iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, HEADLINE

2.000 ton beras impor dari Kamboja tiba di Timor-Leste

2.000 ton beras impor dari Kamboja tiba di Timor-Leste

Menteri Perdagangan dan Industri, Filipus Nino Perreira bersama perwakilan anggota pemerintah terkait melihat langsung pembongkaran beras impor dari Kamboja. Foto Tatoli/Francisco Sony

LIQUIÇA, 01 februari 2024 (TATOLI)— Sebanyak 2.000 ton beras impor dari Kamboja tiba di Pelabuhan Tibar, Liquiça. Pembongkaran beras sebanyak 2.000 ton itu telah dilakukan dan selanjutnya akan dibawa  ke CLN (Pusat Logistik Nasional).

Perwakilan  Menteri Koordinator Urusan Perekonomian, Anibal Carvalho Martins, di Pelabuhan Tibar, kamis ini mengatakan,  Pemerintah melalui Kementerian Koordinator urusan Perekonomian (MKAE)  dengan Kementerian Perdagangan dan Industri (MKI),  telah melakukan pembongkaran pada 2.000 ton beras impor yang dibeli dari Kamboja.

Sebelumnya, Pemerintah Timor-Leste dan Kamboja telah menandatangani nota kesepahaman pada 20 oktober 2022 untuk membeli beras di Kamboja, sebagai komitmen pemerintah dalam menanggani krisis beras yang terjadi di negara ini.

“Kesepakatan yang telah ditandatangani antara  Kamboja dan Timor-Leste adalah untuk mengimpor beras sebanyak 4.000 ton. Namun, dari jumlah itu akan diimpor secara bertahap.  Jadi, pada tahap pertama ini sebanyak 2.000 ton yang telah tiba dan tahap kedua akan tiba lagi dalam beberapa waktu ke depan,” kata Anibal Carvalho Martins.

Ia mengatakan, jumlah beras yang ada saat ini ada agar dapat memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang cukup dan stabil terhadap stok beras hingga maret 2024.

“Beras yang telah kita beli telah sampai, dan akan disimpan dalam gudang CLN untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak atau untuk menjamin keamanan pangan nasional dan juga dapat menormalisasi harga beras di pasar dalam negeri. Tapi, semua ini masih menunggu keputusan dari pemerintah, apakah akan dijual atau didistribusikan,”jelasnya.

Di tempat yang sama, Menteri Perdagangan dan Industri, Filipus Nino Perreira, menginformasikan bahwa impor beras dari Kamboja sebagai akuisisi bersama sebanyak 4.000 ton dengan total dana senilai $3 juta, namun 2.000 ton yang telah tiba dahulu.

“Penjualan beras yang kita beli ini berasal dari Kamboja melalui perusahaan Green Trade Company. Hal ini menunjukkan awal relasi perdagangan Timor-Leste dengan Kamboja berjalan baik,”ujarnya.

Ditempat yang sama Ketua CLN, Gervásio Cardoso, mengatakan dua ribu ton beras yang telah sampai akan dibawa  ke gudang nasional CLN di Bebora.

“Beras yang telah sampai, akan disimpan di gudang CLN Bebora dan beras produk lokal sekitar 1.500 ton yang sudah kami simpan di gudang nasional dan akan digunakan untuk memenuhi keadaan darurat,” tambahnya.

Reporter : Arminda Fonseca / Penerjemah : Mirandolina Barros Soares

Editor : Julia Chatarina

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!