iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE, PENDIDIKAN

TLCE : Kembangkan pendidikan di Timor-Leste harus libatkan para akademisi

TLCE : Kembangkan pendidikan di Timor-Leste harus libatkan para akademisi

Koordinator Nasional TLCE, José Monteiro. Foto Tatoli/Egas Cristóvão

DILI, 16 januari 2024 (TATOLI)— Koalisi Timor-Leste untuk Pendidikan (TLCE) merekomendasikan kepada Kementerian Pendidikan untuk melibatkan para akademisi dalam mengembangkan sektor pendidikan di Timor-Leste.

Hal ini disampaikkan Koordinator Nasional TLCE, José Monteiro terkait Hari Pendidikan Internasional 2024 yang mengangkat tema “Learning For Lasting Peace” atau Belajar Untuk Perdamaian yang Abadi yang akan diselenggarakan pada tanggal 24 januari setiap tahunnya.

José Monteiro, mengatakan pembangunan pendidikan di Timor-Leste belum berjalan dengan baik karena belum terakumulasinya ide-ide dari semua pihak, terutama ide-ide dari para akademisi untuk mengembangkan pendidikan di Timor-Leste.

“Kementerian Pendidikan harus mulai melakukan terobosan-terobosan baru, untuk mendapatkan cakrawala baru. Kementerian Pendidikan perlu melibatkan para akademisi dari berbagai perguruan tinggi dalam negeri untuk memberikan ide-ide yang ideal untuk mengembangkan kualitas pendidikan di Timor-Leste,” kata Koordinator TLCE, José Monteiro pada Tatoli di kantornya, Caicoli, selasa ini.

José Monteiro menjelaskan bahwa sejak Timor-Leste merestorasikan kemerdekaannya pada 2002 hingga  saat ini tidak ada kemajuan yang signifikan dalam bidang pendidikan karena semua program diputuskan sendiri tanpa melibatkan para akademisi.

“Padahal banyak akademisi yang memiliki ide-ide cemerlang untuk mengembangkan pendidikan di Timor-Leste. Libatkan para akademisi untuk berdiskusi dengan Menteri tentang program pendidikan, dana pendidikan dan sistem pendidikan untuk melakukan perubahan demi kemajuan pendidikan di Timor-Leste,” katanya.

Lebih lanjut, José Monteiro merekomendasikan agar pemerintah melalui Kementerian Pendidikan terus membangun infrastruktur sekolah yang terintegrasi termasuk perpustakaan yang memadai untuk menjamin kualitas pendidikan di Timor-Leste.

Selain itu, Kementerian Pendidikan juga harus terus mengembangkan kapasitas guru melalui pelatihan pedagogis dan terus memperhatikan kesejahteraan guru di Timor-Leste.

Dalam kesempatan ini, TLCE kembali merekomendasikan agar anggaran pendidikan ditingkatkan menjadi 15% hingga 20% agar program-program yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dapat terealisasi dengan baik.

“Kami melihat dana pendidikan masih sangat kecil di bawah 10% jika dibandingkan dengan dana pendidikan di negara tetangga seperti Indonesia, rata-rata di atas 15% dari APBN yang ada. Karena itu, TLCE merekomendasikan kepada Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan untuk meningkatkan dana pendidikan di atas 15% agar dapat digunakan untuk mengembangkan kualitas pendidikan di Timor-Leste,” tutupnya.

Sementara, berdasarkan laman resmi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) menyebutkan, Pendidikan adalah hak asasi manusia, barang publik, dan tanggung jawab publik.

Dimana, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 24 Januari sebagai Hari Pendidikan Internasional, untuk merayakan peran pendidikan bagi perdamaian dan pembangunan.

Dalam laman itu mengungkapkan bahwa, hak atas pendidikan tercantum dalam pasal 26 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Deklarasi tersebut menyerukan pendidikan dasar yang gratis dan wajib. Konvensi Hak Anak, yang diadopsi pada tahun 1989, lebih jauh menetapkan bahwa negara-negara harus menyediakan pendidikan tinggi yang dapat diakses oleh semua orang.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!