DILI, 19 juni 2024 (TATOLI)— Sekretariat Negara urusan Kooperasi (SEKoop) telah menyepakati kerjasama dengan perusahaan asal Indonesia Bali Honey untuk memulai produksi madu di Timor-Leste.
Direktur Jenderal SEKoop, Olderico Lopes mengatakan produksi madu di Timor-Leste merupakan salah satu dari rencana prioritas SEKoop.
“Jadi SEKoop selama masa jabatannya ingin mentransformasikan enam produk koperasi seperti jagung Bafo Kayrala, susu sapi, minyak kelapa, minyak kemiri dan jus avokad. Kita juga tertarik pada madu dan bekerjasama dengan Bali Honey,” jelas Olderico Lopes pada Tatoli di Acait, rabu ini.
Ia menjelaskan, saat ini tim teknis SEKoop telah melalui studi perbandingan di perusahaan Bali Honey di Bali Indonesia untuk melihat cara budidaya lebah secara efektif.
Nantinya tim dari Bali Honey akan datang ke Timor-Leste untuk mengidentifikasi daerah yang memiliki potensi dalam pembudidayaan lebah.
“Setelah diidentifikasi maka tim teknis akan mengikuti pelatihan dan nantinya akan menjadi Training of Trainer (ToT) bagi masyarakat yang ingin budidaya lebah karena lebah ini tidak sembarangan tapi harus memiliki caranya sendiri,” katanya.
Perusahaan Bali Honey lahir pada 1980 dengan strategi usahanya dan ingin merangkul semua pihak mulai dari pemerintah sebagai penguasa hutan, petani komoditas, para ahli, stake holders dan pencari madu serta pemelihara lebah sampai pebisnis korporasi untuk menghasilkan dan memasarkan produk perlebahan Indonesia.
Dalam dekade ke-IV ini perusahaan tersebut telah memiliki 490 koloni lebah yang biasanya dibagi dalam dua atau tiga lokasi gembala dibawah tiga supervisor lapangan. Dengan hasil panen rata-rata 1.2 ton madu per bulan.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz