iklan

SOSIAL INKLUSIF

PM Xanana: “Paus Fransiskus datang ajari kita tentang perdamaian-saling mangasihi”

PM Xanana: “Paus Fransiskus datang ajari kita tentang perdamaian-saling mangasihi”

PM Xanana: “Paus Fransiskus datang ajari kita tentang perdamaian-saling mangasihi”

DILI, 23 agustus 2024 (TATOLI)—Perdana Menteri (PM), Kay Rala Xanana Gusmão menganggap kunjungan Paus Fransiskus pada 09 hingga 11 September 2024 akan kembali menorehkan atau menggoreskan sejarah baru bagi Timor-Leste (TL).

Hal ini diungkapkan Xanana Gusmão pada upacara pemberkatan altar suci Tasi-Tolu, oleh Uskup Agung Keuskupan Agung Metropolitan Díli, Dom Virgílio Kardinal do Carmo da Silva, SDB, jumat ini.

“Ini benar-benar menorehkan sejarah bagi Timor-Leste karena ini merupakan kunjungan Paus yang kedua ke Timor-Leste. Paus Yohanes Paulus II datang pada situasi yang sulit untuk memeberi berkat dan semangat kepada penduduk Timor-Leste berjuang melawan penjajah meraih kemerdekaannya. Kini Paus Fransiskus datang meminta seluruh masyarakat Timor untuk memperbaiki mentalitas kita, melihat pentingnya negara ini dan kepentingan rakyat. Mereka (Para Paus) datang untuk mengajari kita tentang perdamaian dan saling mengasihi,” kata Perdana Menteri.

PM Xanana juag mengingatkan kembali pesan Paus Fransiskus untuk Hari Orang Muda Sedunia (WYD) 2023 yang berlangsung di Lisbon, Papa Cuci mengajak para pemuda untuk merayakan keragaman dan saling menerima serta menekankan pentingnya pertemuan nyata dan penerimaan terhadap orang-orang yang berbeda.

Oleh karena itu, Paus Fransiskus mengajak seluruh masyarakat Timor untuk mempersiapkan diri, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa memberikan pemberkatan dan cinta, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan selama Paus Francsiskus melakukan kunjungena kenegaraan dan pastoral di Timor-Leste.

“Dari setiap kotamadya, kita berdoa kepada Tuhan untuk tidak terjadi apa-apa agar kunjungan ini menorehkan sejarah kita, karena ini adalah kunjungan kedua Paus di sini. Jadei, marilah kita hindari kekerasan, saling mengasihi dan saling membantu satu sama lain,” pintanya.

Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Timor Leste pada 12 Oktober 1989. Kunjungan ini merupakan bagian dari perjalanan pastoralnya ke Asia dan memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Timor-Leste, yang saat itu berada di bawah pendudukan Indonesia. Pada masa itu, situasi politik dan sosial di Timor-Leste sangat tegang, dengan banyak pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi.

Kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Timor Leste tidak hanya berdampak pada peningkatan kesadaran internasional tentang situasi di Timor-Leste, tetapi juga memberikan dorongan moral kepada rakyat Timor-Leste dalam perjuangan mereka untuk kebebasan dan keadilan.

Pesan-pesan damai yang disampaikan selama kunjungan tersebut terus dikenang sebagai bagian penting dari sejarah perjuangan bangsa Timor-Leste yakni; “Kalian adalah garam dan terang dunia”..

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Cancio Ximenes

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!