DILI, 22 mei 2024 (TATOLI)— Pemerintah Timor-Leste hari ini melalui rapat Dewan Menteri menyetujui Resolusi Pemerintah dengan memberikan bantuan dana sebesar $4 juta untuk membantu masyarakat di Rio Grande do Sul, Brasil yang menjadi korban banjir bandang sejak april 2024.
Resolusi Pemerintah tersebut disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Pariwisata dan Lingkungan Hidup, yang mewakili Perdana Menteri, Francisco Kalbuadi Lay.
“Mengenai pemberian bantuan kepada Republik Federasi Brasil, tersebut untuk mendukung intervensi sebagai akibat dari bencana banjir yang melanda Negara Bagian Rio Grande do Sul sebesar $4 juta,” demikian tulis hasil laporan Rapat Dewan Menteri yang diakses Tatoli.
Pemerintah menyatakan solidaritas dan persaudaraannya dengan rakyat Brasil dan khususnya dengan penduduk negara bagian Rio Grande do Sul, yang hancur akibat hujan lebat yang menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Menyadari keseriusan situasi dan memuji komitmen konstitusional Republik Demokratik Timor-Leste, Pemerintah menyetujui dukungan ini, dengan berkontribusi pada upaya pihak berwenang Brasil untuk menciptakan kondisi bagi kelangsungan hidup penduduk yang terkena dampak dan rekonstruksi wilayah yang hancur.
Dalam laman resmi Kompas.Com yang diakses Tatoli, menyebutkan, banjir besar melanda negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil sejak Selasa (29/4/2024).
Banjir bandang ini dipicu akibat curah hujan tinggi disertai badai yang menyebabkan permukaan sungai naik dan menggenangi setidaknya 114 kota di berbagai wilayah. Pemerintah Rio Grande do Sul melaporkan, risiko banjir parah akan banyak terjadi di daerah aliran sungai diikuti pergerakan tanah di wilayah dengan kemiringan curam.
Banjir yang terjadi Rio Grande Selatan 2024 adalah bencana banjir besar akibat hujan lebat dan badai yang menghantam negara bagian Rio Grande Selatan di Brasil dan sejumlah daerah di wilayah Uruguay yang berdekatan, yaitu Treinta y Tres, Paysandú, Cerro Largo, dan Salto.
Bencana tersebut menyebabkan sekitar 157 orang meninggal, 800 orang luka-luka, hilangnya sekitar 80 orang, dan menyebabkan lebih dari 77.000 orang tinggal di tempat penampungan sementara.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz