iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN, HEADLINE

UNICEF minta dukungan PN cegah malnutrisi dan kematian anak di Timor-Leste

UNICEF minta dukungan PN cegah malnutrisi dan kematian anak di Timor-Leste

Perwakilan UNICEF di Timor-Leste, Bilal Aurang Zeb Durrani bertemu Ketua Parlemen Nasional, Maria Fernanda Lay di aula Pertemuan Parlamen Nasional, rabu (20/09). Foto TATOLI/Egas Cristóvão

DILI, 20 September 2023 (TATOLI)— Perwakilan UNICEF (Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa) di Timor-Leste, Bilal Aurang Zeb Durrani bertemu Ketua Parlemen Nasional (PN), Maria Fernanda Lay. Dalam pertemuan Bilal Durrani meminta dukungan PN untuk mencegah malnutrisi dan kematian anak di Timor-Leste.

“Saya sebagai Perwakilan UNICEF di Timor Leste, mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan Ketua Parlemen Nasional,  dan membahas mengenai situasi anak di Timor-Leste. Masalah anak yang perlu diketahui adalah angka kematian anak dan malnutiri di Timor-Leste tercatat tertinggi,” kata Bilal Durrani pada wartawan usai bertemu Ketua PN di aula pertemuan Parlemen, rabu ini.

Dijelaskan, selama pertemuan dirinya meminta dukungan dari Parlemen Nasional khususnya dari pimpinannya agar dapat mendukung Kementerian terkait untuk bekerjasama mencegah dan mengatasi angka kematian dan malnutrisi pada anak-anak di Timor-Leste.

Berita terkait : Cegah malnutrisi di Timor-Leste, WFP- Kepresidenan Republik tandatangani MoU

Dikatakan, untuk mencegah angka kematian anak dan malnutrisi, Wakil Perdana Menteri, Mariano Assanami juga berkomitmen untuk mendirikan Steering Committee untuk strategi atau Pembangunan anak mulai dini, sehingga dapat menjawab masalah anak secara serius di Timor-Leste.

“Kami juga mendapatkan dukungan dari Presiden Republik, dengan menjamin dan bekerjasama untuk mengurangi angka kematian anak dan juga malnutrisi di negara ini,” katanya.

Bilal Durrani menjelaskan UNICEF juga berkerjasama dengan Kementerian Pendidikan untuk menjamin kualitas proses belajar mengajar di  Timor-Leste.

“Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada proses pengajaran anak di sekolah. Pertama hanya ada 27% anak di Timor-Leste yang mengakses pada sekolah Taman Kanak-Kanak (TK)  dan sisanya belum mempunyai persiapan yang baik untuk masuk pada sekolah dasar dan selanjutnya,” jelasnya.

Faktor kedua, dikatakan kualitas pelatihan pada guru, dan juga kualitas infrastruktur yang tidak memadai. “Maka dalam perencanaan strategi Kementerian Pendidikan pada lima tahun kedepan lebih difokuskan pada masalah yang tadi  saya sebutkan, dan UNICEF akan terus bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan untuk mencapai tujuan tersebut,” paparnya.

Berita terkait : UNICEF prioritaskan lima sistem kesehatan cegah malnutrisi di TL

Disebutkan, melalui penelitian yang dilakukan oleh PBB, masalah malnutrisi dan kematian anak paling tertinggi terdaftar di  kotamadya Ermera dan RAEOA (Daerah Administtatif Spesial Oeccuse Ambeno). Dimana data menunjukan 57% bayi yang baru lahir tidak diberikan ASI (Air susu ibu) secara eksklusif sehingga menyebabkan anak mengalami kekurangan gizi.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!