DILI, 14 agustus 2024 (TATOLI)— Pemerintah melalui Dewan Menteri telah memutuskan menyetujui sejumlah program kegiatan untuk memperingati HUT Referendum Timor-Leste ke-25 yang akan digelar pada 30 agustus tahun ini.
Menteri Kabinet Dewan Menteri, Agío Perreira mengatakam perayaan di Dili akan dimulai pada 28 agustus 2024 di Stadion Dili, dengan pembukaan resmi yang dihadiri oleh Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão dan anggota pemerintah lainnya.
“Pada hari itu, sebuah pameran tentang UNAMET (United Nations Mission in East Timor) dan pameran buku akan diresmikan,” jelas Menteri Agío di kantor pemerintah, rabuh ini.
Berita terkait : PM Xanana sampaikan persiapan Perayaan HUT Referendum ke-25 ke Presiden Horta
Selanjutnya pada tanggal 29 agustus 2024, akan diadakan perjamuan makan malam resmi di Istana Lahane dan pameran di Arsip Museum Perlawanan Timor-Leste (AMRT) yang didedikasikan untuk para pejuang perempuan.
Pada hari itu juga akan diadakan “Horta Show”, sebuah acara bincang-bincang khusus yang akan dipandu Presiden Republik, José Ramos Horta, dengan menampilkan Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão, dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres.
“Puncak peringatan akan berlangsung pada tanggal 30 agustus 2024. Pada tanggal tersebut, sebuah pertemuan resmi akan diadakan di Parlemen Nasional, dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Presiden Republik, Perdana Menteri dan para pejabat lainnya akan hadir,” ucapnya.
Pada sore hari, sebuah upacara publik akan diadakan di Stadion Kotamadya Dili, yang akan mencakup pidato, tarian tradisional, mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati para pahlawan, dan pertunjukan kembang api. Setelah upacara resmi selesai, masyarakat akan diundang ke sebuah konser musik di Pusat Konvensi Dili (CCD).
Menyadari bahwa Referendum pada tanggal 30 agustus 1999 merupakan saat yang menentukan bagi penentuan nasib sendiri rakyat Timor-Leste dan restorasi kemerdekaan Timor-Leste. Sehingga, atas perintah Perdana Menteri menunjuk para anggota Pemerintah dan para pemimpin administrasi publik untuk memimpin upacara peringatan 25 tahun tanggal bersejarah tersebut, yang akan diselenggarakan di berbagai kotamadya dan pos-pos administratif di seluruh negeri, untuk menjamin adanya representasi institusional yang tepat dan partisipasi yang luas dari masyarakat.
Berita terkait : Sekjen PBB Antonio Guterres dipastikan hadiri perayaan HUT Referendum ke-25
Selain itu di hari yang sama Dewan Menteri juga memutuskan untuk memberikan cuti bersama atau libu khusus pada tanggal 28 dan 29 agustus, sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-25 Referendum, dan libur khusus pada tanggal 09-11 september, selama kunjungan Paus Fransiskus ke Timor-Leste.
Perlu diketahui Referendum Timor-Leste diadakan pada 30 Agustus 1999 sebagai hasil dari permintaan Presiden Indonesia, B.J. Habibie, kepada Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan. Permintaan ini muncul setelah krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan desakan untuk memberikan pilihan kepada rakyat Timor-Leste mengenai status politik mereka apakah akan tetap menjadi bagian dari Indonesia dengan otonomi khusus atau merdeka.
Proses Referendum PBB mengorganisir referendum ini melalui UNAMET, yang bertugas untuk memastikan bahwa proses pemungutan suara berlangsung secara adil dan aman.
Hasil referendum menunjukkan bahwa 344.580 suara (78,5%) menolak otonomi khusus dan memilih kemerdekaan, sementara hanya 94.388 suara (21,5%) yang mendukung otonomi. Hasil ini kemudian disetujui oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Indonesia pada 19 Oktober 1999, yang menandai berakhirnya status Timor-Timur sebagai bagian dari Indonesia.
Setelah referendum, terjadi periode transisi menuju kemerdekaan penuh bagi Timor-Leste yang didukung oleh PBB, yang berakhir dengan pengakuan resmi sebagai negara merdeka pada tahun 2002 tepatnya 20 mei.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz