iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, HEADLINE

Perancis ingin hubungan yang stabil dengan Timor-Leste

Perancis ingin hubungan yang stabil dengan Timor-Leste

Konselor Pertama Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia dan Timor-Leste, Laurent Le Godec bertemu Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão di kantor pemerintah, selasa (20/02). Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 20 februari 2024 (TATOLI)— Konselor Pertama Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia dan Timor-Leste, Laurent Le Godec menginginkan hubungan Timor-Leste dan Perancis lebih stabil dalam kepemimpinan Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão.

Laurent Le Godec menyampaikan hal tersebut usai melakukan pertemuan resmi dengan PM Xanana di kantor pemerintah, selasa ini.

“Kami berbicara selama kurang lebih satu jam dan saya harus mengatakan bahwa pertemuan tersebut sangat bermanfaat. Selalu menyenangkan bisa berdiskusi dan bertukar pikiran dengan orang-orang yang memiliki pengalaman yang luar biasa dalam urusan nasional dan internasional,” jelas Laurent Le Godec.

Hubungan diplomatik antara Timor-Leste dan Perancis ditandai dengan kerjasama di berbagai bidang seperti ekonomi, budaya, politik dan pembangunan.

Kedua negara telah bekerja sama untuk memperkuat hubungan mereka dan mempromosikan kepentingan bersama di panggung internasional. Perancis percaya bahwa penting untuk memiliki mitra seperti Timor-Leste terutama di wilayah indo-pasifik.

“Ini juga alasan mengapa kami ingin memiliki hubungan yang kuat dan mantap dengan Timor-Leste. Dan sekali lagi, kami juga ingin mendukung perkembangan ekonomi dan masyarakat Timor-Leste,” jelasnya.

Perancis sangat yakin dengan perkembangan hubungan bersama Timor-Leste, negara ini pun menghargai kemitraan yang dimiliki bersama kedua negara yang memiliki nilai-nilai demokrasi yang sama.

“Kami percaya dalam konteks internasional yang sedikit tegang saat ini dengan begitu banyak masalah, terutama dengan perang agresif yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina. Ini adalah Dunia yang rumit yang kita jalani saat ini dan karena itu negara-negara demokratis perlu bersatu dan berdiri teguh,” katanya.

Kedutaan Besar Perancis sendiri telah meluncurkan proyek pelatihan bahasa perancis bagi para diplomat di Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK). Ada pun program dukungan beberapa bidang yang sangat spesifik bagi pembangunan negara, misalnya, seperti melatih pegawai negeri, agro ekonomi, agro ekologi serta pengelolaan Sumber Daya Air.

Perancis sendiri juga mendukung pembangunan ekonomi negara melalui kehadiran perusahaan transportasi, Bollore di Pelabuhan Tibar yang nantinya akan menghadirkan keahlian teknis dari Perancis. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor : Armandina Moniz

 

 

 

 

 

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!