempelajari apa yang diinginkan pasar Singapura dan kami mencoba bagaimana cara memasuki pasar tersebut,” tambahnya.

Pengusaha Timor-Leste itu menganggap kopi di Timor-Leste mewakili tiga kategori, seperti identitas orang Timor-Leste yang selalu dibawa kemanapun, nilai budaya karena ketika ada tamu yang berkunjung ke rumah selalu menawarkan kopi dan bisa mempunyai nilai ekonomi sehingga bisa mendapatkan penghasilan dari produk tersebut.

“Jadi saran saya, Pemerintah harus memberikan banyak dana ke Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi dan mengembangkan kualitas kopi di pasar. Kita harus memastikan produksi yang baik agar ada permintaan dari pasar. Selain itu, Pemerintah melakukan investasi kualitas untuk mendapatkan sertifikat asli sehingga dapat memudahkan kita untuk mengekspor kopi ke negara lain,” ujarnya.

Kafé Atsabe menawarkan produk dengan harga antara $2,50 dan $20, dan saat ini memiliki tiga kafe di Hudi-Laran, Palapasu dan Fomento, dengan 14 karyawan dan delapan orang bekerja di ladang kopi.

Reporter : Osória Marques (Penerjemah: Cidalia Fátima)

Editor     : Julia Chatarina

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!