iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, HEADLINE

Studi Greater Sunrise : TL-Australia dan Woodside akan bahas tiga dokumen lagi

Studi Greater Sunrise : TL-Australia dan Woodside akan bahas tiga dokumen lagi

Menteri Perminyak dan Sumber Daya Mineral, Francisco Monteiro. Foto Tatoli/Francisco

DILI, 13 oktober 2023 (TATOLI)– Menteri Perminyak dan Sumber Daya Mineral (MPRM), Francisco Monteiro, mengatakan Otoritas Nasional Perminyakan (ANP) dan Timor-GAP, EP akan bertolak ke Australia untuk berbicara dengan Australia dan Woodside tentang tiga dokumen untuk mempelajari kelayakan lapangan ladang Greater Sunrise.

“Kami telah melakukan banyak studi terhadap kelayakan proses Greater Sunrise. Studi kami telah memberikan kontribusi bagi kami untuk menyelesaikan banyak hal dalam negosiasi, tetapi baru-baru ini pihak Australia- Woodside meminta kami melakukan studi bersama sebagai sebuah jenis studi terpadu, sehingga semua pihak dapat menerima konsep dan nomor yang sama. Karena itu, kami telah mengirim delegasi dari ANP dan Timor-GAP untuk membahas hal ini”, kata Menteri Francisco pada Tatoli secara eksklusif di Novo Turismo.

Dijelaskan, ketiga dokumen tersebut terdiri dari Petroleum Mining Code, Fiscal Regime, dan Production Sharing Contruct untuk mempelajari kelayakan lapangan Greater Sunrise. Selain itu, Timor-GAP akan berbicara dengan joint venture untuk melihat situasi yang tepat di Greater Sunrise.

Berita terkait : Pemerintah TL dan Woodside bahas pelaksanaan konsep proyek Greater Sunrise

Sementara, pada bulan lalu, Perwakilan Australia, Steve Bracks, bertemu langsung dengan Perdana Menteri Kay Rala Xanana Gusmão untuk membahas perkembangan Greater Sunrise dengan tujuan agar Australia memenuhi komitmen mereka untuk bekerja sama dengan Timor-Leste dalam mengembangkan proyek besar Greater Sunrise dengan cara yang layak dan teknis.

Sebelumnya, Pemerintah melalui Timor-GAP telah berhasil mengatasi tantangan dalam negosiasi mengenai konsep pengembangan Greater Sunrise. Untuk menjelaskan bahwa Pemerintah ke-VIII melalui  mantan Perdana Menteri, Taur Matan Ruak dan tim negosiasi Timor-GAP dapat mengatasi tantangan dan hambatan dalam negosiasi tersebut.

Karena itu, konsorsium Greater Sunrise atau Sunrise Joint Venture (SJV) yang terdiri dari Timor GAP, Woodside, dan Osaka Gas setuju untuk memilih konsultan ahli pihak ketiga yang diakui untuk memulai studi evaluasi pada pilihan konsep pengembangan lapangan Greater Sunrise.

Dokumen ini menjelaskan bahwa SJV akan menetapkan konsep pengembangan untuk lapangan pertambangan dan gas GSR dengan fokus pada menarik investasi dan membangun LNG yang berkualitas dari Timor-Leste.

Hasil studi tersebut diperkirakan selesai dalam beberapa bulan. Setelah penemuan lapangan pertambangan dan gas GSR pada tahun 1974, di tahun 20-an, lokasi lapangan GSR yang terletak di area bersama antara Timor-Leste dan Australia tidak pasti untuk memilih opsi pengembangan lapangan pertambangan dan gas GSR karena adanya perbedaan pendapat antara Timor-Leste dan Australia, dan juga antara Woodside dan konsorsium Sunrise dalam hal konsep pengembangan lapangan dan lokasi penarikan gas sunrise.

Berita terkait : Penny Wong: Australia ingin kembangkan ladang Greater Sunrise secepat mungkin

Pada tanggal 6 Maret 2018, Australia menandatangani perjanjian historis dengan Timor-Leste untuk menetapkan perbatasan maritim permanen yang menandai awal baru dalam hubungan yang baik antara kedua negara.

Perjanjian ini menetapkan suatu struktur untuk membangun bersama lapangan gas Greater Sunrise yang menguntungkan kedua negara dan mencerminkan suatu kemitraan antara dua negara yang terhubung melalui geografi, sejarah dan persahabatan yang kuat. Perjanjian ini akan dipimpin oleh Komisi Konsiliasi sesuai dengan Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS).

Pada saat itu, Australia diwakili oleh Menteri Urusan Luar Negeri, Julie Bishop, dan Timor-Leste diwakili oleh Menteri Negara Presiden Dewan Menteri, Agio Pereira, menandatangani Traktat Dasar untuk persetujuan pada tanggal 06 Maret di markas PBB yang menetapkan Pasal 2 (hak atas kepemilikan minyak bumi dan pembagian resep) bahwa Timor-Leste memiliki proporsi sebesar 70% dan Australia 30,9% jika lapangan Greater Sunrise dikembangkan melalui pipa gas ke Timor-Leste, dan jika dikembangkan melalui pipa gas ke Australia, maka proporsi Timor-Leste akan menjadi 80% dan Australia 20%.

Negara Timor-Leste melalui Timor-GAP bergabung dalam konsorsium Greater Sunrise dengan partisipasi mayoritas sebesar 56,56%, Woodside (operator) 33,449%, dan Osaka Gas 10%. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!