DILI, 20 september 2024 (TATOLI)— Menteri Transportasi dan Komunikasi (MTK -tetun), Miguel Marques Gonçalves Manetelu dan delegasi mewakili Timor-Leste menghadiri Asia Pacific Air Transport Forum 2024 di Bali-Indonesia pada 17 hingga 20 september 2024 ini.
“Ini sebuah forum yang disebut Forum Transportasi Udara Asia Pasifik atau Asia Pacific Air Transport Forum yang diselenggarakan dengan tujuan mempromosikan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuels – SAF), yang merupakan sebuah inisiatif yang dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan dari penerbangan,” ungkap Menteri Miguel dalam siaran pers yang diakses Tatoli, jumat ini.
Asia Pacific Air Transport Forum 2024 mengusung tema “Scaling Up Sustainable Aviation Fuels and Integrated Airspace Solutions for a Greener Future.” Tema ini berfokus pada upaya untuk meningkatkan produksi dan adopsi SAF serta integrasi teknologi mobilitas udara canggih ke dalam ruang udara yang ada.
Ia menegaskan forum ini menjadi ruang diskusi para pakar di bidang penerbangan, pemilik industri pembuatan pesawat terbang, produsen bahan bakar penerbangan, pejabat transportasi senior dari lebih dari 30 negara, termasuk eksekutif utama dari grup bandara dan maskapai penerbangan, para menteri transportasi dan pariwisata, serta perwakilan perusahaan penjualan pesawat pribadi.
Tujuan utamanya untuk mengeksplorasi segala kemungkinan bagaimana mengurangi emisi karbon dan dampak negatif lainnya dari penerbangan serta mendukung transisi menuju industri penerbangan yang lebih ramah lingkungan.
“Bagi Timor-Leste sebagai negara kecil, dengan sedikit lalu lintas udara, namun penting untuk mengatasi masalah yang menjadi perhatian dunia,” ucapnya.
Forum ini juga menampilkan diskusi panel yang berfokus pada isu-isu seperti regulasi, kebijakan untuk mengatur dan ide-ide yang dapat dipertimbangkan oleh industri di sektor penerbangan.
Bagian penting lainnya adalah bagaimana merangsang pasokan dan permintaan namun fokus pada sistem pembiayaan untuk inisiatif bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional) juga meminta semua negara anggota untuk mengadopsi inisiatif ini, dan jelas bahwa kita tidak memiliki industri manufaktur pesawat terbang, tetapi kita juga pengguna pesawat terbang sebagai alat transportasi kita.
“Oleh karena itu, kita perlu mengetahui apa yang terjadi di dunia, namun yang terpenting, apa yang harus kita persiapkan untuk mempersiapkan diri agar dapat memenuhi regulasi/standar penerbangan khususnya persyaratan ICAO,” ucapnya.
Dilain pihak, Menteri Perhubungan Indonesia, Budi Karya Sumadi juga menyarankan dengan bahan baku SAF yang melimpah dan teknologi yang terus berkembang, kawasan Asia Pasifik sangat penting bagi pasokan SAF global dan implementasinya.
Ia berharap, forum ini dapat memicu dialog dan menginspirasi peningkatan masa depan ruang udara terpadu, produksi, serta pembiayaan SAF agar tercipta sektor penerbangan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
“Forum ini bertujuan untuk memicu dialog dan menginspirasi tindakan, dari peningkatan produksi dan pembiayaan SAF, hingga membayangkan masa depan ruang udara terpadu. Partisipasi, keahlian, dan kolaborasi Anda sangat penting untuk mencapai sektor penerbangan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” kata Menteri Budi Karya Sumadi dalam laman resmi Kementerian Perhubungan Indonesia.
Menteri Transportasi dan Komunikasi (MTK -tetun), Miguel Marques Gonçalves Manetelu dan delegasi direncanakan akan kembali ke Timor-Leste pada sabtu, 21 september 2024.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz