iklan

EKONOMI, HEADLINE

Pemerintahan Xanana putuskan rehabilitasi Bandara Internasional Nicolau Lobato

Pemerintahan Xanana putuskan rehabilitasi Bandara Internasional Nicolau Lobato

Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato. Imajen Tatoli/Francisco Sony

DILI, 19 agustus 2024 (TATOLI)— Pemerintah Timor-Leste telah memutuskan untuk melanjutkan proyek untuk merehabilitasi dan memperluas landasan pacu di Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato.

Dalam siaran pers yang diakses Tatoli dari Pemerintah pada 16 agustus 2024, menyebutkan keputusan tersebut diambil setelah melakukan analisis yang cermat terhadap pengaturan kontrak untuk proyek tersebut dan sejalan dengan tujuan dalam mengembangkan Rencana Induk untuk Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato di Dili dan menyelesaikan perluasannya, termasuk landasan pacu, dan memastikan kondisi yang diperlukan agar bandara ini memiliki kapasitas untuk menampung sekitar satu juta penumpang per tahun dengan standar keamanan tertinggi.

Berita terkait : Pemerintah akan luncurkan proyek pembangunan Bandara Internasional Nicolau Lobato

Dengan perluasan landasan pacu yang akan dilakukan dalam tiga tahap, bandara ini akan dapat menerima pesawat yang lebih besar, secara signifikan meningkatkan infrastruktur yang ada. Tahap pertama adalah memperpanjang landasan pacu yang ada saat ini dari 1.850 meter menjadi 2.100 meter.

Pada tahap kedua, landasan pacu akan diperpanjang 400 meter ke arah laut, sehingga total panjangnya mencapai 2.500 meter. Terakhir, pada tahap ketiga, landasan pacu akan diperpanjang 500 meter lagi ke arah yang berlawanan, sehingga total panjangnya mencapai 3.000 meter.

Selain memperluas landasan pacu, proyek ini juga mencakup pembangunan menara kontrol baru, pemasangan sistem pencahayaan modern, dan perbaikan terminal penumpang. Pendanaan untuk proyek ini berasal dari berbagai sumber, termasuk pinjaman dari Bank Pembangunan Asia (ADB), dukungan keuangan dari pemerintah Jepang dan Australia, serta alokasi dari anggaran negara Timor-Leste.

Inisiatif ini mencerminkan komitmen Pemerintah Konstitusional ke-IX untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan modernisasi infrastruktur penting negara, dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Pada februari lalu, Pemerintah Timor-Leste telah sepakat dengan International Finance Corporation (IFC) dan Bank Dunia berencana untuk merevisi ulang proyek pembangunan Bandarah Internasional Presiden Nicolau Lobato (AIPNL -tetun).

Berita terkait : Proyek bandara internasional Comoro, JICA akan dukung $37,5 juta

Proyek Bandara Dili akan dilaksanakan melalui skema Kemitraan Publik-Privat (PPP – Public-Private Partnership) yang akan melibatkan dukungan sumber daya dari sektor publik dan privat, sedangkan  IFC dan Bank Dunia akan membantu Pemerintah untuk melihat implementasi proyek besar sesuai kebutuhan masyarakat tidak hanya untuk bandara tetapi untuk pelabuhan, dan jalan.

Pada Pemerintahan Konstitusional yang Ke-delapan, diputuskan proyek tersebut mengikuti tipe hybrid PPP, mengingat sifat mekanisme pembiayaan yang melibatkan berbagai sumber pendanaan, seperti pinjaman, hibah, dan dana dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) untuk pengembangan berbagai fasilitas bandara.

Pemerintah Timor-Leste telah mendapatkan pinjaman $135 juta dari Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk meningkatkan perpanjangan dan pelebaran landasan pacu, taxiway, apron, sistem penerangan penerbangan, menara kontrol lalu lintas, dan gedung administrasi.

Juga menandatangani perjanjian pinjaman senilai $45 juta, dan perjanjian hibah senilai $28,36 juta dari Pemerintah Australia melalui Australian Infrastructure Financing Facilities for the Pacific (AIFFP) untuk mengembangkan Access Road and Car Park, Maintenance, Cargo, Health Care Facility, Gedung Pemadam Kebakaran, Depo BBM, Pagar Perimeter dan Jembatan Beto Tasi.

Pemerintah Timor-Leste pun akan mengalokasikan $52 juta melalui Dana Infrastruktur untuk membiayai biaya pemukiman kembali bagi keluarga yang terkena dampak dan fasilitas konstruksi sipil lainnya.

Selain itu  Kementerian Keuangan juga menandatangani oleh perjanjian $37,5 juta dengan JICA (Japan Internatiobal Cooperation Agency) yang akan dialokasikan untuk pembangunan Gedung Terminal, Sistem Pasokan Air, dan Sistem Pembuangan Limbah.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!