DILI, 07 september 2023 (TATOLI)—Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, menegaskan Amerika Serikat kembali dukung proses aksesi Timor-Leste menuju keanggotaan ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara).
Berita Terkait: PM Xanana : pengusiran diplomat dari Myanmar tidak berdampak aksesi TL ke ASEAN
Menurut siaran resmi dari Gedung Putih pada rabu kemarin, Wakil Presiden Kamala Harris hari ini bergabung dengan para pemimpin negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Timor Leste, serta Sekretaris Jenderal ASEAN, untuk menghadiri KTT tahunan AS-ASEAN di Jakarta, Indonesia.
Dalam sambutannya, Wakil Presiden menyambut kehadiran Timor-Leste dan menggarisbawahi dukungan AS untuk Timor-Leste menuju keanggotaan ASEAN.
“Beliau menyambut baik kehadiran Timor-Leste dalam kapasitasnya sebagai pengamat ASEAN, dan menjanjikan dukungan AS untuk proses aksesi ASEAN Timor-Leste,” unkap laman resmi Gedung Putih (The White House).
Wakil Presiden Harris menegaskan kembali, komitmen AS terhadap ASEAN dan menekankan pentingnya memfasilitasi keterlibatan resmi ASEAN serta membina hubungan antarwarga, memperkuat kemitraan dengan ASEAN, menjunjung tinggi sentralitas ASEAN, dan mendukung implementasi yang kuat dari Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik.
Wakil Presiden memuji keberhasilan kepemimpinan Indonesia di ASEAN dan menyatakan dukungannya kepada Laos yang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi ketua ASEAN pada tahun 2024.
Wakil Presiden merefleksikan kekuatan Kemitraan Strategis Komprehensif AS-ASEAN dan hasil bersejarah dari KTT Khusus AS-ASEAN tahun 2022 di Washington, D.C. Untuk memastikan peningkatan kemitraan Amerika Serikat dengan ASEAN mencapai potensi penuhnya, para pemimpin mengumumkan niat mereka untuk mendirikan, melalui kemitraan publik swasta, Pusat ASEAN di Washington, D.C.
Wakil Presiden juga menyoroti inisiatif baru yang memperkuat kemitraan Amerika Serikat dengan ASEAN dalam bidang ekonomi dan perdagangan, iklim dan energi, kesehatan, dan isu-isu maritim seperti penangkapan ikan yang berkelanjutan, serta pendidikan dan pertukaran budaya.
Dalam pertemaunnya dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, kedua pemimpin membahas berbagai isu regional dan global, termasuk pentingnya penegakan hukum internasional di Laut Cina Selatan, upaya untuk mendukung rakyat Myanmar dalam mengembalikan negara mereka ke jalur transisi demokrasi, dan perang brutal Rusia terhadap Ukraina-termasuk dampak negatifnya di Asia Tenggara.
Reporter : Cidalia Fátima
Editór : Cancio Ximenes