iklan

HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Jelang kunjungan Paus, Dom Virgílio luncurkan kegiatan relawan “Hadomi no Servi”

Jelang kunjungan Paus, Dom Virgílio luncurkan kegiatan relawan “Hadomi no Servi”

Uskup Agung Metropolitan Dili, Dom Virgílio Kardinal do Carmo da Silva, foto bersama para relawan "Hadomi no Servi". Foto Tatoli/ Cidalia Fátima

DILI, 29 juni 2024 (TATOLI)– Uskup Agung Metropolitan Dili, Dom Virgílio Kardinal do Carmo da Silva, pagi ini meluncurkan kegiatan pelayanan relawan “Hadomi no Servi” yang merupakan hasil seleksai dari Gereja Katolik Timor-Leste dengan pendaftaran online untuk 1.000 orang relawan.

Proses pendaftarannya sendiri telah dibuka untuk umum pada tanggal 07 Juni 2024 dengan sarana online untuk merekrut tenaga-tenaga potensial untuk layanan sukarela “Hadomi no Servi” dalam rangka persiapan kunjungan Paus Fransiskus di Timor-Leste pada 09 hingga 11 september 2024.

“Terima kasih atas kesiapan dan kesediaannya karena yang mendaftar ada 3.000 tapi tidak bisa menerima semua dan menyeleksi 1.000 orang, kalian yang sudah merespon atas nama gereja terima kasih atas kesediaannya hari ini,” ungkap Dom Virgílio di Aula DIT, Aimutin, Sabtu ini.

Uskup Agung Metropolitan Dili juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Institut Teknologi Dili (DIT) yang telah memberikan ruang kepada gereja secara gratis untuk memfasilitasi pertemuan pertama tim relawan gereja.

Fernando Van Nahak, Relawan dari Paroki São José Aimutin Comoro menyampaikan rasa syukur dan harapannya melalui kegiatan kerelawanan dapat mengantarkannya menambah ilmu dan sebagai pemuda tetap berusaha, menunjukkan ketekunan, kreativitas dan inovasi yang dapat memberikan kontribusi lebih bagi bangsa khususnya selama kunjungan Paus Fransiskus ke Timor-Leste.

Berita terkait : Terima kunjungan Paus, Gereja Katolik buka kesempatan bagi 1000 sukarelawan

“Saya tidak menyangka nama saya masuk dalam seleksi ini dan saya sangat senang karena hari ini adalah sebuah keistimewaan yang besar bagi saya. Pesan saya kepada kawan-kawan lainnya jangan malu untuk melakukan layanan sukarela meskipun tidak menghasilkan uang tetapi akan mendapatkan ilmu dan jadikan ini hobi,” kata Fernando.

Di tempat yang sama, Bruder Nico Lay selaku Wakil Koordinator Umum Tim Relawan “Hadomi no Servi” mengatakan pada pertemuan pertama ini sebagai fase pengenalan antar peserta termasuk untuk membagi peserta menjadi 20 kelompok dengan dua ketua di setiap kelompok.

“Masing-masing kelompok ada 50 orang dan ada dua orang ketua kelompok. Kenapa kita melakukan ini, agar kita ingin lebih mudah mengawali mereka semua secara individu juga setelah ini akan ada pelatihan untuk mereka tentang kepemimpinan, bagaimana bekerja di kelompok dan lain-lain. Mereka akan melakukan kegiatan sesuai kebutuhan gereja yang dialokasikan,” jelasnya.

Bruder Nico Lay mengingatkan para relawan untuk terus memperkuat kolaborasi agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik karena banyak orang yang ingin mendapat kesempatan melayani Tuhan melalui kerja sukarela. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!