DILI, 19 Juli 2024 (TATOLI)—Pemerintah Timor – Leste melalui, Kementerian Kesehatan (Kemenskes), Kementerian Pendidikan dan mitra internasional meluncurkan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks pada anak perempuan berusia 11 hingga 14 tahun di Timor-Leste.
Mitra internasional yang terlibat dalam peluncuran vaksin HPV adalah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF (Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa), Australia Aid, Vaccine Alliance (GAVI).
“Hari ini kita bersama-sama meluncurkan vaksin Human Papilloma Virus (HPV) untuk anak perempuan berusia 11-14 tahun untuk mencegah penyakit serviks di negara kita,” kata Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão dalam sambutannya pada peluncuran vaksin HPV di Istana Negara, Bairro Pite, Dili, jumat ini.
Berita terkait : Cegah Kanker Serviks di Timor-Leste, UNICEF dukung 41 ribu vaksin HPV
Dijelaskan, upaya yang dilakukan Kemenkes sangat baik bagi anak perempuan untuk mencegah penyakit pada masa depan. “Vaksin HPV ini diperuntukkan bagi anak perempuan untuk mencegah penyakitnya di kemudian hari,” kata PM Xanana.
Dilain pihak, PM Xanana juga mengungkapkan bahwa Pemerintah saat ini berupaya untuk menyediakan tempat tinggal bagi para dokter di tingkat wilayah pedesaan agar dapat merawat pasien dengan baik. Karena seringkali masyarakat tinggal di pedesaan dan sangat membutuhkan kehadiran para dokter,” ujarnya.
Dijelaskan, Pemerintah akan menempatkan tenaga kesehatan di pedesaan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pasien yang membutuhkan pertolongan dokter.
“Kita harus mengerahkan dokter ke daerah pedesaan untuk memberikan perawatan yang baik kepada pasien terutama anak-anak dan para lansia yang sedang sakit,” tutur PM Xanana.
Peluncuran vaksin HPV dilakukan menjelang kampanye nasional selama dua minggu, yang dimulai pada 08 agustus dengan target 15.000 vaksinasi HPV untuk anak perempuan berusia 11 tahun. Setelah itu, vaksin HPV akan dimasukkan ke dalam jadwal imunisasi nasional dan akan diberikan di fasilitas kesehatan. Vaksin ini akan diberikan kepada anak perempuan yang memenuhi syarat secara gratis.
Di tempat yang sama, Wakil Menteri Kesehatan urusan Penguatan Kelembagaan Kesehatan, Jose dos Reis Magno mengatakan Kementerian Kesehatan bangga memperkenalkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi rutin di Timor-Leste. Hal ini dianggap sebagai pencapaian yang signifikan dalam sejarah program imunisasi di Timor-Leste. Hal ini juga menunjukkan komitmen bersama Kementerian Kesehatan terhadap upaya global untuk menghilangkan kanker serviks.
Berita terkait : Kemenkes segera mulai program Vaksin HPV pada 55 ribu anak perempuan
“Kami ingin menyampaikan apresiasi kami kepada seluruh donor dan mitra pembangunan seperti GAVI, DFAT (Department of Foreign Affairs and Trade), UNICEF, WHO dan Bank Dunia yang telah mendukung Kementerian Kesehatan dalam inisiatif ini,” ujar Jose dos Reis Magno.
Dia menyatakan, berdasarkan statistik WHO pada tahun 2022 kanker serviks merupakan kanker terbanyak keempat pada wanita secara global dengan hampir 660.000 kasus baru dan hampir 350.000 kematian. Tingkat tertinggi kanker serviks terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, dan di Timor-Leste, kanker serviks merupakan kanker kedua yang paling umum menyerang wanita.
“Dengan dukungan GAVI, sudah tersedia 41.000 dosis vaksin HPV untuk tahap pengenalan vaksin. Tambahan 38.370 dosis telah dikonfirmasi dan akan didukung oleh Pemerintah Australia dan akan digunakan untuk kampanye vaksin HPV yang menargetkan anak perempuan berusia 11 – 14 tahun selama enam bulan. Para mitra mendukung pelatihan tenaga kesehatan yang mampu memberikan layanan berkualitas tinggi dan informasi akurat tentang vaksin HPV kepada populasi sasaran,” kata Wakil Menteri Jose dos Reis Magno.
Selain itu, Direktur Eksekutif GAVI untuk Penyampaian Program, Thabani Maphosa, mengatakan kanker serviks masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Timor-Leste, dan hal ini mempunyai dampak yang tidak proporsional terhadap komunitas paling rentan di seluruh dunia.
“Kanker serviks masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Timor-Leste, dan hal ini mempunyai dampak yang tidak proporsional terhadap komunitas yang paling rentan di seluruh dunia. Pengenalan vaksin HPV dianggap sebagai langkah penting dalam melindungi ribuan anak perempuan, saat ini dan di tahun-tahun mendatang,” tutur Thabani Maphosa.
GAVI berkomitmen untuk membangun masa depan yang lebih sehat bagi anak perempuan di seluruh negeri, bebas dari ancaman penyakit mengerikan ini.
Dilain pihak, Perwakilan WHO di Timor-Leste, Arvind Mathur menginformasikan, vaksinasi HPV dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap kanker serviks dan vaksin tersebut aman dan terjamin efektivitasnya.
“Diperkenalkannya vaksin HPV merupakan sebuah pencapaian yang signifikan tidak hanya dalam perjalanan program Imunisasi di Timor-Leste namun juga dalam komitmen mereka terhadap pencegahan kanker serviks,” tuturnya.
Dengan peluncuran vaksin hari ini, Timor-Leste bergabung dengan 120 negara termasuk Bangladesh dan Indonesia di wilayah tersebut, yang telah memperkenalkan vaksin HPV ke dalam program vaksinasi rutin yang dianggap sebagai strategi utama untuk mencegah kematian.
Berita terkait : Asia sukses eliminasi kanker serviks, Timor-Leste mulai terapkan Vaksin HPV
Dikatakan, vaksinasi anak perempuan pada usia dini mengurangi risiko terkena kanker serviks hampir 90 persen dan berdampak pada penurunan kasus atau penyakit tidak menular dalam sistem kesehatan negara. Hal ini juga memberikan peluang unik untuk berinvestasi pada kesehatan perempuan dan anak perempuan di masa depan.
Dengan dukungan dari donor utama, termasuk Australia, GAVI The Vaccine Alliance – bermitra dengan negara-negara, WHO dan UNICEF – telah menetapkan tujuan ambisius untuk menjangkau lebih dari 86 juta anak perempuan di seluruh dunia dengan vaksin HPV pada tahun 2025.
Tujuan pemberian vaksin tersebut untuk menghindari lebih dari 1,4 juta kematian di masa depan akibat kanker serviks. Tambahan 1,5 juta nyawa di negara-negara berpenghasilan rendah dapat diselamatkan pada tahun 2030 melalui vaksinasi HPV, jika Vaccine Alliance mendapatkan dukungan dan pendanaan yang diperlukan.
Sementara, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk melakukan vaksinasi terhadap siswa berusia 11-14 tahun di sekolah-sekolah di wilayah nasional.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz