OÉ-CUSSE, 22 november 2024 (TATOLI) – Delegasi khusus Kepresidenan Republik Indonesia bertemu otoritas RAEOA (Daerah Administratif Spesial Oé-cusse Ambeno. Selama pertemuan pihak Delegasi Indonesia membahas tiga point penting dengan otoritas RAEOA.
Dalam pertemuan tersebut, Delegasi Indonesia diwakili Raffi Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, yang didampingi mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat bertemu Ketua Otoritas RAEOA, Rogério Tiago Lobato yang didampingi Koordinator Zona Khusus Pembangunan Ekonomi Oé-Cusse Ambeno (ZEEDOA), João Mendes Gonçalves.
Pertemuan antara Delegasi khusus Kepresidenan Republik Indonesia dengan otoritas RAEOA dilakukan di kantor Otoritas RAEOA, di Oébau, Oecusse, jumat ini.
Raffi Ahmad selaku Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni atas nama Presiden Republik Indonesia melakukan kunjungan resmi ke RAEOA, untuk membahas tiga point penting dengan otoritas RAEOA yaitu, proyek investasi di bidang pariwisata, perhotelan dan bandara.
Rafi Ahmad mengatakan Indonesia dan Timor-Leste selalu bekerja sama di berbagai sektor. Karena itu, dengan adanya pertemuan resmi ini dapat mempererat hubungan kedua negara untuk mendukung pembangunan di RAEOA khususnya di sektor pariwisata.
“Indonesia sangat senang untuk selalu bekerja sama dengan Timor-Leste. Kita tahu bahwa Indonesia mencintai Timor-Leste dan Timor-Leste juga mencintai Indonesia. Karena, kita memiliki sejarah yang sangat kuat,” kata Rafi Ahmad dalam keterangan pers bersama di bandara Rota do Sândallo Oé-Cusse, sebelum bertolak ke Indonesia.
Dikatakan, ini merupakan pertama kali dirinya ke tempat ini. “Saya suka Oé-Cusse, bisa dibilang menjadi surga dunia di pulau Timor. Jadi, kami ingin membangun sesuatu yang baru di bidang pariwisata. Karena, melalui investasi ini akan membuat Indonesia dan Timor-Leste untuk terus berkembang ke depan,” katanya.
Ia berharap melalui pertemuan resmi ini, kedepannya dapat terus memperkuat kerja sama resmi khususnya di bidang-bidang pariwisata.
“Jadi ini informasi khusus untuk hari ini. Jika memang terjadi kerjasama antara Indonesia dan Timor-Leste untuk membuat kawasan khusus, yang harus dikenalkan ke dunia internasional. Mudah-mudahan bisa terjadi dan bisa terwujud,” harapnya.
Dilain pihak, dalam keterangan pers itu juga, Mantan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan tujuan pertemuan tersebut membahas tiga poin, pertama tentang bandara di Oé-Cusse yang ke depannya bisa ada kerjasama agar adanya penerbangan pesawat dari Jakarta-Indonesia menuju Oé-Cusse, Timor-Leste. Karena itu, perlu melakukan diskusi dengan Otoritas RAEOA agar dapat diperkuat melalui kerja sama kedua negara.
“Pulau Timor sangat berbeda dengan pulau-pulau lain di dunia. Pertama kita memiliki empat bandara besar, satu di Kupang (Indonesia), Oé-Cusse, Dili dan Covalima. Pulau kecil tapi hanya ada empat bandara yang infrastrukturnya luar biasa. Jadi, kita harus bersama mengembangkan berkembang keempat bandara tersebut,” ujarnya.
Dikatakan, bandara Oé-Cusse sangat besar. Tempat landasan juga lebih besar dari bandara Dili. Namun masih memerlukan infrastruktur lain. Karena itu, hari kita datang ke sini bersama seorang pengusaha dengan kemampuan dan kredibilitas’yang sangat kuat di Indonesia untuk melihat masa depan agar dapat berinvestasi di Oé-Cusse.
“Saya sudah berbicara dengan Bapa Presiden Republik, Jose Ramos Horta dan Bapa Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão tentang bagaimana kita bisa bekerja sama untuk menjadikan bandara ini berfungsi, sehingga bandara ini berstandar internasional,” ujarnya.
Tujuan kedua, akan membangun infrastruktur dan berbagai akomodasi untuk mendukung lokasi wisata yang akan dibangun di sini (Oé-Cusse).
“Semua ini akan kita lakukan bersama-sama untuk memberi manfaat bagi kedua negara. Bagi kami, lokasi wisata Labuan Bajo, Oé-Cusse dan Darwin (Australia) menjadi satu kesatuan dengan kekuatan luar biasa yang harus kita kembangkan. Jadi, saat ini merupakan awal yang akan terus kita diskusikan ke depan,” ujarnya.
Tujuan ketiga adalah memperkuat kualitas sumber daya manusia untuk membangun negara.
Sementara, Ketua Otoritas RAEOA, Rogério Tiago Lobato, mengungkapkan rencana investasi yang dilakukan ini penting bagi Oé-Cusse.
“Negara tetangga kita yang hubungannya sangat baik menjadi contoh bagi dunia. Sekarang kita harus tunjukkan lewat tindakan nyata. Karena, mereka mau berinvestasi di sini (Oé-Cusse) di kawasan bandara untuk menjadikan bandara internasional bisa mendapatkan pemasukan keuangan,” katanya.
Begitu juga, Koordinator Zona Khusus Pembangunan Ekonomi Oé-Cusse Ambeno (ZEEDOA), João Mendes Gonçalves menilai pertemuan ini serius karena rencana strategis pengembangan Oé-Cusse yang sedang dipersiapkan ZEEDOA untuk disampaikan kepada Dewan Menteri untuk mengintegrasikan kawasan perhotelan dan pariwisata.
Karena itu, kedatangan Delegasi Indonesia di Oé-Cusse untuk mencari tahu agar bisa berinvestasi di bidang perhotelan dan pariwisata.
Kunjungan Delegasi Republik Indonesia ke Oé-cusse menggunakan pesawat jet pribadi yang mendarat di Bandara Internasional Rota do Sândallo.
Reporter : Abílio Elo Nini
Editor : Armandina Moniz