DILI, 08 agustus 2024 (TATOLI)– Pemerintah Inggris tahun ini melalui program Beasiswa Chevening membuka peluang studi di jenjang S2 atau Magister untuk Warga Negara Indonesia dan Timor-Leste serta negara-negara ASEAN (Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara).
Sesuai siaran pers yang diterima Tatoli disebutkan pendaftaran Beasiswa Chevening untuk studi S2 di Inggris dibuka dari 06 agustus hingga 05 november 2024 untuk warga negara Indonesia dan Timor-Leste.
Beasiswa ini menawarkan dukungan finansial penuh bagi para sarjana untuk melanjutkan studi gelar S2 yang memenuhi syarat di lebih dari 150 universitas di Inggris, termasuk akses ke berbagai pengalaman akademik, profesional dan budaya secara eksklusif.
Beasiswa Chevening diberikan kepada individu dari berbagai latar belakang yang dapat menunjukkan komitmen dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin masa depan.
Pendaftar harus memiliki ide yang realistis dan dapat dicapai untuk menciptakan perubahan positif di negara mereka dan dapat menunjukkan bagaimana gelar S2 Inggris akan membantu mereka mewujudkan ide mereka. Calon pendaftar dapat mengirimkan aplikasi mereka melalui situs web: chevening.org/apply.
Tahun ini Inggris juga akan meluncurkan Program Beasiswa Chevening ASEAN yang baru. Beasiswa akan tersedia untuk para pemimpin masa depan dari negara-negara Anggota ASEAN (Brunei, Kamboja, Laos, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam) dan Timor-Leste. Semua kandidat akan secara otomatis dipertimbangkan untuk Beasiswa ASEAN Chevening kecuali mereka memilih untuk tidak ikut serta.
Sejak program ini dimulai pada tahun 1983, lebih dari 57.000 profesional telah memajukan karir mereka melalui Chevening. Untuk tahun akademik 2025/2026, sekitar 1.500 beasiswa tersedia secara global, menunjukkan komitmen Inggris untuk mengembangkan para pemimpin masa depan.
Duta Besar Inggris untuk ASEAN, Sarah Tiffin sangat bangga bahwa Inggris meluncurkan Beasiswa Chevening ASEAN yang baru ini. Inisiatif ini tidak hanya menawarkan kesempatan unik bagi individu berbakat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Inggris, tetapi juga memberi para sarjana ASEAN Chevening program nilai tambah, undangan prioritas ke acara-acara penting, dan akses ke jaringan alumni ASEAN Chevening Scholars yang baru.
“Dengan memberdayakan para sarjana dengan pendidikan kelas dunia dan pengalaman yang tak ternilai, kami berinvestasi dalam masa depan yang lebih cerah dan lebih kolaboratif untuk ASEAN dan Inggris,” ungkap Dubes Sarah dalam surat siaran pers tersebut.
Sementara, Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Matt Downing mengatakan “tidak ada yang namanya sarjana ‘tipikal’.. pemerintah Inggris menghargai energi, pikiran terbuka, rasa ingin tahu, kasih sayang, visi yang jelas untuk masa depan Anda, dan kemampuan untuk mencapai tujuan Anda. Jika Anda masuk dalam kriteria tersebut diatas, ayo segera daftar Chevening.”
“Kami berharap dapat melihat pendaftar dari semua jenis latar belakang. Daftarkan diri Anda sebelum batas waktu pada 5 November 2024, dan Anda bisa menjadi bagian dari komunitas yang luar biasa ini,” katanya.
Presiden Ikatan Alumni Chevening Indonesia (CAAI) 2023-2025, Nadhila Renaldi mengatakan awalnya mencoba beasiswa Chevening dua kali sebelum akhirnya diterima pada upaya kedua. Alasannya memilih beasiswa bukan hanya karena ingin belajar bahasa Inggris, tetapi juga karena jaringan globalnya. Tiga tahun setelah lulus dari S2, Ia percaya bahwa Chevening telah membantunya tumbuh.
Alumni Chevening dari Timor-Leste, Joctan dos Reis juga memperoleh gelar MSc di bidang Biologi Kelautan di Universitas Bangor di Wales Utara melalui Beasiswa Chevening pada tahun 2022.
“Saat ini saya bekerja dengan CSIRO sebagai penasihat dalam negeri untuk Penilaian Risiko dan Perencanaan Adaptasi Perikanan: proyek Fiji dan Timor-Leste”. Pekerjaan ini melibatkan perwakilan pemerintah dan masyarakat perikanan dari kedua negara, mengembangkan opsi adaptasi yang kuat untuk mendukung pengelola perikanan, nelayan, dan praktisi lainnya untuk memahami risiko dan skenario masa depan di bawah perubahan iklim,” kata Joctan dos Reis.
Ia yakin Beasiswa Chevening dapat membawa para peminat ke universitas terkenal mana pun di Inggris, hal itu akan memungkinkan mereka untuk tumbuh secara akademis dan profesional. Dan itu akan membekali mereka dengan keterampilan dan pengalaman unik untuk memecahkan beberapa tantangan dunia nyata dengan menciptakan jalur transformatif dan inovatif untuk sektor yang dikuti.
Ada sekitar 2.000 alumni Chevening di Indonesia dan 50 di Timor-Leste yang merupakan profesional terampil yang bekerja di berbagai bidang, termasuk membantu mengatasi perubahan iklim, memperjuangkan kesetaraan gender, bekerja di media, industri, pemerintah, bisnis, hukum dan banyak bidang lainnya.
Alumni terkemuka dari Indonesia termasuk Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, Novelis Ahmad Fuadi dan Pembuat Film, Riri Riza.
Dari Timor-Leste ada Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Republik Demokratik Timor-Leste Bendito Dos Santos Freitas, Mantan Menteri Pariwisata, Perdagangan dan Industri José Lucas do Carmo da Silva, Mantan Menteri Kabinet Dewan Menteri Fidelis Manuel Leite Magalhães, dan Sekretaris Pertama Misi Tetap Republik Demokratik Timor-Leste untuk Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Didina Maria Assuncao Coelho da Silva.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz