DILI, 04 november 2023 (TATOLI)—Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão mengecam aksi bentrokan fisik antara kelompok pemuda yang terjadi pada jumat, 03 november 2023 di Desa Lourba dan Desa Carabau, kotamadya Bobonaro.
Kepala Pemerintah mengecam aksi tersebut karena, akibat bentrokan itu mengakibatkan tujuh orang terluka, empat rumah dibakar, dua kios dan delapan rumah rusak (dipukul rata) sehingga menyebabkan warga panik dan trauma.
Melihat kejadian itu, Perdana Menteri, Xanana, sabtu pagi langsung melakukan pertemuan mendesak dengan Komandan Jenderal PNTL (Kepolisian Nasional Timor-Leste), Komisaris Jenderal Polisi Henrique da Costa dan Wakil Komandan Jenderal PNTL, Komisaris Polisi Pedro Belo untuk memberikan arahan kepada Komando PNTL dengan dukungan Komando F-FDTL (Angkatan Pertahanan Bersenjata Timor-Leste) untuk menyelesaikan konflik antara Kelompok Seni Bela Diri (GAM) dan Kelompok Seni Ritual (GAR) di Desa Lourba dan Desa Carabau, kotamadya Bobonaro.
Perdana Menteri Xanana sangat prihatin dan sedih dengan bentrokan fisik tersebut. “Kita sedih melihat kericuhan ini, bakar rumah di Bobonaro di Lourba dan Carabau, untuk itu polisi harus meningkatkan keamananan. Saya akan mengadakan pertemuan Dewan Menteri rabu ini, karena sebagai Perdana Menteri saya tidak bisa menyetujui hal ini, kita membiarkan GAM merusak lingkungan kita, Dewan Menteri akan menutup GAM dan GAR,” kata PM Xanana selama pertemuan dengan Komando PNTL di Kantor Kepolisian Umum di Caicoli, Dili.
Kepala Pemerintahan itu juga meminta kepada PNTL melalui Ofisial Polisi Suku (OPS) untuk bekerja sama dengan otoritas desa, gereja, dan pemuda dalam menjalankan dialog damai antara pihak-pihak yang terlibat dalam masalah.
PM Xanana mengarahkan PNTL untuk menangkap semua pemuda yang terlibat dan membuat mereka bertanggung jawab atas kejahatan yang mereka lakukan.
Ia juga memperingatkan bahwa jika GAM dan GAR tidak mengendalikan anggotanya dalam melakukan kejahatan, pemerintah akan memberikan perintah untuk menangkap para pemimpin mereka.
Di tempat lain, PM Xanana menegaskan bahwa anggota PNTL dan F-FDTL yang menjadi anggota kelompok GAM dan GAR akan mengambil sumpah umum untuk bertugas secara independen.
PM juga meminta kepada semua pastor di Gereja Katolik untuk melakukan misa damai dan menyampaikan pesan perdamaian kepada semua pemuda.
Sementara itu, Komisaris Jenderal Kepolisian, Henrique da Costa, menginformasikan bahwa sudah mengarahkan anggota PNTL untuk mengambil tindakan dan memasang pos keamanan sementara untuk menghindari konflik.
“Kita sudah mengorientasikan anggota PNTL di kotamadya terdekat seperti Ermera, Ainaro dan Covalima agara menjamin para pelaku tidak kabur dari wilayah konflik mengingat Bobonaro juga dekat dengan perbatasan, kemarin malam dua unit UEP (Satuan Khusus Kepolisian) sudah dikerahkan,” ungkapnya.
PNTL telah mengidentifikasi beberapa korban luka dan juga mencari pelaku yang terlibat dalam kejadian dan akan menangkap mereka.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz