VIENTIANE, 25 November 2024 (TATOLI)— Sekretaris Jenderal ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara), Kao Kim Hourn meminta jurnalis mengambil perang penting dalam berbagi informasi mengenai dampak positif ASEAN bagi komunitas dan anggotanya.
Hal tersebut disampaikan Kao Kim Hourn melalui konferensi video pada pertemuan ASEAN Media Forum atau ASEAN Media Forum 2024 ke – VIII yang digelar di Vientiane, Laos guna membahas Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC) tahun 2025.
Ia mengatakan meskipun ASEAN telah mencapai kemajuan signifikan dalam komunikasi publiknya selama bertahun-tahun, kesadaran akan inisiatif dan dampaknya di kalangan masyarakat umum masih relatif rendah di banyak negara anggota. Banyak masyarakat yang masih belum menyadari dampak langsung ASEAN terhadap kehidupan dan komunitas mereka.
“Hal ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan strategi komunikasi untuk menjembatani kesenjangan ini. Kita harus berbuat lebih banyak untuk menginformasikan dan melibatkan masyarakat kita tentang manfaat integrasi dan kerja sama regional, menumbuhkan rasa kepemilikan dan kebanggaan terhadap identitas ASEAN kita,” ungkap Sekjen ASEAN dalam pembukaan ASEAN Media Forum 2024 itu.
Ia mengakui forum tahun ini memiliki arti penting karena fokusnya pada peningkatan konektivitas dan ketahanan. Kedua elemen ini sangat penting bagi kemajuan dan kemakmuran ASEAN yang berkelanjutan dalam politik dunia dan perekonomian global yang berubah dengan cepat saat ini.
Dengan memperkuat koneksi di dalam dan luar kawasan, ASEAN dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan, inovasi, dan pertukaran budaya. Selain itu, membangun ketahanan akan membekali ASEAN untuk menavigasi ketidakpastian dan tantangan dengan lebih efektif dan tepat waktu.
Ia berharap forum ini memberikan wawasan berharga kepada para peserta media tentang bagaimana Negara-negara Anggota ASEAN, di bawah kepemimpinan Laos, berkomitmen untuk meningkatkan Komunitas ASEAN. Hal ini termasuk mengintegrasikan perekonomian, mewujudkan masa depan yang berkelanjutan, dan melakukan transformasi digital.
“Saya juga berharap forum ini akan memperdalam pemahaman para pemimpin media mengenai cara kerja ASEAN dan menyoroti bagaimana mereka dapat menyampaikan kisah ASEAN secara efektif kepada publik,” ungkapnya.
Perwakilan Kedutaan Besar Jerman di Laos, Nicole Stechmann setuju bahwa warga negara ASEAN perlu diberi informasi tentang manfaat yang ditawarkan oleh integrasi dan kerja sama regional. Informasi ini disampaikan kepada mereka melalui jurnalisme yang berkualitas, oleh semua editor dan reporter.
“Penyebaran mis-informasi dan dis-informasi, kebohongan, narasi yang dimanipulasi, dan informasi yang menyesatkan semakin meluas dan pengaruhnya dapat menimbulkan dampak yang merugikan bagi masyarakat, mulai dari terkikisnya kepercayaan terhadap institusi dan memperdalam perpecahan di antara masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, jurnalisme berkualitas telah menjadi senjata terbaik melawan bahaya mis-informasi ini. Komitmen terhadap kejujuran, keakuratan, dan ketelitian dapat membantu membangun masyarakat yang tangguh, yang mampu melihat upaya-upaya yang menyesatkan.
Republik Federal Jerman tetap berkomitmen untuk mendukung Forum Media ASEAN sebagai saluran komunikasi untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya koordinasi dan integrasi regional dan untuk memberikan wawasan langsung mengenai tujuan masa depan organisasi.
Phosy Keomanivong, Wakil Menteri Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata Laos juga mencatat bahwa forum ini memainkan bagian penting dari ASEAN Communication Master Plan 2018–2025 yang menyediakan panggung media bagi seluruh juru bicara ASEAN, khususnya Kepresidenan ASEAN.
“Saya senang melihat begitu banyak teman dan kolega dari media berkumpul di sini untuk Pembukaan Forum Media ASEAN ke- VIII tahun 2024. Atas nama Kementerian Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata Laos dan sebagai tuan rumah bersama dalam kolaborasi erat dengan Sekretariat ASEAN dan GIZ yang ingin saya sampaikan selamat datang,” katanya.
Forum Media ASEAN atau Forum Media ASEAN adalah acara tahunan yang berfungsi sebagai platform dialog dan kolaborasi antara profesional media, politisi, dan pemimpin opini utama di komunitas ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) dengan dukungan GIZ (Organisasi Jerman).
Forum ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kerja sama antar negara anggota dengan membahas berbagai isu terkait kawasan, termasuk kebebasan media, integrasi regional, dan pembangunan sosial ekonomi.
Forum tersebut dihadiri lebih dari 50 jurnalis dari negara-negara anggota ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Kamboja dan Laos sendiri termasuk Timor-Leste.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz