DILI, 20 Oktober 2023 (TATOLI)— Pemerintah melalui Direktorat Hubungan Eksternal dan Komunikasi Otoritas Perlindungan Sipil (APC), memilih Desa Cribas, Pos Administratif Manatuto, Kotamadya Manatuto sebagai tuan rumah Peringatan Hari Internasional Pengurangan Risiko Bencana Alam yang akan digelar pada 25 oktober 2023.
Hari Internasional Pengurangan Risiko Bencana Alam atau International Day for Disaster Risk Reduction jatuh pada 13 oktober setiap tahunnya. Namun, pemerintah melalui APC menunda penyelenggaraan dan akan digelar pada 25 oktober mendatang.
Demikian hal itu dikatakan, Direktur Hubungan Eksternal dan Komunikasi Otoritas Perlindungan Sipil (APC), Anacleto Caetano kepada Tatoli, di kantornya, Caicoli, Dili, jumat ini.
Menurutnya, Pemerintah menunda perayaan Hari internasional tersebut pada 25 oktober mendatang, karena Sekretaris Negara urusan Perlindungan Sipil, Domingos Mariano Reis dan Ketua Otoritas Perlindungan Sipil, Ismael Babo sedang sibuk dengan sejumlah pekerjaan penting lainnya.
Dikatakan, peringatan Hari internasional itu akan membahas tentang hubungan antara bencana dan kesenjangan. Bencana dan kesenjangan adalah dua sisi mata uang yang sama. Kesulitan yang satu akan memperkuat kesulitan yang lain. Dan, ketidaksetaraan akses terhadap layanan membuat kelompok yang paling rentan terkena bahaya bencana, sementara dampak bencana memperburuk kesenjangan dan mendorong kelompok yang paling rentan ke dalam kemiskinan yang lebih besar.
Tema Hari Internasional Pengurangan Risiko Bencana Alam di Timor-Leste tahun 2023 adalah ‘Hakbiit Feto ho labarik no Ema Vulnerabilidade Hodi Hasoru Desesatre Natural iha Timor-Leste’ (Perkuat perempuan, anak dan masyarakat rentan melawan Bencana Alam di Timor-Leste).
ʺHari Internasional itu merupakan hari dimana orang merefleksikan pengurangan risiko bencana alam di seluruh negara di dunia. Karena itu, kami meminta semua orang untuk mengurangi risiko bencana alam di seluruh wilayah nasional,” kata Anacleto Caetano.
Diungkapkan, Hari internasional itu merupakan hari untuk mengajak seluruh warga negara dan pemerintah untuk turut serta membangun masyarakat dan bangsa yang lebih tangguh terhadap bencana alam.
Ia juga menyoroti bahwa Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) telah meminta semua negara untuk menyoroti pentingnya kelompok rentan, orang lanjut usia, penyandang disabilitas serta anak-anak dan perempuan, ketika menghadapi risiko bencana alam di negara mana saja.
ʺKami akan merayakan berbagai kegiatan termasuk perayaan Misa, dan menggelar seminar untuk memberikan informasi tentang risiko bencana alam, aksi amal, simulasi internasional tentang risiko bencana alam” tuturnya.
Ia menyebutkan, anggaran yang dialokasikan untuk perayaan internasional itu senilai $10 ribu dan akan diatur Ketua Panitia Penyelenggara di Pos Administratif Kotamadya Manatuto.
Perlu diketahui bahwa data PBB menunjukkan bahwa pada tahun 2030, berdasarkan proyeksi iklim saat ini, dunia akan menghadapi sekitar 560 bencana per tahun.
Diperkirakan terdapat tambahan 37,6 juta orang yang akan hidup dalam kemiskinan ekstrem akibat dampak perubahan iklim dan bencana.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz