iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, HEADLINE

50 kaum muda kembali ikuti pelatihan AICAT di Israel

50 kaum muda kembali ikuti pelatihan AICAT di Israel

51 Warga Negara Timor-Leste (WNTL) yang jadi peserta Pertanian dan Holtikultura di Pusat Pelatihan Pertanian Internasional Arava (AICAT), di Israel, saat acara pelepasan di Aula Kementerian Pertanian, Comoro, Dili pada 31 agustus 2023 lalu. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 31 agustus 2023 (TATOLI)— Pemerintah melalui Kementerian Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan (MAPPF) hari ini kembali memberikan kesempatan bagi 50 kaum muda Timor-Leste untuk mengikuti pelatihan Arava International Agricultural Training Center (AICAT) di Israel.

Direktur Nasional Pelatihan Teknik Pertanian, Hipolito da Costa menjelaskan ke-50 kaum muda tersebut terdiri dari 12 perempuan dan 38 laki-laki. Ini merupakan  pengiriman ke-tujuh kaum muda Timor-Leste ke Israel yang dilakukan oleh Pemerintah Timor-Leste sejak 2015.

“Ini adalah program yang sudah dilakukan sejak 2015 dan tahun ini kita diberikan kuota untuk 50 kaum muda oleh AICAT. Mereka akan  diberangkatkan pada sabtu (02/09/2023) dan akan mengikuti pelatihan selama 11 bulan penuh,” jelas Hipolito da Costa dalam acara pelepasan di aula MAPPF Comoro, kamis ini.

Dalam acara pelepasan tersebut diundang juga para orangtua untuk ikut berpartisipasi sebagai bentuk tanggung jawab dan menerima arahan bahwa ke-50 kaum muda tersebut tidak diberangkatkan untuk bekerja tetapi mengikuti pelatihan secara intensif dalam bidang pertanian.

Pemerintah dan AICAT telah menyetujui bahwa para peserta akan mendapatkan dana dukungan untuk kebutuhan selama berada di Israel, dan nantinya dana yang didapatkan bisa menjadi modal untuk mengimplementasikan apa yang sudah dipelajari kembali di tanah air.

“Mereka akan mengikuti pelatihan selama 11 bulan dan mereka akan tinggal bersama para petani dan mereka akan mendapatkan  terori sebesar 25% dan praktek 75%. Karena, ini program intensif. Mereka disana untuk belajar, dana yang disediakan adalah modal bagi mereka, karena yang mereka dapatkan sesungguhnya adalah pengalaman,” jelasnya.

Dijelaskan, pada kuota yang diberikan oleh AICAT harusnya berjumlah 100 tetapi karena beberapa peserta sebelumnya di tahun 2022 melarikan diri ke negara lain dan berhenti dari proses pelatihan sehingga AICAT menurunkan kuota jadi 50 yang tersedia.

Terkait hal tersebut, Menteri MAPPF, Marcos da Cruz kembali mengingatkan para peserta baru untuk taat pada aturan yang berlaku dan memberikan kinerja yang baik karena mereka adalah duta bagi negara dan kunci kelangsungan program pelatihan AICAT di masa mendatang.

“Kerjasama ini sudah di mulai sejak 2015 dan pada saat itu kita mulai dengan 20 orang, sekarang masih berlanjut tetapi saya minta untuk kalian patuh pada aturan yang berlaku di Israel dan berfokus pada pelatihan agar bisa diimplementasikan di Timor-Leste,” katanya.

Peserta Pelatihan AICAT, Aniceto Israel berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Pemerintah untuk mengembangkan pengetahuan dalam bidang pertanian khususnya mempelajari sistem pertanian modern yang diterapkan oleh Israel.

Pemerintah Timor-Leste telah memulai kerjasama bilateral dengan Israel sejak 2002. Sementara, 397 kaum muda Timor-Leste telah dikirim ke Israel sejak 2015 hingga 2022 untuk mengikuti pelatihan AICAT.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!