iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Pemerintah putuskan ekstradisi buronan Arnolfo Teves Jr ke Filipina

Pemerintah putuskan ekstradisi buronan Arnolfo Teves Jr ke Filipina

Kehakiman Timor-Leste, Sergio da Costa Hornai. Foto Tatoli /Egas Cristovão

DILI, 21 mei 2024 (TATOLI)— Pemerintah Timor-Leste melalui Menteri Kehakiman Timor-Leste, Sergio da Costa Hornai, mengatakan telah memutuskan untuk mengekstradisi atau menyerahkan kembali buronan Warga Negara Asing (WNA), Arnolfo Teves Jr ke negara asalnya Filipina.

“Seperti yang diketahui, kita mempertimbangkan berbagai persyaratan dan hukum pidana yang diterapkan di Filipina, serta melihat seluruh proses dan materi khususnya tentang aturan hukuman pidana bahwa saat ini tidak ada hukuman mati dan penjara seumur hidup yang berlaku di Timor-Leste. Jadi, semuanya tergantung pada kondisi yang kita miliki, terutama kita melihat kepentingan Timor-Leste sebagai negara pengamat di Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN),” kata Menteri Sergio kepada wartawan usai menghadiri upacara bendera HUT Restorasi Kemerdekaan Timor-Leste ke-XXII di Istana Negara, senin.

Menteri Sergio menjelaskan, keputusan untuk buronan Arnolfo Teves tentu saja ada dua hal yang harus dipertimbangkan yaitu, menolak atau melakukan ekstradisi.

“Keputusan harus dibuat berdasarkan dua hal tersebut. Kita menolak atau melakukan ekstradisi kepadanya untuk kembali ke negara asalnya,” kata Menteri Sergio.

Dikatakan, permintaan Kementerian Kehakiman kepada Jaksa Agung yang sebagai  jaksa penuntut umum memiliki waktu 48 jam agar  merampung  proses tersebut, agar secepatnya dibawa ke pengadilan. Itu harus dilakukan sebelum melakukan ekstradisi kepada buronan Arnolfo Teves Jr.

“Kita menunggu proses tersebut, karena Kejaksaan Agung memiliki  waktu 48 jam untuk melihat hal tersebut,” paparnya.

Sebelumnya, Kementerian Kehakiman telah  menerima surat dari Arnolf Teves Jr yang meminta Kementerian untuk  menyelamatkan hidupnya, dan surat tersebut juga diajukan oleh Kementerian ke Dewan Menteri untuk dibahas.

Arnolfo Teves Jr, buronan Filipina


Arnolfo Teves Jr. Foto google

Arnolfo Teves Jr merupakan Anggota kongres Negros Oriental dan Mantan anggota Parlemen Filipina  yang merupakan buronan dari Filipina dan ditangkap oleh PCIC (Kepolisian Investigasi Kriminal Ilmiah)  di Timor-Leste, saat sedang bermain golf di wilayah Metiaut, Dili, pada kamis,  21 maret 2024.

Otoritas PCIC melakukan penahanan internasional terhadap Arnolfo Teves, karena PCIC sebagai anggota Polisi Internasional (INTERPOL) menerima informasi dari INTERPOL Filipina, dan INTERPOL Internasional bahwa, Arnolf Teves Jr,  diduga pelaku penyebab tewasnya, Gubernur Filipina, Roel Degamo, pada maret 2023 lalu,  dan melarikan diri ke Timor-Leste. Karena itu, PCIC melakukan penahanan internasional terhadap warga negara negara Filipina tersebut.

Setelah PCIC melakukan penahanan internasional terhadap. Arnolf Teves Jr, PCIC segera menahan warga negara tersebut di tahanan PCIC selama 46 jam untuk diajukan ke pengadilan untuk proses sidang pemeriksaan interogasi pertama ke Pengadilan Banding.

Dalam proses sidang pemeriksaan interogasi pertama itu, Pengadilan Banding menetapkan penahanan sementara terhadap Arnolf Teves Jr dan saat ini dia ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Becora.

Kasus Arnolf Teves Jr

Berdasarkan laman resmi kantor berita Filipina Philipine News Agency yang dikutip Tatoli, bahwa Mantan anggota Parlemen, Arnolf Teves Jr didakwa dengan  tuduhan pembunuhan karena frustrasi, dan tuduhan percobaan pembunuhan di hadapan Pengadilan Regional Manila (RTC), sehubungan dengan penembakan pada 04 maret 2023 di kota Pamplona. Pengadilan telah mengeluarkan perintah penangkapan terhadapnya.

Arnolf Teves Jr diduga merupakan otak pembunuhan atas gubernur di Filipina, Roel Degamo, maret 2023 lalu. Dalam insiden itu,  ada 10 orang tewas pada peristiwa pembunuhan motif politik di Filipina tersebut.

Diduga pembunuhan terhadap Degamo dipicu hasil Pemilihan Gubernur  di provinsi Negros Oriental, Filipina pada september 2022. Dimana, Degamo berhasil mengalahkan adik Teves, Henry.

Arnolf Teves Jr ajukan permohonan Suaka ke Timor-Leste

Arnolf Teves Jr yang merupkan  seorang warga negara Filipina dan mantan anggota parlemen itu mengajukan permohonan suaka ke Pengadilan Tinggi Timor-Leste untuk menghindari tuduhan yang dilontarkan oleh Pemerintah Filipina atas dirinya dalam kasus pembunuhan Gubernur Negros Oriental, Roel Degamo. Ini adalah ketiga kalinya Teves yang merupakan warga negara Filipina meminta status suaka melalui pengadilan.

“Saya telah mengajukan kembali permohonan suaka politik kepada Pengadilan Timor-Leste. Saya berharap permohonan ini akan menguntungkan bagi saya dan memungkinkan saya untuk tinggal di Timor-Leste sampai saya dibebaskan dari penganiayaan,” kata Arnolfo kepada media dalam konferensi pers yang diadakan di Hotel Timor pada 22 mei 2023.

Dalam  konferensi pers itu, Arnolfo Taves berharap Timor-Leste akan memberikan pendapat yang positif kepadanya, dengan mengizinkan dia dan keluarganya untuk tetap tinggal di Timor-Leste, mengingat negara ini membela hak asasi manusia.

“Saya percaya bahwa Timor-Leste mampu memberikan saya suaka politik dan menyediakan tempat yang aman untuk saya tinggali. Oleh karena itu, saya sama sekali tidak setuju dengan pemaksaan untuk kembali ke negara saya, karena itu menempatkan saya dalam bahaya dan saya akan dibunuh oleh Pemerintah saya,” paparnya.

Arnolfo Taves sendiri telah  mengunjungi Timor-Leste tiga kali, pertama pada tahun 2016, kedua pada oktober 2022, dan ketiga pada april 2023. Saat ini dia berada di Timor-Leste ditemani oleh keluarga dan beberapa teman.

INTERPOL keluarkan Red Notice terhadap Arnolfo Taves Jr

Dalam laman resmi kantor berita Filipina Philipine News Agency juga menyebutkan bahwa, Organisasi Polisi Kriminal Internasional (INTERPOL) telah mengeluarkan Red Notice terhadap mantan anggota parlemen yang menjadi buronan, Arnolfo Teves Jr.

Menteri Kehakiman Filipina, Jesus Crispin Remulla mengatakan  dalam konferensi pers, bahwa sebuah tim dari Biro Investigasi Nasional (NBI) akan dikirim ke lokasi terakhir Teves diketahui berada untuk bekerja sama dengan INTERPOL dalam menegakkan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh pengadilan Manila. “INTERPOL Red Notice setara dengan surat perintah penangkapan internasional,” jelasnya.

“Timor-Leste bisa saja menangkap Teves. Namun, mereka mungkin lebih suka kami mengirim tim ke sana. Kemungkinan besar, kami akan mengirim tim ke Timor-Leste untuk melaksanakan surat perintah tersebut,” katanya.

Arnolf Teves tiba di Timor-Leste pada 27 april 2023 dan dia mengajukan permohonan suaka kepada pihak berwenang di Timor-Leste pada tanggal 3 mei 2023.

Sementara, Departemen Luar Negeri Filipina menerima informasi dari Kedutaan Besar Filipina di Timor-Leste mengenai tanggapan Timor-Leste terhadap permohonan Teves yang diajukan pada tanggal 03 Mei 2023.

“Kementerian Dalam Negeri Timor-Leste mengonfirmasi bahwa permohonan suaka politik Perwakilan Teves telah ditolak,” demikian pernyataan Departemen Luar Negeri Filipina.   

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor     : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!