DILI, 08 januari 2024 (TATOLI)— Direktur Eksekutif Asosiasi Disabilitas Timor Leste (ADTL), Cesário da Silva meminta kepada Pemerintah untuk segera mengimplementasikan rencana aksi nasional kepada kaum difabel di Timor-Leste.
“ Timor-Leste telah meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa (UN) di Parlemen Nasional pada april 2022. Dimana, Pemerintah melalui 11 Kementerian telah sepakat mencanangkan rencana aksi nasional untuk diimplementasikan dalam menjamin kesejahteraan para kaum difabel di negara ini,” kata Direktur ADTL, Cesario da Silva, di Mascarenhas, Dili, senin ini.
Ia menjelaskan rencana aksi nasional harus diimplementasikan dengan baik untuk menjamin kesejahteraan kaum difabel atau People with Disability (PWD) di negara ini.
Dikatakan, saat ini kesebelas Kementerian telah mengimplementasikan masing-masing rencana aksi nasional pada PWD namun masih belum maksimal. Karena itu, diminta untuk memaksimalkan rencana aksi nasional tersebut.
“Kesebelas Kementerian berkomitmen, untuk mengalokasi dana agar lebih memperhatikan nasib kaum difabel di Timor-Leste sesuai dengan keperluan, agar dapat memfasilitasi mereka untuk mendapat hak dalam mengaskes pendidikan, bantuan sosial, akses pada kesehatan, olahraga dan lainnya guna mencapai kesejahteraan bagi para penyandang disabilitas,” ujarnya.
Sementara itu, kesebelas kementerian yang berkomitmen dalam mengimplementasikan rencana aksi nasional adalah, Kementerian Pendidikan, Kementerian Pendidikan Tinggi Ilmu, Kementerian Solidaritas Sosial dan Inklusif, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pemuda Olahraga, Seni dan Budaya, Kementerian Transportasi dan Komunikasi, Kementerian Administrasi Negara, Kementerian Kehakiman, Sekretariat Negara untuk Pelatihan dan ketenagakerjaan dan Sekretariat Negara urusan Kesetaraan.
Berdasarkan data sensus Statistik Nasional tahun 2022 terdaftar 93,000 kaum difabel, dimana 17,000 lebih diantaranya yang paling rentang. Karena itu, Rencana Aksi Nasional ini akan membantu mereka untuk hidup dan keluar dari keterburukan yang ada.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz