iklan

POLITIK, HEADLINE

PM Xanana minta seluruh bangsa bersatu selesaikan konflik di Ukraina

PM Xanana minta seluruh bangsa bersatu selesaikan konflik di Ukraina

Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky disela-sela sesi pleno Pertemuan Damai di Ukraina yang diselenggarakan di Bürgenstock, Swiss, pada hari Minggu (16/06/2024). Foto spesial

DILI, 16 juni 2024 (TATOLI)– Perdana Menteri (PM), Kay Rala Xanana Gusmão mengimbau kepada seluruh bangsa di dunia agar bersama-sama mencari solusi dan jalan yang lebih baik untuk mengikuti dan dapat membawa perdamaian kepada Ukraina dan rakyatnya.

Panggilan ini disampaikan oleh Perdana Menteri selama intervensi dalam sesi pleno Pertemuan Damai di Ukraina yang diselenggarakan di Bürgenstock, Swiss, pada hari Minggu (16/06/2024).

“Saya akan menyampaikan intervensi pendek saya, dengan fokus pada satu pesan, dengan rendah hati saya meminta kita semua untuk berdiskusi dan berbicara bersama-sama untuk menemukan solusi dan cara terbaik agar kita dapat mengikuti mekanisme yang dapat membawa kedamaian ke Ukraina dan rakyatnya,” kata Xanana Gusmão dalam intervensinya.

Ia mengatakan Timor-Leste sangat memahami penderitaan yang dihadapi oleh rakyat Ukraina sebagai akibat dari konflik yang sedang berlangsung, karena Timor-Leste juga mengalami invasi dan pendudukan, dan rakyat masih membawa kenangan yang menghantui dari perang tersebut, yang masih sangat jelas.

Berita terkait : Presiden Volodymyr hargai dukungan Timor-Leste untuk perdamaian rakyat Ukraina

“Dari pengalaman ini, kami belajar bahwa kami tidak dapat mengakhiri perang yang didukung oleh negara-negara Barat. Negara-negara yang sama yang dulu berbicara tentang pentingnya hukum internasional dan tatanan berbasis aturan. Apa yang membuat kami bertekad untuk terus berjuang dan mati, adalah harapan bahwa setelah perang, kami akan hidup dalam tatanan dunia baru yang sedang digalakkan saat itu,” ucapnya.

Namun, sayangnya, setelah 24 tahun perang, dan sekarang telah merdeka, yang Timor-Leste lihat adalah dunia yang kacau dengan lebih banyak konflik daripada sebelumnya.

Menurutnya hukum internasional adalah dasar dari perdamaian dan ketertiban global. Namun, hukum ini harus diterapkan secara seragam di setiap negara, dan semua negara harus mematuhinya. “Hari ini, kita terus melihat penerapan hukum internasional secara selektif,” tuturnya.

Terlihat beberapa negara menentang pendudukan di satu negara, tetapi tidak di negara lain. Terlalu banyak negara yang menyatakan kesucian hukum internasional justru merupakan negara yang melanggarnya.

“Jika kita berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, kita harus menerapkan hukum internasional secara konsisten, tanpa tebang pilih, dan memperlakukan semua konflik dengan sama pentingnya,” katanya.

Semua negara memiliki kewajiban moral untuk menangani dan memperhatikan semua konflik secara setara. Saat ini, sekitar 65 perang masih berlangsung di seluruh dunia. Meskipun mereka tampak jauh tapi tidak boleh melupakannya.

Ia meminta semua bangsa harus berpegang pada janji hukum internasional tentang keadilan dan mencapai perdamaian. “Sekali lagi mengimbau Anda untuk mengingat poin-poin ini ketika kita melanjutkan diskusi kita, dan yang lebih penting lagi, setelah kita kembali ke negara masing-masing,” tuturnya.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!