DILI, 19 oktober 2023 (TATOLI)— Pemerintah Timor-Leste melalui Institut Nasional Statistik Timor-Leste (INETL), bekerjasama dengan UNFPA (Dana Penduduuk PBB) hari ini menggelar konsultasi nasional dalam rangka persiapan Konferensi Kependudukan Asia dan Pasifik (APPC) ke-VII di Bangkok, Thailand.
Ketua INETL, Elias dos Santos Ferreira menjelaskan Konferensi APPC ke-VII diselenggarakan oleh Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Asia dan Pasifik (UN ESCAP) bekerjasama dengan UNFPA di Asia dan Pasifik, yang akan berlangsung di Pusat Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Bangkok dan secara daring pada tanggal 15-17 November 2023.
Lokakarya ini berfungsi untuk membangkitkan pemikiran dalam mempersiapkan pernyataan nasional untuk disampaikan pada APPC di Bangkok yang akan diselenggarakan pada bulan November 2023. Ini penting untuk keterlibatan strategis Timor-Leste di APPC.
“Hari ini bersama Kementerian Luar Negeri dan UNFPA, kita mengundang entitas terkait untuk bersama mendiskusikan prioritas apa yang akan kita sampaikan serta tantangan yang dihadapi selama ini,” ungkap Ketua INETL di kantor MNEK, kamis ini.
Dijelaskan, konferensi APPC dilakukan setiap sepuluh tahun sekali, dimana Timor-Leste diberikan empat menit untuk memberikan presentasi di empat bidang prioritas seperti kesehatan, imigasi, sosial dan angka kemiskinan serta perubahan iklim.
Dalam konsultasi publik tersebut INETL bersama para mitra mampu melakukan evaluasi pada pengumpulan data yang sudah dilakukan memenuhi kebutuhan atau tidak.
Kepala Perwakilan UNFPA di Timor-Leste, Pressia Arifin Cabo mengajak para entitas terkait untuk merenungkan investasi apa yang dapat dilakukan pada kaum muda, untuk meningkatkan kualitas hidup generasi masa depan di negara Timor-Leste.
“Kita tahu bahwa tantangan masih ada, tetapi mari kita menghitung keberhasilan kita untuk setiap pencapaian yang kita buat. Angka partisipasi sekolah dasar untuk anak perempuan telah meningkat menjadi 82% dari 72%, sementara angka partisipasi anak laki-laki lebih rendah, yaitu 71% dari 66%,” jelasnya.
Untuk masa depan, perlu memikirkan cara untuk mempertahankan para kaum muda agar tetap bersekolah dan juga cara terbaik untuk melibatkan para kaum muda ini dalam kegiatan ekonomi, untuk memacu pembangunan negara lebih lanjut.
Konferensi di Bangkok ini akan memberikan kesempatan kepada Timor-Leste untuk merefleksikan keberhasilan masa lalu dan pelajaran yang dapat dipetik dalam mengimplementasikan ICPD PoA (Program Aksi Konferensi Internasional Kependudukan dan Kerangka Aksi) dalam tiga dekade terakhir dengan deklarasi nasional yang terdiri dari berbagai bidang tematik.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz