DILI, 30 agustus 2023 (TATOLI)— Hari ini Timor-Leste kembali memperingati 24 tahun Hari Jajak Pendapat (30 agustus 1999-30 agustus 2023) secara sederhana.
Perayaan 24 tahun Hari Jajak Pendapat dimulai dengan misa bersama di Gereja Imacualda da Conceição Balide Dili yang dipimpin oleh Pastor Angelo Salsinha, SDB. Selanjutnya, dilakukan penaburan bunga di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Santa Cruz.
Setelah itu, pada sore hari pukul 15.00 WTL, dilanjutkan dengan Jalan Sehat yang berlangsung, dari tiga titik yaitu, Kuluhun – Jembatan Maufelo, Pusat Konvensi Dili (CCD) dan Taman 12 de Novembro di Motael menuju Taman Jembatan BJ Habibie.
Perayaan akan dilanjutkan di taman di sebelah Jembatan B. J. Habibie pada pukul 16.00 WTL dengan sebuah kebaktian. Selanjutnya, akan diadakan pengundian hadiah, dan akan ditutup dengan konser musik.
Sementara itu, perayaan misa syukur yang digelar juga sebagai peringatan syukur untuk Pemerintahan ke-IX yang baru memulai tugas pada juli lalu.
Pastor Angelo Salsinha, SDB yang memimpin misa syukur mengatakan Timor-Leste adalah bangsa yang tahu akan perjuangan dan bersyukur, bangsa yang rendah diri. Karena itu, diberikan berkat oleh Tuhan untuk tetap berdiri kokoh sampai hari ini.
“Kita kembali hadir disini untuk mengingat kembali bagaimana Tuhan memberkati kita, memberikan pada kita tanah air RDTL. Kita bukan negara besar, hanya sebuah bangsa kecil di sebuah pulau tetapi berkat yang diberikan pada kita karena keberanian kita. Semangat juang, harapan akan kegembiraan dalam keterpurukan,” ungkap Pastor Angelo Salsinha dalam khotbahnya.
Imam itu pun mengingatkan para anggota pemerintah serta intansi lainnya agar pelayanan yang diberikan menjadi berkat, sesuai dengan apa yang Tuhan hendaki, serta melanjutkan apa yang sudah dilakukan para pendahulu, serta meneruskan kembali nilai-nilai yang ada untuk generasi baru.
Menurutnya, para pemimpin harus memiliki semangat persatuan, tanggung jawab, keberanian, tekad, kesetiaan, pantang menyerah yang diimplementasikan dalam lingkungan, serta menghilangkan rasa dengki, benci, amarah dan kesombongan untuk sesama.
“Sebagai kristus yang sudah berkorban untuk kita, sama dengan para pejuang dan martir agar bangsa kita menjadi lebih baik, jadikan Timor menjadi garam dan cahaya bagi generasi kita di masa depan, dan semua orang dari semua bisa berkontribusi pada tanah air kita,” pintanya.
Perayaan misa tersebut dihadiri juga oleh berbagai intansi pemerintah dan negara khususnya Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz