DILI, 04 oktober 2024 (TATOLI)— Tim delegasi IMF (International Monetary Fund) kembali melakukan konsultasi tahunan untuk mengevaluasi kondisi ekonomi dan keuangan negara Timor-Leste tahun 2024.
Tim delegasi tersebut dipimpin langsung oleh Yan Carrière-Swallow selaku Wakil Kepala Divisi di Departemen Asia dan Pasifik IMF (International Monetary Fund), Kepala Misi untuk Timor-Leste dan Wakil Kepala Misi untuk Jepang.
“Tim kami berada di Dili selama dua minggu terakhir, bertemu dengan pemerintah, sektor swasta, dan sejumlah masyarakat sipil untuk membahas prospek ekonomi Timor-Leste dan tantangan kebijakan yang dihadapi negara ini,” jelas Yan Carrière-Swallow usai menemui Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão di kantor pemerintah, jumat ini.
Ia menegaskan dalam pertemuannya bersama Perdana Menteri untuk mendengarkan secara langsung strategi pemerintah dalam menanggapi tantangan yang dihadapi Timor-Leste pada tahun 2024 ini dan seterusnya.
Berita terkait : Bertemu Presiden Horta, IMF sampaikan dukungan keuangan pada Timor-Leste
“Kami baru saja mendapat kehormatan bertemu dengan Perdana Menteri untuk membahas pandangan kami dan strategi pemerintahnya tentang cara menghadapi tantangan yang dihadapi Timor-Leste. Kami akan berada di sini selama beberapa hari ke depan dan kami akan menerbitkan siaran pers pada selasa depan dengan temuan awal misi kami,” ujarnya.
Wakil Kepala Divisi di Departemen Asia dan Pasifik IMF itu menginformasikan dalam siaran pers yang akan diterbitkan sudah dirincikan penilaian dan pandangan IMF tentang kondisi ekonomi dan keuangan Timor-Leste tahun 2024.
Diketahui IMF melakukan konsultasi tahunan dengan negara-negara anggotanya melalui mekanisme yang dikenal sebagai Artikel IV. Di Timor-Leste, konsultasi ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi ekonomi dan keuangan negara serta memberikan rekomendasi kebijakan.
Konsultasi terakhir dilakukan pada 21 februari 2024, di mana IMF mengumpulkan informasi tentang perkembangan ekonomi dan kebijakan dari pihak berwenang setempat. Dalam laporan sebelumnya, IMF menemukan bahwa Timor-Leste mengalami pertumbuhan ekonomi yang bervariasi dalam beberapa tahun terakhir.
Timor-Leste telah menjadi anggota IMF pada 23 Juli 2002, hingga saat ini memiliki 1,370 juta jumlah penduduk dengan kuota Special Drawing Rights (SDR) capai $25,6 juta. Dalam laporan Artikel IV/Laporan Negara yang diterbitkan pada 27 Februari 2024 mengungkapkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil non-minyak mencapai 3,5%, proyeksi Indeks Harga Konsumen (IHK) rata-rata pada 3,5%.
IMF memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah Timor-Leste untuk meningkatkan pertumbuhan dan keberlanjutan fiskal. Ini termasuk perlunya konsolidasi fiskal secara bertahap untuk menghindari pengurasan Dana Minyak dan memastikan keberlanjutan fiskal jangka panjang.
Selain itu, IMF mendorong pengembangan sektor swasta melalui reformasi struktural yang dapat menghilangkan hambatan dalam sektor pertanian dan pariwisata serta mendorong digitalisasi.
IMF juga terlibat dalam proyek pengembangan kapasitas untuk membantu pemerintah Timor-Leste dalam reformasi kebijakan ekonomi dan keuangan. Ini mencakup dukungan dalam memperkuat administrasi pajak dan memperkenalkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta langkah-langkah untuk meningkatkan inklusi keuangan melalui layanan keuangan digital.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz