DILI, 19 september 2023 (TATOLI)— Delegasi dari Woodside Energy Group Ltd, yang dipimpin Wakil Presiden Eksekutif Eksplorasi dan Pengembangan, Andy Drummond, bertemu Menteri Perminyakan dan Sumber Daya Mineral Timor-Leste (TL), Francisco da Costa Monteiro, untuk mendiskusikan bagaimana mempercepat studi konsep baru untuk pelaksanaan proyek Greater Sunrise.
“Dalam pertemuan tersebut, kami membicarakan semua pekerjaan penting yang diperlukan untuk mempercepat studi konsep yang mungkin diperlukan untuk pengembangan Greater Sunrise,” kata Menteri Francisco di kantor Kementerian Perminyakan, Farol, senin ini.
Ia mengatakan bahwa mereka juga bertukar pikiran untuk mengerjakan sejumlah dokumen penting yang diperlukan untuk pengembangan proyek tersebut, termasuk kode pertambangan minyak bumi, rezim fiskal, dan kontrak bagi hasil.
“Kita semua perlu mendiskusikan semuanya secara terbuka untuk menyelesaikan semua perjanjian yang diperlukan dan studi konsep untuk proyek Sunrise tahun depan, yang akan digunakan Woodside sebagai dasar keputusannya. Tetapi Pemerintah Timor-Leste tetap pada pendiriannya, lebih memilih agar minyak dan gas dari ladang tersebut diproses di Timor-Leste,” kata Menteri Francisco.
Menteri Francisco mengatakan bahwa perlu untuk menyelesaikan semua perjanjian tahun depan agar mempercepat pengembangan Greater Sunrise. “Lebih baik memiliki studi konsep yang unik untuk pengembangan Greater Sunrise. Kami berharap dapat menyelesaikannya pada juni 2024,” katanya.
Awal tahun ini, Sunrise Joint Venture, yang terdiri dari TIMOR GAP (56,56%), Woodside Energy (33,44%), dan Osaka Gas (10,00%), setuju untuk melakukan studi pemilihan konsep untuk pengembangan ladang Greater Sunrise.
Sementara, Wakil Presiden Eksekutif Eksplorasi dan Pengembangan, Andy Drummond mengatakan bahwa Woodside menghargai posisi Timor-Leste untuk menyalurkan minyak dan gas dari ladang Sunrise ke Timor-Leste.
Ketika ditanya mengenai posisi Woodside mengenai pilihan Timor-Leste untuk memproses minyak dan gas di daratan Timor-Leste, Ia mengatakan bahwa keputusan Woodside akan didasarkan pada hasil studi konsep baru.
“Kami sangat menghargai posisi pemerintah Timor-Leste untuk rakyat Timor-Leste. Setahun yang lalu kami telah mengajukan sebuah studi yang akan melihat berbagai konsep dari berbagai peluang dengan fokus utama pada opsi LNG. Jadi, terlalu dini untuk mengatakan hasil dari studi tersebut tanpa melakukan studi itu,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Woodside akan berdiskusi dengan Timor Gap dan Osaka untuk meninjau kembali cakupan studi konsep tersebut.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz