DILI, 03 januari 2024 (TATOLI)—Duta Besar Timor-Leste di Jepang, Ilídio da Costa Ximenes melaporkan 54 Warga Negara Timor-Leste (WNTL) yang berada di Jepang dalam keadaan baik-baik saja usai Jepang diterpa gempa bumi magnitudo 7,5 skala richter (SR) di daerah Ishikawa.
“WNTL kita berjumlah 47 pelajar dan tujuh (7) tenaga kerja dalam kedaan baik-baik saja meskipun ada gempa bumi dan juga insiden pesawat yang terbakar di Badara Udara Haneda, Jepang,” jelas Ilídio da Costa Ximenes pada Tatoli secara daring, rabu ini.
Gempa mulai terjadi sekitar pukul 16:00 waktu setempat pada hari senin (01/01). Gempa berkekuatan 7,6 SR dilaporkan terjadi di dekat Semenanjung Noto, prefektur Ishikawa, Jepang dengan kedalaman 10km dan telah memakan 62 korban jiwa.
Sesuai laporan berita dari Aljazeera gempa bumi berkekuatan antara 7,0 hingga 7,9 dianggap “besar” dan dapat menyebabkan kerusakan serius. Gempa bumi terbesar yang pernah tercatat adalah berkekuatan 9,6 SR di Chili pada tahun 1960.
Gempa bumi ini menghasilkan gelombang laut setinggi 1 meter (3 kaki) di sepanjang pantai barat Jepang dan di pantai negara tetangga, Korea Selatan. Guncangan gempa juga terasa di ibu kota Jepang, Tokyo, yang berjarak 300 km (186 mil) di sisi lain negara ini.
Jepang dibagi menjadi 47 prefektur yang merupakan jenis pembagian administratif. Di sembilan prefektur, hampir 100.000 orang dievakuasi dan bermalam di gedung olahraga dan gimnasium sekolah, yang biasanya digunakan sebagai pusat evakuasi dalam keadaan darurat di Jepang.
Tempat-tempat ini sering kali dibangun dengan “gudang bencana” yang berisi persediaan makanan dan kebutuhan lainnya untuk mendukung kehidupan selama beberapa waktu.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan tsunami tingkat rendah untuk prefektur Nigata dan Toyama dan peringatan tsunami besar untuk Ishikawa yang telah dicabut pada selasa pagi.
Dalam waktu dua jam setelah gempa besar di dekat Semenanjung Noto, lembaga penyiaran publik Jepang, NHK TV, telah mendesak orang-orang untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau naik ke atas gedung-gedung di sekitarnya secepat mungkin. Dikhawatirkan bahwa air banjir dapat mencapai setinggi 5 meter (16,4 kaki) jika terjadi tsunami.
Gelombang tsunami setinggi 1,2 meter (4 kaki) menghantam kota Wajima di Ishikawa 10 menit setelah gempa berkekuatan 7,6 SR terjadi, sementara api yang dipicu oleh runtuhnya bangunan melalap rumah-rumah di daerah tersebut.
Warga terpaksa mengungsi dalam kegelapan karena listrik padam. Orang-orang terlihat membawa barang-barang seperti selimut, sementara yang lain bergegas keluar sambil menggendong bayi.
Pada selasa, JMA melaporkan bahwa negara ini telah diguncang 155 gempa bumi sejak getaran pertama pada senin.
Sementara itu, berdasarkan laman resmi kantor berita Indonesia Antaranews yang mengutip stasiun televisi Jepang, NHK bahwa, hingga saat ini sebanyak 62 warga Ishikawa dipastikan tewas akibat gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7,6 yang terjadi tepat pada malam pergantian tahun Minggu malam lalu,
“Jepang tengah terus diguncang gempa susulan setelah gempa maut bermagnitudo 7,6 itu,” tulis NHK dalam lamannya itu.
Operasi pencarian korban terus berlangsung di Prefektur Ishikawa yang merupakan paling parah terkena gempa itu. Menurut NHK, puluhan ribu warga terpaksa hidup tanpa listrik.
“Dikhawatirkan masih banyak korban yang terperangkap di dalam rumah-rumah yang ambruk. Pemerintah mengingatkan kemungkinan adanya gempa susulan berkekuatan hampir sama (dengan gempa Minggu),” lapor NHK.
Pemerintah kota Wajima di Prefektur Ishikawa menyebutkan bahwa 25 rumah ambruk.
Gempa dahsyat itu juga memicu kebakaran yang melalap 200 rumah di Wajima, sedangkan di kota Suzu pejabat setempat mengungkapkan sebanyak 50 rumah rata dengan tanah akibat gempa itu.
NHK juga melaporkan bahwa berbagai rumah sakit di Wajima dan Suzu sibuk merawat korban luka akibat gempa ini.
Ribuan orang di beberapa prefektur terdampak gempa masih berlindung di tempat-tempat pengungsian, sementara pasokan air ke beberapa daerah terputus sehingga memaksa warga antre mendapatkan air minum.
Gempa tersebut juga memicu tanah longsor yang memutus sejumlah jalan utama di kedua kota di Prefektur Ishikawa itu.
Sementara itu, laman Yomiuri Shimbun, Jepang melaporkan bahwa bagian jalan tol sepanjang 100 meter di Oyabe, Prefektur Toyama, ambruk sehingga menutup lalu lintas di sana. Akibatnya, kendaraan dipaksa putar balik ke arah semula.
Bagian jalan yang ambruk itu berada di Jalan Tol Nasional Rute 359 yang berada dekat perbatasan Prefektur Ishikawa.
Selain Ishikawa, gempa juga dirasakan di Niigata, Toyama, dan Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz