iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Hari Disabilitas Internasional, Horta : Perlu berinvestasi pada pendidikan inklusif

Hari Disabilitas Internasional, Horta : Perlu berinvestasi pada pendidikan inklusif

Para kaum Penyandang Disabilitas berpartisipasi dalam perayaan Hari Penyandang Disabilitas Internasional yang digelar di Dili Convention Center. Foto Tatoli

DILI, 04 desember 2023 (TATOLI)—  Hari Penyandang Disabilitas Internasional atau International Day of Disabled Persons diperingati pada 03 desember setiap tahunnya. Presiden Republik, José Ramos Horta, dalam peringatan  hari tersebut  menekankan perlunya berinvestasi pada pendidikan inklusif.

Tema untuk perayaan Hari Penyandang Disabilitas Internasional 2023 yaitu “ “United in action to rescue and achieve the SDGs for, with and by persons with disabilities” atau “Bersatu dalam aksi menyelamatkan dan mencapai SDGs untuk, dengan dan oleh penyandang disabilitas”.

Dalam siaran pers dari Kabinet Kepresidenan yang diakses Tatoli, menyebutkan,  Presiden Republik, menekankan perlunya berinvestasi dalam pendidikan inklusif, dengan memberikan contoh infrastruktur yang dapat diakses dan pelatihan yang memungkinkan para kaum penyandang disabilitas untuk mencapai potensi penuh mereka.

Horta mengingatkan bahwa di Timor-Leste, seperti halnya di banyak tempat di seluruh dunia, para kaum penyandang disabilitas menghadapi berbagai hambatan yang signifikan yang menghalangi mereka untuk mendapatkan akses penuh terhadap pendidikan, pekerjaan, layanan kesehatan dan partisipasi penuh dalam masyarakat.

Kepala Negara mengatakan dalam perayaan ini, sangat penting bagi mereka untuk mengenali tantangan-tantangan ini dan bekerja secara kolektif untuk mengatasinya.

“Di bidang pendidikan, hanya 25 persen kaum penyandang disabilitas di Timor-Leste yang memiliki akses terhadap pendidikan, dan lebih dari 67 persen tidak pernah bersekolah. Kurangnya aksesibilitas di sekolah-sekolah dan tidak adanya sumber daya yang memadai menciptakan hambatan besar bagi perkembangan individu-individu ini,” kata Kepala Negara.

Presiden Republik menekankan bahwa aksesibilitas ke gedung-gedung publik dan transportasi merupakan tantangan signifikan lainnya yang perlu diatasi untuk memastikan bahwa para penyandang disabilitas dapat menikmati hak dan kesempatan yang sama dengan warga negara lainnya.

“Selain itu, isu ketenagakerjaan juga sangat penting, dan kita harus terus mendorong sektor-sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja yang aksesibel dan inklusif. Sangat disayangkan bahwa para penyandang disabilitas menghadapi stigma sosial dan diskriminasi dalam masyarakat kita. Sebagai sebuah bangsa, kita harus bekerja untuk menghilangkan prasangka-prasangka ini, mempromosikan budaya inklusif yang merayakan keragaman dan potensi unik setiap individu,” tutur Kepala Negara.

Menurut data ADTL (Asosiasi Disabilitas Timor – Leste) dari tahun 2015, terdapat sekitar 98.000 kaum penyandang disabilitas di Timor-Leste, dimana lebih dari 14.000 di antaranya mengalami gangguan penglihatan, 7.000 mengalami gangguan mental dan sisanya tunarungu atau tunawicara. Namun, tidak ada angka untuk disabilitas motoric/tunadaksa.

Sementara, dari laman Wikipedia menyebutkan, Peringatan tahunan Hari Penyandang Disabilitas Internasional dicanangkan pada tahun 1992 oleh Majelis Umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) melalui Resolusi 47/3.

Peringatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat yang dapat diperoleh dari integrasi penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan politik, sosial, ekonomi dan budaya.

Hari Disabilitas Internasional bertujuan untuk memajukan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas di semua bidang masyarakat dan pembangunan, serta meningkatkan kesadaran terhadap situasi penyandang disabilitas di setiap aspek kehidupan politik, sosial, ekonomi dan budaya.

Reporter : Afonso do Rosário

Editor      : Isaura Lemos de Deus (penerjemah : Armandina Moniz)

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!