DILI, 04 juli 2024 (TATOLI)— Sebauh Kapal motor (KM) Artomoro II tenggelam diantara perairan Pulau Lirang Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Republik Indonesia (RI) dan Pulau Atauro, Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL). Kapal Kargo K.M. Artomoro II asal Surabaya tujuan Papua diperkirakan tenggelam pada 02 juli 2024.
Sekretaris Negara urusan Perlindungan Sosial (SEPS), Mariano Reis menjelaskan, Kapal motor tersebut juga membawa kru kapal berjumlah 16 orang. Dari jumlah tersebut, satu orang kru kapal meninggal dunia.
“Kapal bernama Artomoro II, dengan bendera Indonesia, tujuan Surabaya ke Papua. Kapal kargo tersebut mengangkut bahan peralatan konstruksi dan aspal. Tetapi, kapal tersebut tiba di antara perairan laut pulau Atauro-Lirang mengalami kecelakaan. Dimana, kapal yang juga membawa kru berjumlah 16 orang itu tenggelam,” kata Sekretaris Negara Mariano Reis kepada wartawan di UPM Maritim Lecidere Dili, kamis ini.
Dijelaskan, SEPS mendapatkan informasi kapal Indonesia itu tengelam dan beberapa kru terlihat mengapung di perairan laut dengan perlengakapan perlindungan. Jadi, saat itu juga tim Otoritas Perlindungan Sipil (APC) bersama Komandan Kepolisian Unit Maritim (UPM) berkoordinasi dengan melakukan penyelamatan terhadap para korban.
“Unit Maritim berhasil menyelamatkan 13 orang pertama yang tenggelam, dan dua orang lainnya lagi. Sementara, satu orang tewas dan di temukan sekitar pagi pukul 04:00 WTL bernama Purwanto berusia 64 tahun dan saat ini telah di evakuasi ke Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV) untuk otopsi,” jelasnya.

Diungkapkan, saat ini Pemerintah bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Timor-Leste untuk memulangkan kembali WNI (Warga negara Indonesia) yang menjadi korban dalam kecelakaaan kapal tengelam tersebut.
“Atas nama Pemerintah Timor-Leste saya mengucapkan solidaritas kepada semua korban kecelakaan kapal tengelam antar laut Lirang – Atauro. Kita bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan untuk membantu memberikan asistensi kesehatan kepada tiga orang korban yang saat kesehatannya mulai pulih,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor-Leste, Okto Dorinus Manik atas nama Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tinginya, kepada Pemerintah Timor- Leste, aparat terkait dan masyarakat Timor-Leste khususnya Atauro.
Dikatakan, untuk jenazah satu korban yang tewas akan segera di kirim ke Indonesia setelah semua proses di HNGV selesai. Maka KBRI yakin akan secepatnya jenazah akan dikirim ke Indonesia dengan bekerjasama dengan Pemerintah Timor-Leste.
Selain itu, salah satu nelayan di Atauro, yang menemukan mayat, Francisco de Araujo, menginformasikan bahwa, setelah mendengar kabar ada satu kapal tengelam, ia pun berinisiatif sendiri untuk mencari korban kapal tenggelam yang belum di temukan.
“Saya mendengar kapal tengelam sekitar pukul 23:00 WTL pada selasa (02/07/2024), sehingga pada pagi hari saya mulai berjalan di Pantai berjarak sekitar satu kilo, dan pada rabu (03/07/2024), saya melihat ada mayat tergeletak di pasir, dan saya langsung melaporkan ke pihak berwajib,” katanya.
Dikatakan, mayat tersebut ditemukan diarea pantai laut desa Makili kampung Fatulela, Atauro.
Ditempat yang sama, Nakhoda atau Kapten Kapal Artomoro II, Suhardi, mengatakan saat itu kapal mulai miring ke kiri dan kanan dan akibat angin kencang sehingga menyebabkan kapal tengelam.
“Mulai disitu kita putar balik haluan, tetapi tidak bisa kendalikan kapal. Namun, akibat angin kencang kapalpun mulai miring ke kiri dan ke kanan dan dalam waktu hitungan menit kapal langsung tenggelam. Jadi, kami terpaksa harus loncat semua,”ujarnya.
Dia menceritakan, saat kapal tenggelam mereka berpengangan di kayu dan rakit kapal termasuk salah satu kru kapal yang tewas. “ Teman kami yang tewas merupakan awak kapal dibagian teknik mesin,” tuturnya.
Berikut ini, nama-nama korbam kru Kapal Artomoro II yang ditemukan dalam keadaan selamat yakni :
- Suhardi
- Achmad Taufiqurrohman
- Mahading
- La Ode Muhamad Hafiz
- Derek Nunumete
- Muhammad Hirlan
- David Surya Perdana
- Harmono
- Nopa Triswana
- Paskalis Agung Hurek Making
- Refaldi Ega Pratama
- Ujag Risky
- Thomas Adi Sastra
- Mohammad Rehan Dwi Putra Arrozaq
- Melkianus M. Supit
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz