DILI, 07 september 2024 (TATOLI)– Kementerian Hukum dan HAM Indonesia – Direktorat Jenderal Imigrasi melalui Kantor Imigrasi Kelas II TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) Atambua, Indonesia telah memberikan fasilitas khusus dalam hal pembuatan paspor dan perlintasan bagi para peziarah yang akan menuju ke Timor-Leste.
Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Timor-Leste memberikan kesempatan bagi masyarakat NTT (Nusa Tengara Timur) khususnya di wilayah perbatasan Indonesia dan Timor-Leste untuk terlibat dan hadir secara langsung dalam Perayaan Misa Agung yang dipimpin oleh Suci Paus Fransiskus pada tanggal 10 September 2024 di Tasitolu, Timor-Leste.
Sesuai siaran pers yang diakses Tatoli tersebut, menyebutkan informasi terhadap upaya persiapan dan dukungan yang telah dilakukan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua dilakukan konferensi pers di area imigrasi PLBN Motaain pada tanggal 07 September 2024.
Dalam keterangan pers tersebut diberikan oleh Indra Maulana Dimyati selaku Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Ferdi Maulana selaku Kepala Bidang Perizinan dan Informasi Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi NTT, Pater Vincentius Wun, SVD selaku Vikaris Jenderal Keuskupan Atambua dan Semedio Talo selaku Ketua Tim Joint Border Task Force Timor-Leste.
Upaya persiapan, dukungan pelayanan dan fasilitas yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua telah lakukan pembuatan paspor bagi umat yang menggunakan fasilitas Eazy Paspor yang dilaksanakan di Kantor Keuskupan Atambua berjumlah 99 orang terdiri dari 42 laki-laki dan 57 perempuan.
Pater Vincentius Wun, SVD, yang mewakili Keuskupan Atambua menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan fasilitas yang diberikan Kantor Imigrasi Atambua berupa pelayanan eazy paspor bagi umat yang akan melintas serta mengapresiasi persiapan pelayanan keimigrasian di PLBN Motaain.
“Jumlah rombongan peziarah yang terdaftar dari Keuskupan Atambua sebanyak 596 orang dan Keuskupan Agung Kupang sebanyak 201 orang yang akan berangkat ke Timor-Leste secara bersamaan pada tanggal 09 September 2024,” ungkapnya dalam laman resmi yang diakses Tatoli.
Pater Vincentius Wun, SVD mengharapkan kegiatan kunjungan bersejarah ini dapat berjalan lancar dan menghimbau agar umat peziarah dapat menyiapkan hati secara damai dan niat yang baik agar dapat tetap menaati peraturan yang berlaku di kedua negara.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi lintas sektor di PLBN Motaain dan pemerintah Timor-Leste yang dilaksanakan di PLBN Motaain, disepakati pentingnya penguatan koordinasi teknis dan penyamaan persepsi antar CIQS (Custom, Immigration, Quarantine and Security) di PLBN Motaain Indonesia dan Pos Batugade Timor Leste.
Tindak lanjut hasil rapat, Kantor Imigrasi Atambua menyiagakan 10 orang personel Joint Border Task Force bekerjasama dengan pihak Migração atau Imigrasi Timor-Leste yang melakukan koordinasi secara intensif demi kelancaran pelaksanaan kegiatan ini.
Ketua Tim Joint Border Task Force Timor Leste, Semedio Talo mengatakan kerjasama Indonesia dan Timor-Leste khususnya di wilayah perbatasan telah terjalin lama dan saling mendukung satu sama lain.
“Melalui mekanisme Joint Border Task Force ini, setiap koordinasi dan komunikasi petugas CIQS antar kedua negara menjadi lebih dekat dan lancar,” katanya.
Terkait dengan perlintasan ilegal, Indra Maulana Dimyati selaku Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, menyampaikan bahwa seluruh stakeholder yang tergabung dalam Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA), termasuk TNI dan Polri senantiasa berkoordinasi aktif dalam rangka mencegah adanya perlintasan ilegal yang dilakukan oleh warga kedua negara dengan cara aktif melakulan patroli pengawasan di jalur-jalur ilegal di perbatasan.
“Koordinasi aktif juga dilakukan bersama UPF (Unit Patroli Perbatasan) dan PNTL (Kepolisian Nasional Timor-Leste) selaku pihak pengamanan di Timor-Leste dalam rangka pencegahan perlintasan ilegal di perbatasan tersebut,” tegasnya.
Sementara, Ferdi Maulana selaku Kepala Bidang Perizinan dan Informasi Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi NTT, mengatakan, Kantor Wilayah NTT menyampaikan bahwa telah dilakukan koordinasi dan kerjasama dengan banyak instansi dan lembaga, baik di wilayah NTT maupun bersama instansi pemerintah terkait di Timor-Leste.
Menururnya, kerjasama ini tentu dilakukan secara terorganisir dan terkoordinasi agar dapat menyukseskan pelaksanaan kegiatan kunjungan Paus Fransiskus di Timor-Leste ini.
Selain itu, Ferdi Maulana juga menyampaikan bahwa telah dilakukan berbagai pembahasan mengenai isu-isu terkini, gangguan dan ancaman yang dapat saja mungkin terjadi, sehingga telah dilakukan berbagai upaya mitigasi terhadap segala risiko yang dapat saja timbul.
PLBN Motaain menjadi satu-satunya pintu masuk yang akan dibuka untuk melayani perlintasan orang dan barang di wilayah perbatasan darat antara negara Indonesia dan Timor-Leste.
Berdasarkan data perlintasan di PLBN Motaain selama seminggu terakhir, sejak tanggal 01 September 2024 s/d 07 September 2024, tercatat jumlah orang yang melintas masuk ke Timor-Leste (data keberangkatan) sebanyak 1.308 orang pelintas dengan rincian sebanyak 640 orang WNI dan 668 orang WNA.
Sementara jumlah orang yang masuk ke Indonesia (data kedatangan) sebanyak 1.516 orang pelintas dengan rincian sebanyak 909 orang WNI dan 607 orang WNA. Jumlah orang yang akan melintas ke Timor-Leste diprediksi akan mengalami puncaknya pada tanggal 08-10 September 2024.
Guna meningkatkan kualitas pelayanan keimigrasian bagi para peziarah, dari tiga konter pemeriksaan keimigrasian yang ada pada PLBN Motaain, Kantor Imigrasi Atambua telah memasang tiga konter tambahan di dalam gedung PLBN untuk pemeriksaan penumpang dan dua konter tambahan di jalur tol di luar gedung PLBN untuk pemeriksaan supir/driver kendaraan peziarah.
Seluruh konter tambahan menggunakan Mobile Unit BCM yang dimiliki oleh Kantor Imigrasi Atambua. Mitigasi resiko juga dilakukan Kantor Imigrasi Atambua dengan cara senantiasa aktif berkoordinasi secara intensif dengan pihak administrator PLBN Motaain dalam hal penyediaan jaringan internet, penyesuaian layout area imigrasi, peningkatan jaringan komunikasi, dan pemanfaatan fasilitas PLBN lainnya yang dibutuhkan untuk melancarkan kegiatan ini.
Selain itu untuk mengakomodir tambahan konter pemeriksaan tersebut, Kantor Imigrasi Atambua menyiagakan personal tambahan sebanyak 80 orang petugas imigrasi yang berasal dari pos imigrasi lainnya untuk diperbantukan melakukan pemeriksaan keimigrasian di PLBN Motaain selama tanggal 06-12 September 2024.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz